Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

OwenMUAvatar border
TS
OwenMU
Mengungkap Tabir Rahasia Candi Borobudur dari ilmu perbintangan alias astronomi.
Mengungkap Tabir Rahasia Candi Borobudur dari ilmu perbintangan alias astronomi.

emoticon-Hot News


emoticon-Recommended Seller


emoticon-Kaskus Banget


emoticon-I Love Kaskus


Kemegahan Candi Borobudur (satellite view coordinate 7°36’28″S 110°12’13″E) tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang mengagumkan.

Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan alias astronomi.

Penelitian selama 2,5 tahun yang dilakukan Tim Arkeo-astronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung, menunjukkan, stupa utama candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari.
Mengungkap Tabir Rahasia Candi Borobudur dari ilmu perbintangan alias astronomi.

Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi ada di tingkat sepuluh (tertinggi). Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8, dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6. Jumlah stupa terawang pada tingkat 7, 8, dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa.Jarak antar stupa diketahui tidak persis sama. Pengaturan jumlah dan jarak antar stupa diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.

“Jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa),” kata Ketua Tim Arkeoastronomi ITB Irma Indriana Hariawang di Jakarta, Rabu (18/5/2011).

Tim beranggotakan satu dosen dan empat mahasiswa Astronomi ITB, satu mahasiswa Matematika ITB, dan seorang peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Temuan mereka dimuat dalam prosiding 7 International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, pada September 2010.

Sebelum korelasi antara bayangan stupa utama dan stupa terawang diketahui, tim terlebih dahulu menentukan bayangan lurus stupa utama saat Matahari berada di garis khatulistiwa (garis nol pada grafik lintasan awal musim). Pada saat itu Matahari terbit tepat di titik timur garis dan terbenam tepat di titik barat garis.
Mengungkap Tabir Rahasia Candi Borobudur dari ilmu perbintangan alias astronomi.

Hasil ini menunjukkan posisi Borobudur sesuai arah mata angin. Arah utara-selatan menunjuk posisi kutub utara Bumi dan kutub selatan Bumi, bukan utara-selatan kutub magnet Bumi. Posisi itu ditentukan tanpa bantuan alat penentu posisi global (GPS).

Dosen Astronomi ITB yang juga anggota Tim Arkeoastronomi Borobudur ITB, Ferry M Simatupang mengatakan, sekitar tahun 800 masehi saat Borobudur dibangun, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mampu menentukan arah utara-selatan dengan benar menggunakan teknik bayangan Matahari.

Cara paling sederhana menentukan arah utara-selatan secara benar adalah menandai bayang-bayang gnomon (jam matahari sederhana) pada lingkaran simetris. Jika bayang-bayang gnomon pada dua sisi lingkaran yang berseberangan dihubungkan, menunjukkan arah timur-barat dengan benar. Garis yang tegak lurus dengan garis timur-barat dengan benar adalah garis utara-selatan yang juga benar. ”Fakta bayangan stupa utama Borobudur sebagai penanda awal musim dalam Pránatamangsa baru temuan awal penelitian, masih banyak penelitian-penelitian lanjutan yang harus dilakukan,” katanya.

Menurut Simatupang, tim akan meneliti hubungan bayangan stupa utama dengan stupa terawang dalam tiga dimensi. Hasil ini akan menajamkan garis awal musim yang sudah diperoleh dari citra dua dimensi. Saat ini citra tiga dimensi Borobudur sedang dikerjakan oleh pengelola Candi Borobudur. Tim juga berencana melihat apakah posisi stupa atau bayangan stupa memiliki hubungan dengan prediksi gerhana Matahari atau gerhana Bulan.

Konfigurasi situs megalitik umumnya memiliki kaitan dengan penentuan waktu, baik kalender maupun prediksi gerhana. Selain itu, tim juga berencana mengetahui tahun tepat Borobudur didirikan berdasarkan struktur asli Borobudur. Struktur Borobudur saat ini merupakan hasil rekonstruksi beberapa kali yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda maupun Pemerintah Indonesia atas bantuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (Unesco).

Saat ditemukan tahun 1800 oleh tim yang dipimpin Sir Thomas Stamford Raffles dari Inggris, Borobudur hanya berupa puing-puing. Namun, penelitian ini tidak mudah. Penelitian arkeo-astronomi masih baru di Indonesia. Aspek astronomis dalam candi Buddha juga jarang ditemukan.Ahli dan literatur yang ada pun terbatas. Kerja sama antara astronom dan arkeolog perlu dilakukan untuk lebih memperlancar penelitian.

Source
Source1


Jangan Lupa Komen Bermutu & Rate 5 nya Agan Semua

emoticon-I Love Kaskusemoticon-Rate 5 Star


Kalau Gak Keberatan

emoticon-Blue Guy Cendol (L)


Jangan Dilempar

emoticon-Blue Guy Bata (L)


emoticon-KissSemoga Gak Repost Thanksemoticon-Kiss

Diubah oleh OwenMU 16-10-2014 12:40
1
18K
164
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.