Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

meylandooAvatar border
TS
meylandoo
Ngapain SebenarnyaZuckerberg ke Indonesia?
Ada sebuah data yang menarik, bahwa Facebook
terindikasi mulai ditinggal oleh para pengguna
usia muda. Setidaknya tren yang terjadi di
Amerika, sebagaimana ditulis oleh Business-
Time, sejak 2011 s/d 2014, jumlah pengguna
Facebook yang berusia 13-17 tahun merosot
sebanyak 25%. Jumlahnya dari 13,1 juta
pengguna pada 2011, menjadi hanya 9,8 juta
pengguna saja pada 2014. Masih sebagaimana
ditulis Business-Time, “ Facebook has 4,292,080 fewer
high-school aged users and 6,948,848 college-aged users
than it did in 2011 .” Artinya, Facebook kian hari,
tampaknya terindikasi kian tak diminati oleh
pengguna Internet berusia muda di Amerika.

Jelas ini dapat saja berdampak pada harga iklan
(dan potensi pendapatan) yang dapat dipatok
(dan diraup) oleh Facebook. Mengapa?

Seperti ditulis oleh Business-Time, anak muda
adalah pangsa pasar yang paling mudah
dipengaruhi oleh iklan. Dan pemasar produk
atau jasa, sangat menggemari pangsa pasar anak
muda. Dan karena kini Facebook mulai ditinggal
oleh anak muda, maka tentu harga iklan harus
disesuaikan. Ini jelas akan berpengaruh pada
bisnis Facebook kedepannya, karena (calon)
pemasang iklan juga akan berhitung dan
mengkalkulasi ulang dengan cermat. Walau
memang mekanisme iklan yang disediakan oleh
Facebook, tidak melulu tentang kuantitas target
( massive reach), tetapi juga selected target

Yang jelas, bahkan setahun lalu Facebook telah
diberitakan oleh The Guardian tentang mulai
kehilangan pangsa pasarnya di sejumlah negara
yang telah “matang” (baca: jenuh), seperti di
Amerika, Inggris, Kanada, Spanyol, Perancis,
Jerman dan Jepang. Ini mungkin mengingatkan
kita pada kisah Friendster dan MySpace, yang
sempat berjaya pada masanya, dan kemudian
hanya tinggal kenangan yang makin memudar.

Di pasar yang sudah jenuh, tentu saja tidak akan
ada lagi pertumbuhan pengguna yang signifikan.
Pun, berdasarkan sebuah studi, para pengguna
Internet berusia muda kini mulai beralih ke
Twitter, Instagram dan Whatsapp. Alasannya,
karena Facebook sudah “dicemari” dengan
hadirnya para orang tua atau mereka yang
lebih dewasa. Dan, Facebook pun “terpaksa”
menghadang Instagram dengan cara
mengakuisisinya , pada April 2012.

Mark Zuckerberg , pendiri Facebook, dan
kawan-kawannya harus memutar otak untuk
mengatasi masalah di atas. Lantas salah satu
solusi yang dihasilkan, Facebook harus
melakukan ekspansi internasional untuk
memperluas pasar layanan iklannya. Selain itu,
Facebook juga mulai membidik pengguna mobile
(smartphone atau tablet) sebagai target
pemasangan iklannya. Pangsa pasar iklan untuk
mobile secara global, masih dikuasai oleh Google
sebesar 46,8% dan Facebook sebesar 21,7% .

Mengapa Indonesia?

Indonesia adalah pasar (potensial) yang besar
bagi Facebook. Facebook memiliki 69 juta
pengguna dari Indonesia. Facebook masuk
dalam 3 (tiga) besar situs yang paling banyak
dikunjungi dari Indonesia. Dan Indonesia
adalah 4-besar negara dengan pengguna
Facebook terbanyak. Indonesia memiliki jumlah pengguna Internet
lebih dari 70 juta orang pada awal 2014. Adapun
untuk jumlah nomor telepon seluler aktif
mencapai sekitar 270 juta nomor.

Untuk itulah melalui program Internet.org,
menurut TechCrunch, sebenarnya tujuan
Facebook tak lain adalah untuk memuluskan
(infrastruktur) bisnis iklannya . Memang tujuan
Internet.org adalah mendorong agar kecepatan
jaringan mobile bisa meningkat signifikan. Dan
tentu saja, semakin bagus infrastrukturnya,
akan semakin mulus iklan digelontorkan.

Sebagaimana diujarkan oleh salah satu petinggi
Facebook, Dan Neary, beberapa bulan
lalu ,” mobile has become a big focus for us as a
company and in our markets such as Indonesia.”
Tambah VP Facebook untuk Asia Pasifik
tersebut, “ I think we love Indonesia from an overall
market standpoint. ”

Jadi tak ada yang perlu dikagumi secara
berlebihan dari hadirnya Zuckerberg ke
Indonesia . Jelas, Facebook, sebagaimana Google,
Twitter dan lainnya, memandang (dan
membutuhkan Indonesia) sebagai pasar atas
produk (iklan) mereka. Mereka datang ke
Indonesia, karena Indonesia hebat (sebagai
pasar). Kepedulian mereka tak mungkin lepas
dari kepentingan bisnis. Apapun program yang
mereka jalankan atau dalih yang mereka
sampaikan, think again, do they really care with the
Indonesian people ? Silakan Anda jawab sendiri….

Yang jelas, jika Indonesia tidak memiliki strategi
dan rencana kerjasama dan negosiasi yang ajeg
serta tangguh, maka akan seterusnya posisi kita
hanya sebagai pasar (baca: konsumen) bagi
produk Internet global. Sayang sekal

[url=http://donnybu.com/2014/10/13/ngapain-sebenarnya-zuckerberg-ke-indonesia/]
Diubah oleh meylandoo 17-10-2014 04:42
0
2.3K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.