Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

panjisince94Avatar border
TS
panjisince94
Fenomena langka : Duet Mars dan Komet Siding-Spring
Mengamati Fenomena Duet Mars dan Komet Siding-Spring

Seperti diketahui sebuah peristiwa langka bakal tersaji di langit malam kita sebentar lagi. Melintas-dekatnya komet Siding-Spring (C/2013 A1) ke planet Mars pada Senin dinihari 20 Oktober 2014 pukul 01:29 WIB membuat sang planet merah akan terlihat berjarak sudut (berelongasi) cukup kecil terhadap sang komet kala disaksikan dari Bumi kita. Maka pada saat itu kita akan menyaksikan Mars nampak berduet dengan komet Siding-Spring. Duet dua benda langit yang sangat berbeda ini, yang satu planet dan satunya lagi komet, adalah pemandangan langit yang sangat jarang terjadi.

Karena langkanya, tak heran jika para astronom dan ilmuwan keplanetan beserta institusi ilmiah sejagat sudah bersiap-siap berpesta-pora menyambutnya. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun tak mau kalah. Tidak tanggung-tanggung, NASA mengerahkan sepasukan armadanya di langit untuk memelototi “duet maut” Mars dan Siding-Spring. Tak kurang dari sebelas wahana antariksa aktif telah disiapkan, baik yang berada di Bumi maupun Mars. Pasukan di orbit Bumi meliputi korps teleskop landasbumi yang mencakup teleskop legendaris Hubble, teleskop pemburu eksoplanet Kepler, teleskop inframerah Spitzer, teleskop sinar roentgen (sinar-X) Chandra, teleskop sinar gamma Swift, teleskop pemburu asteroid NeoWISE serta sepasang teleskop pemantau Matahari yakni STEREO dan SOHO. Sementara pasukan di Mars terbagi ke dalam dua kelompok, yakni yang berada di orbit dan di daratan. Pasukan di orbit Mars antara lain adalah wahana Mars Odyssey, Mars Reconaissance Orbiter dan Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission yang baru saja datang. Sementara pasukan di daratan Mars meliputi dua robot penjelajah aktif, yakni si veteran Opportunity (Mars Exploration Rover) dan si gendut Curiosity (Mars Science Laboratory).
Spoiler for Gambar 1:

Institusi lain di luar daratan Amerika Serikat pun enggan melepaskan kesempatan ini. Antara lain gabungan negara-negara Eropa melalui badan antariksanya (ESA). Selain berkolaborasi bersama NASA lewat teleskop landasbumi pengamat Matahari SOHO, ESA juga berupaya memaksimalkan kinerja wahana penyelidik Mars miliknya, yakni Mars Express. Demikian pula India, pemain baru dalam era eksplorasi Mars sekaligus negara Asia pertama yang sukses mengirim wahana penyelidik ke planet merah dengan selamat. Melalui wahana antariksa murah meriah Manglayaan/Mars Orbiter Mission (MOM) yang baru tiba di orbit planet merah ini per September 2014 TU (Tarikh Umum) lalu, India akan turut mencoba mengamati duet maut ini. Di luar ketiga negara/gabungan negara-negara tersebut, tak terhitung banyaknya observatorium maupun titik-titik pengamatan yang bakal mengerahkan segenap sumberdaya teleskopnya ke langit.

Nah, bagaimana dengan kita di Indonesia? Adakah kita dapat turut menyaksikan duet maut Mars dan Siding-Spring dengan radas (instrumen) yang jauh lebih sederhana dibanding mereka?

Waktu Pengamatan

Satu hal yang harus digarisbawahi adalah saat duet maut Mars dan Siding-Spring itu benar-benar terjadi, Indonesia sejatinya berada di posisi yang tak demikian beruntung. Kala komet Siding-Spring mencapai jarak terdekatnya terhadap planet Mars, sang planet merah (dan juga sang komet) sudah terbenam semenjak berjam-jam sebelumnya di manapun tempatnya bagi negeri ini. Manusia Indonesia hanya berkesempatan menyaksikan momen pendahuluan dan penutupan. Yakni saat komet Siding-Spring mulai mendekat ke planet Mars dan diikuti dengan saat sang komet mulai menjauhi planet merah itu.
Spoiler for Gambar 2:

Secara umum Mars terbenam di Indonesia menjelang pukul 22:00 WIB sehingga menyediakan peluang cukup lama guna mengamati planet ini dan lingkungan sekitarnya semenjak Matahari terbenam. Mars adalah benda langit yang cukup terang dan saat ini berbinar dengan magnitudo semu +0,9. Sehingga ia mudah dilihat dan telah nampak di langit dalam setengah jam atau lebih pasca terbenamnya Matahari di langit barat daya, meskipun langit masih dibaluri cahaya senja. Karena cukup terang, Mars juga mudah dideteksi dengan mata meski tak dibantu alat optik apapun. Tapi tidak demikian halnya dengan komet Siding-Spring. Komet tersebut cukup redup, dengan magnitudo semu antara +11 hingga +12. Benda langit seredup ini hanya bisa dilihat dengan teleskop yang tepat. Dan ia pun hanya akan memperlihatkan diri jika langit telah benar-benar gelap tanpa sapuan cahaya senja.

Karena itu waktu yang tepat guna mengamati duet maut Mars dan Siding-Spring adalah setelah cahaya senja benar-benar menghilang. Di Indonesia, momen itu mudah sekali dikenali karena bertepatan dengan berkumandangnya azan Isya’. Dengan memperhitungkan saat-saat dimana elongasi Mars dan Siding-Spring bernilai sangat kecil, maka momen terbaik untuk menyaksikan duet maut itu adalah pada Minggu 19 Oktober 2014 TU dan Senin 20 Oktober 2014 TU. Pada kedua saat tersebut, kita cukup mengarahkan teleskop ke Mars. Sebagai bekal observasi, berikut disajikan koordinat ekuatorial Mars (dan juga komet Siding-Spring) sepanjang Sabtu-Selasa, 18-21 Oktober 2014 untuk pukul 19:00 hingga 21:00 WIB.
Spoiler for Gambar 3:

Teleskop

Teleskop menjadi kebutuhan mutlak dalam mengamati duet maut ini. Dan tak sembarang teleskop, karena ia harus mempunyai lensa/cermin obyektif berdiameter yang mencukupi. Sehingga berkas cahaya yang dilesatkan dari komet Siding-Spring, aslinya adalah cahaya Matahari yang dipantulkan komet itu, akan terkumpul dalam jumlah yang cukup melampaui ambang batas sehingga ia dapat terlihat. Secara umum hubungan antara diameter minimum lensa/cermin obyektif bagi sebuah teleskop dengan magnitudo semu benda langit teredup yang bisa disaksikannya dinyatakan sebagai berikut :
Fenomena langka : Duet Mars dan Komet Siding-Spring
Dengan komet Siding-Spring memiliki magnitudo semu +11 hingga +12 pada saat duet maut terjadi, maka dibutuhkan teleskop dengan lensa/cermin berdiameter minimal 16 cm untuk menyaksikannya. Meski demikian masih ada aspek lain yang harus ipertimbangkan. Komet adalah benda langit yang terlihat lebih samar (baur). Jika bintang-bintang akan nampak sebagai titik cahaya tegas kala dilihat dengan teleskop, tidak demikian dengan komet. Karena itu meski di atas kertas kita bisa memakai teleskop dengan lensa/cermin obyektif berdiameter 16 cm, dalam praktiknya dibutuhkan lensa/cermin obyektif yang lebih besar. Sehingga lebih disarankan untuk menggunakan teleskop dengan lensa/cermin obyektif berdiameter 20 cm.
Spoiler for gambar 4:


Pengamatan Siaran Langsung

Sejumlah kalangan baik institusi ilmiah maupun astronom amatir telah menyiapkan diri untuk menyajikan siaran langsung/hampir langsung terkait peristiwa langit yang amat langka ini. Siaran langsung/hampir langsung memungkinkan siapapun yang cukup antusias terhadap duet komet Siding-Spring dan planet Mars namun terkendala lingkungan (baik cuaca maupun waktu) dan peralatan untuk bisa menikmatinya. Hingga Sabtu 18 Oktober 2014 ini, mereka yang akan menyajikan siaran langsung/hampir langsung tersebut meliputi :

1. Virtual Telescope. Siaran langsung mulai Minggu 19 Oktober 2014 pukul 23:45 WIB dengan dipandu astronom Gianluca Masi (Italia).

2. European Space Agency (ESA). Siaran langsung mulai Senin dinihari 20 Oktober 2014 pukul 00:50 WIB dipandu oleh para astronom Eropa yang bergabung bersama ESA.

3. SLOOH. Menyelenggarakan dua siaran langsung yang berbeda. Siaran pertama mulai Senin dinihari 20 Oktober 2014 pukul 01:15 WIB. Dan siaran kedua berselang 8 jam kemudian yakni pada Senin 20 Oktober 2014 pukul 08:30 WIB. Kedua siaran langsung ini akan dipandu oleh astronom Robert Berman dan David Grinspoon secara interaktif lewat tanya-jawab melalui media sosial twitter dengan tagar (hashtag) #SloohComet.

4. Astronom amatir Peter Lake. Siaran langsung melalui media sosial Google+ mulai Minggu 19 Oktober 2014 pukul 18:00 WIB dari Observatorium iTelescope.net (Q62) di kompleks Observatorium Siding Spring (Australia), tempat komet Siding-Spring (C/2013 A1) ditemukan.

So, jangan sampai ketinggalan momen ini ya walaupun hanya streeming
emoticon-2 Jempolemoticon-2 JempolEnjoy the sky emoticon-2 Jempolemoticon-2 Jempol

Sumber
Spoiler for sumber:
0
1.8K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.