Agan-agan yang budiman
Ini adalah kejadian nyata di negeri ini, dimana pencari kerja/pekerja diperlakukan secara sewenang-wenang.
1. Gaji yang tidak rasional
Quote:
Original Posted By gaji
Pendidikan yang baik adalah dasar sebuah negara menjadi kuat, terarah disegani maju dan sebagainya, tanpa pendidikan pastilah tidak ada peradaban
Penghargaan akan sebuah pendidikan sayang tidak diperhatikan oleh perusahaan, dan parahnya pemerintah tidak juga memperhatikan ini. Gaji lulusan SMA/S1/S2 seharusnya dibedakan. Namun dari UMR yang ditetapkan pemerintah tidak pernah membedakan ini.
Kalau dipikir-pikir ngapain harus kuliah berbiaya besar dan menghabiskan waktu kalau tidak ada nilai ekonomisnya. Ingat sewaktu sekolah/kuliah seseorang juga kehilangan waktu yang seandainya kalau dipakai bekerja akan menghasilkan pengalaman dan hasil ekonomi.
Kita tahu lebih banyak lowongan yang mensyaratkan pengalaman kerja daripada yang fresh graduate
2. Syarat bekerja
Quote:
Original Posted By syarat
Coba agan-agan lihat di lowongan-lowongan segimana “menindasnya” perusahaan itu siap menjadi penjajah agan. Contoh:
- Bersedia bekerja dalam tekanan.
Kalimat yang sangat sporadis warisan penjajah, tidak berperi-kemanusiaan tidak mengindikasikan rasa aman dalam bekerja dan jauh dari rasa teamwork. Saya setuju kalau ada yang membuat iklan lowongan seperti ini seharusnya diperiksa kesehatan jiwa. Kecuali kalo lowongannya adalah untuk jadi kelinci percobaan ruang asap.
- Menyukai tantangan
Untuk apa syarat ini dibuat? Tidak penting, nggak ngefek, ngak ngaruh dan gak jelas apa tujuannya. Kalau lowongan untuk menggantikan posisi mike-tyson sih boleh-boleh saja.
- Berwawasan luas
Dibuat oleh HRD yang sedang sakit kepala. Buat apa syarat ini? Dengan melihat riwayat pendidikan tentu sudah ada gambaran.
3. Status (calon) pekerja
Quote:
Original Posted By status
Ini adalah bagian yang paling saya benci. Perusahaan ikut campur urusan pribadi. Apa tujuannya? Apa bedanya kalau dia single/menikah/janda/duda?
Kalau untuk keperluan dinas(keluar kota),rang punya sifat masing-masing, yang menikah juga bisa jalan-jalan, tak jarang yang masih single malas jauh dari orang tua.
Kewajiban pemberi kerja adalah menjamin kesejahteraan pekerjanya, kalau pekerja punya keluarga punya tanggungan tidak terpenuhi, ya tentu bekerjanya tidak maksimal.
- Selama kontrak dilarang menikah
Ini adalah kebijakan sableng.. apa tujuannya? Menikah adalah hak asasi manusia. Orang tua yang sangat kita hormati untuk masalah satu ini saja kebanyakan tidak mau ikut campur, sementara calon tempat bekerja sudah berani ikut campur. Peraturan ini kemungkinan besar dibuat oleh team perekrutan yang hobby masturbasi.
4. TEKEN KONTRAK YANG MERUGIKAN
Quote:
Original Posted By teken
Sesorang bekerja untuk mencari uang. Namun bagi perusahaan calon pekerja adalah mesin uang. kalau tidak mau bekerja sebagai gantinya harus menghasilkan uang, bayar denda misalnya.
- Teman saya yang diterima bekerja di BANK BR*, HUAWE* terpaksa membayar denda karena sudah diterima kerja, namun resign.
- BUMN Dan swasta tidak sendirian, pemda yang nyata-nyata milik pemerintah tidak segan-segan menindas warganya.
-
Lihatlah syarat umum pencari kerja.
masih banyak lagi contoh data-data kontrak kerja lain yang merugikan bertebaran di internet
LEMBAGA PEMERINTAH/ INSTITUSI PEMERINTAH/SWASTA dengan seenak jidat memaksakan kontrak yang sewenang-wenang.
Institusi-institusi biadab itu memang sudah berinvestasi apa dalam kehidupan sang calon pekerja?. Mereka tidak memberi makan tidak ikut membesarkan dan tidak menyekolahkan sebelum sang pekerja bergabung. hanya memberi pelatihan ecek-ecek untuk jadi robot.
Cara-cara feodalisme ini amat sangat tidak berperi-kemanusiaan dan tidak beradab. Kebijakan yang dibuat oleh bagian perekrutan yang menganggap calon pekerja adalah mangsa.