• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Permintaan Maaf Imam Masjid Kepada Gereja Karena Ganggu Kebaktian Menuai Simpati

anikavitaAvatar border
TS
anikavita
Permintaan Maaf Imam Masjid Kepada Gereja Karena Ganggu Kebaktian Menuai Simpati
Toleransi beragama merupakan sebuah hal keniscayaan di Indonesia. Namun hal tersebut tidak demikian di Malang, Jawa Timur. Permintaan maaf pimpinan Masjid Agung di Kota Malang kepada jemaat Gereja Protestan Indonesia di bagian Barat (GPIB) Immanuel terkait shalat Idul Adha yang menyebabkan jadwal kebaktian tertunda, mengundang simpati warga melalui jejaring sosial.

Gelombang simpati itu muncul setelah stasiun radio "Suara Surabaya" memuat berita soal permintaan maaf itu di laman Facebook, Twitter dan portal resminya, Minggu 5 Oktober 2014 lalu. Lebih dari 34.000 pengguna Facebook menyatakan like (suka).

Sementara, foto yang menggambarkan aktivitas shalat Idul Adha dengan latar belakang gereja- mendapat 2.000 komentar yang sebagian besar menyatakan simpati atas sikap toleran pimpinan dua tempat ibadah yang letaknya tidak berjauhan itu.

Masjid Agung, yang merupakan masjid berukuran besar dan tertua di Kota Malang, letaknya sekitar 200 meter dari GPIB Immanuel, yang juga salah satu gereja tertua di kota itu.

"Indahnya kebersamaan, bisa saling mengerti dan memahami walaupun berbeda agama," tulis salah-seorang warga. Ada pula yang berkomentar pendek: "Terima kasih teman-teman, Kristen..." dan banyak pula yang bersimpati sikap pimpinan masjid yang bersedia meminta maaf.

Seperti shalat Idul Fitri atau Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah jemaah di Masjid Agung mencapai 35.000, sehingga meluber sampai ke depan GPIB Immanuel. Akibatnya, jika waktu ibadahnya digelar secara bersamaan, maka salah-satu pihak harus menunda acara ibadahnya, terutama jemaat gereja.

Hal ini terulang saat shalat Idul Adha pada Minggu 5 Oktober 2014 lalu. Namun, kali ini pimpinan Masjid Agung menyatakan permintaan maaf. "Saya mengucapkan terima kasih kepada gereja dan meminta maaf karena kebaktiannya ditunda," kata Ketua takmir Masjid Agung, Zainuddin Muchit.

Zainuddin sebelumnya sudah mengutarakan permintaan maaf itu di hadapan jemaat shalat Idul Adha. Menurut dia, permintaan maaf kepada jemaat gereja itu harus dilakukan, karena dia membayangkan penundaan tersebut akan menganggu jadwal para jemaat gereja tersebut.

Masjid dan Gereja ini sudah bertetangga lebih dari 100 tahun. Dalam ajaran Islam, walaupun ada perbedaan agama, tetangga itu harus dihormati,

Bahkan, apabila pihak gereja Immanuel menggelar ibadah yang dihadiri jemaat yang jumlahnya besar, mereka dapat memarkir mobil atau motor hingga di sekitar Masjid Agung. Biasanya menjelang perayaan Natal, pengurus masjid atau remaja masjidnya, ikut menjaga keamanan gereja.

Indahnya kebersamaan kala kita hidup berdampingan seperti warna-warni pelangi. Inilah salah satu contoh kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang harus dipupuk di Indonesia.
emoticon-No Sara Please

Spoiler for no hoax:
0
3.3K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.