[url=m.kaskus.co.id/search/forum?q=5 Atlet Indonesia Yang Masa Tuanya Menyedihkan] [IMG]http://s.kaskus.id/r720x720/images/2014/07/08/5592530_20140708030632.png[/IMG] [/url]
Spoiler for Intro:
Emang Indonesia suka bikin bingung. Katanya negaranya kaya. Alamnya melimpah ruah siap digunain.Tapi, kenapa rakyatnya masih juga terbelakang ya? Hmm. Belom lagi, negaranya juga sering gak punya penghargaan kepada orang-orang yang udah berjasa buat negara. Banyak pahlawan yang hidupnya terlunta-lunta.Pahlawan yang udah jelas mempertaruhkan nyawa aja masih gak jelas nasibnya. Apalagi, kalo Pahlawan di bidang lain yang MBDC bahas berikut ini
Spoiler for pertamaX:
Ellyas Pical
Kisah hidup Ellyas Pical cukup mencengangkan untuk dibaca. Dari petinju papan atas yang disegani lawan sampai hidupnya terombang-ambing.
Pada tahun 80an nama Ellyas Pical memang mentereng. Hampir sama seperti terkenalnya Chris John lah. Kerennya, dalam waktu singkat Ellyas udah berhasil juara kelas internasional. Pers menyebutnya "The Exocet", nama yang merujuk pada rudal yang digunakan Argentina di Perang Malvinas.
Kemudian setelah pensiun, barulah hidup Ellyas Pical gak keurus. Dia sempet jadi satpam di sebuah klub malam. Sampai akhirnya, kena razia polisi karena tertangkap membawa narkoba. Yaelaaah.
Tampak kalo pemerintah gak bener-bener perduli sama atletnya.
Spoiler for keduaX:
Sukarnah
Satu lagi yang kisahnya gak kalah menyedihkan adalah Sukarnah. Atlet lempar lembing peraih medali perunggu di Asian Games ke 3 di Tokyo tahun 1958. Ketika itu Sukarnah adalah satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali. Keberhasilannya ini membuatnya dipuji oleh Bung Karno langsung! Keren ya.
Duit yang dulu didapatnya dari pemerintah digunakannya untuk kuliah dan setelah itu tak ada jaminan keberlangsungan hidupnya. Nasibnya sekarang? Ya gitu deh, doi jadi buruh tani di desanya di Tasikmalaya. Juga, yang ngangetin Sukarnah berganti kelamin jadi pria dengan nama Iwan Setiawan. Ooh.. okay.
Spoiler for ketigaX:
Hapsani
Seperti para atlet lain. Prestasi tinggi belum bisa menjamin ke depannya. Mungkin jaman dulu orang yang bisa jadi atlet susah dapet pacar kali ya. Secara gak punya prospek apa-apa, selain kemampuannya.
Hapsani, atlet lari estafet 4x100 meter, udah meraih 2 medali selama keikutsertaannya di Sea Games. Karena pemerintah gak pernah ngurusin hidupnya. Medali tersebut dijual ke pasar loak di Jatinegara. Hidupnya pas-pasan dan bisa dibilang gak pantes untuk orang yang ngorbanin dirinya untuk bangsa.
Spoiler for keempaX:
Surya Lesmana
Hidup sebagai pesebakbola ternyata gak seglamor yang dibayangkan. Kalo sekarang kamu pernah denger pemain sepakbola yang gajinya ditunggak dan hidupnya gak punya tanggungan masa tua. Dulu juga terjadi.
Pada era 60-an, Surya Lesmana adalah pemain andalan PSSI. Selain bermain di Persija, dia juga pernah main untuk klub Hongkong. Sayangnya, hidupnya yang dipenuhi foya-foya saat muda berakibat buruk padanya saat tua. Surya hidup gak karuan, dia bahkan pernah menumpang di rumah temannya di kawasan Glodok, Jakarta Barat dan hanya tidur beralaskan kardus.
Tahun 2012, Surya Lesmana meninggal karena serangan jantung.
Spoiler for kelimaX:
Gurnam Singh
Atlet yang satu ini hidupnya mungkin yang paling menyedihkan dari yang lain. MBDC pun pernah juga menyaksikan langsung gimana nasib bapak yang satu ini.
Gurnam Singh dulunya adalah atlet yang keren banget. Di Asian Games 1962, tiga medali emas diraihnya sekaligus. Karena kehebatannya itu, dia diundang sebagai tamu kehormatan Presiden Soekarno dan diganjar hadiah berupa 20 ekor sapi, dua buah mobil, serta sebuah rumah di Gang Sawo, Medan. Pada tahun 1972 rumahnya digusur oleh pemerintah daerah karena tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Rumah yang dikasih pemerintah sendiri ternyata adalah rumah illegal. Luarrr biasa.
Di 1969, dia ditinggal istri dan keenam anaknya karena hidupnya yang gak becus. Dia pun berpindah-pindah tempat tinggal sampai pernah menumpang di sebuah Kuil di Medan. Semua medalinya telah dijual untuk menyambung hidupnya. Di umur 80 tahun, pria ini sekarang hanya hidup mengandalkan belas kasih.
Sebenernya, cerita-cerita ini gak perlu ada kalo pemerintahnya gak sibuk ngurusin perutnya sendiri, iya gak sih? Dengan kesejahteraan mereka yang dijamin, pemerintah sudah memberikan terima kasih paling hebat yang bisa dilakukan. Misi MBDC mau mewek dulu.
SALAM SHATIR VII-L
0
4.4K
Kutip
51
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!