Dunia politik apalagi di Indonesia sangat susah ditebak. Sebelum penetapan nama-nama menteri kabinet Trisakti diumumkan, kemungkinan transfer partai antar koalisi masih sangat terbuka lebar. Lobi-lobi masih terus intensif walaupun banyak org merasa Koalisi Merah Putih sudah menguasai parlemen. Tapi sptnya Prabowo akan terkecoh. Tidak menempatkan posisi ketua DPR dan MPR menjadi fatal error bagi Gerindra.
Ketua DPR diisi Golkar, Ketua MPR disetujui dari PAN membuat kubu Jokowi tidak perlu repot melobi lagi Demokrat dan PPP.

Dalam seminggu ini, Jokowi sendiri yg turun tangan. Alih-alih bertemu ketua MPR Zulklifi Hasan (PAN) bahas persiapan pelantikan, diselipkanlah lobi politik. Begitu juga kemarin, Jokowi sengaja bertemu Ical (Golkar). Entah deal-deal apa yg bikin Amien Rais hari ini sptnya membuka diri utk berkoalisi dgn Jokowi-JK.

Hatta Rajasa jg nampakkan sinyal positif dan memang dari dulu sngt tertarik berkoalisi dgn Jokowi. PPP pun nampaknya sedang berlomba dgn waktu utk masuk kabinet Jokowi-JK. Kemampuan berpolitik Jokowi memang sangat lihai. Setelah kelengkapan posisi kursi DPR/MPR selesai ditetapkan, Jokowi cukup lobi partai-partai yg punya kursi strategis.

Prabowo nampaknya akan kembali merana dgn pembelotan dari teman-teman koalisinya. Sahabat sejati Gerindra memang hanya PKS yg sudah merasakan ratusan milyar kucuran dana Prabowo-Hashim setelah berkoalisi diputuskan. Semoga dalam satu minggu ini, kejutan diumumkan.

sumber