Quote:
Anak SMP Bawa Motor ke Sekolah, Motor 'Dikandangin' Polisi 1 Bulan
Para orang tua yang masih memiliki anak duduk di bangku SD atau SMP mulailah untuk melarang anaknya mengendarai sepeda motor, apalagi membawanya ke sekolah. Sebab, selain menyalahi aturan, hal itu juga bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kasubdit Bingakum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono membeberkan, pihak kepolisian sudah lama memberlakukan tindakan tegas kepada anak SMP atau anak di bawah umur yang sudah membawa sepeda motor. Tindakannya adalah menilang dan membawanya ke kantor polisi.
"Sepeda motornya akan kita kandangin 1 bulan. Nanti orangtua dan gurunya akan kita panggil untuk mengambil motor dan anaknya itu," tutur Hindarsono saat dimintai pendapat oleh detikOto mengenai anak SMP sudah bawa motor ke sekolah, Kamis (23/10/2014).
Meski peraturan tersebut sudah diberlakukan sejak dulu, tapi anak dibawah umur itu tetap tidak merasa jera. Keesokan harinya masih banyak yang tetap membawa sepeda motor ke sekolah.
"Denda tilangnya sudah jelas Rp 500.000 karena mereka (anak di bawah umur) sudah melanggar peraturan dan dikenakan pasal pelanggaran lalu lintas karena mereka tidak memiliki SIM dan masih di bawah umur," lugasnya.
sumber
ALASAN MURID SMP
Quote:
Anak SMP Ingin Dianggap Hebat dan Oke Sama Pacar Kalau Bawa Motor ke Sekolah
Fenomena anak SMP membawa sepeda motor sepertinya sudah umum terlihat di sekitar sekolah. Bahkan, mereka berani membawanya ke jalan yang lebih besar. Padahal, dari segi umur, siswa SMP belum cukup dewasa untuk membawa motor.
Adriana Ginanjar, seorang psikolog yang juga pendiri sekolah khusus anak autis mengatakan, masa-masa SMP memang sedang dalam masa perubahan. Siswa SMP ingin lebih dianggap hebat oleh kelompoknya. Hal itu yang mendasari siswa SMP sudah berani membawa motor.
"Anak SMP bawa motor itu bukan ke fungsionalnya. Jadi ke status. Kalau dia punya pacar dan mengajak pacarnya naik motor kan lebih oke," kata Adriana saat dihubungi detikOto, Kamis (23/10/2014).
Tapi bahayanya, menurut Adriana, emosi anak SMP itu masih labil. "Mereka juga membawa motor jadi tidak ada tanggung jawabnya," ujar adriana.
Bahkan dampak negatif yang lebih jauh lagi, kata Adriana, siswa SMP bisa bertindak kriminal. Sebab, anak remaja umumnya ingin tantangan yang lebih. "Bisa ke arah kumpul-kumpul, bahkan bisa bertindak kriminal seperti mencuri makanan di minimarket," katanya.
Kalau sudah begini peran orangtualah yang diandalkan. Memang, jika tidak diberi kesempatan untuk memenuhi keinginannya, anak bisa diam-diam melakukannya. Hal itu akan lebih bahaya lagi.
Adriana menyarankan, jika anak merengek-rengek minta membawa kendaraan, orangtua harus bijak. Sebaiknya orangtua mendampingi anak dalam mengendarai motor maupun mobil.
"Kalaupun dibolehkan ya didampingi. Jangan sampai anaknya rengek-rengek dan orangtua mengiyakan akhirnya nembak SIM," tegas Adriana.
SUMBER
menurut ane balik lagi kepada orang tua , karna orang tua mempunyai power untuk menasihati anak-anaknya , bila orang tua memberikan kendaraan roda 2 kepada anak nya yang masi remaja ( belum cukup umur ) berarti peranan orang tua di situ tidak ada dan membiarkan anaknya jauh terjerumus ............ ( isi sendiri ya gan )