Sabtu, 18 Oktober 2014 | 18:01 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Punya 12 istri, 52 anak dan 212 cucu, ternyata sangat menguntungkan bagi seorang Deta Raya (72) saat momen pemilihan umum, baik Legislatif, Kepala Desa, Bupati, Gubernur hingga Presiden.

Bagi Deta Raya yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa Waiha, Kecamatan Kodi Balghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki anggota keluarga banyak tentunya akan banyak memberikan kontribusi suara.

Ini dibuktikannya ketika bertarung sebagai calon Kepala Desa (Pilkades) Waiha pada tahun 2009 lalu, dimana dirinya berhasil menang telak atas lawannya sehingga akhirnya terpilih sebagai Kepala Desa Waiha periode 2009-2014.

Bukan hanya itu saja, tetapi pemilihan umum lainnya ia juga sangat diperhitungkan oleh sejumlah politisi di daerahnya. “Kalau pada musim kampanye pemilihan legislatif, Bupati, Gubernur sampai Presiden, saya selalu dihubungi oleh para tim sukses karena memang saya punya basis suara dalam rumah saja sampai ratusan lebih. Itu belum termasuk keluarga lainnya, tentu kalau digabung akan sangat banyak,”kata Deta Raya kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2014).

Tentang statusnya sebagai kepala desa yang memiliki banyak istri, tidak pernah dipersoalkan oleh pihak kecamatan maupun pemerintah kabupaten, karena memang setiap momen pemilihan umum dia punya peran besar.

Deta Raya mengaku belum punya rencana untuk maju sebagai calon legslatif maupun calon bupati karena untuk sementara dirinya masih mau mencalonkan dirinya lagi sebagai kepala desa Waiha (maju untuk kedua kalinya).

“Masyarakat masih menginginkan saya sebagai Kepala Desa. Kalau untuk legislatif ataupun bupati tentu saya harus pikirkan metode apa nanti yang akan saya pakai, tetapi itu belum untuk sekarang,” kata Deta Raya.

Diberitakan sebelumnya Deta Raya (72) yang menjabat sebagai kepala Desa Waiha, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki 12 orang istri sah, 52 orang anak, 212 cucu dan 3 orang cicit.

Dengan kondisi fisiknya yang masih kuat, Deta Raya mampu menafkahi istri-istrinya baik secara lahir maupun batin. Semua istri-istrinya, masing-masing dibelikan rumah dan kebutuhan pokok setiap hari.

Sebanyak 12 orang istri tinggal terpisah di dua dusun dalam satu desa (Desa Waiha). Namun karena terlalu banyak memiliki anak, sampai-sampai Deta Raya lupa nama sebagian besar anak-anaknya.

"Saya lupa nama anak saya yang lain karena terlalu banyak, sementara untuk 12 istri, saya tahu nama mereka semua,”kata Deta Raya kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2014).

Menurut Deta Raya, 12 orang istrinya itu dinikahi secara sah, baik secara adat maupun agama (Kristen Protestan). Namun dari 12 orang istrinya itu hanya tersisa sembilan orang saja karena yang tiganya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Tiga orang istri saya sudah meninggal yakni istri pertama, ketiga dan keenam. Sementara yang lainnya masih setia mendampingi saya sampai sekarang,” bebernya.

Deta Raya mengaku semua istri yang dinikahinya tidak mempersoalkan hubungan mereka. Bahkan ketika melamar istrinya yang baru, istri-istri terdahulu pun ikut menemani dan mengamini saja keinginan suami mereka.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere
Editor : Bambang Priyo Jatmiko

http://regional.kompas.com/read/2014...ak.di.Pilkades