http://news.detik.com/read/2014/10/1...?991104topnews

Jakarta - Pimpinan MPR Oesman Sapta berharap Prabowo Subianto bisa menghadiri acara pelantikan Jokowi-JK. Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyebut hal tersebut adalah urusan pribadi Prabowo.

"Saya belum tanya Pak Prabowo langsung. Tapi, kalau datang atau tidak datang, itu kan masalah pribadi," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Fadli yang juga Wakil Ketua DPR ini membandingkan sosok Megawati yang tidak pernah datang memenuhi undangan Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, persoalan ini terjadi selama sepuluh tahun kepemimpinan SBY sebagai presiden.

"Bu Mega rasanya tidak pernah datang tuh memenuhi undangan SBY. Ya kan. Sepuluh tahun lagi. Dari dulu, undangan 17 Agustus juga tidak pernah datang. Itu kan masing-masing orang, hak juga," sebutnya.

Lantas, apakah Prabowo tidak ingin rekonsiliasi hubungan dengan Jokowi? Fadli menepis hal tersebut karena menurutnya rekonsiliasi kedua tokoh itu sudah terjadi pasca putusan Mahkamah Konstitusi.

"Saya kira tidak perlu ada yang direkonsiliasikan kok. Ini kan sudah menjadi keputusan di MK. Pak Prabowo dan Pak Hatta sudah menyampaikan dan mengakui hasil itu. Dengan demikian ini sudah terjadi rekonsiliasi. Jadi, kita tidak melihat ada pertikaian atau pertentangan," katanya.

Lagipula, kata Fadli, hingga sekarang Prabowo tidak pernah marah terhadap Jokowi. Menurutnya, untuk kepentingan bangsa, Prabowo menginginkan proses komunikasi yang natural dan tidak perlu dibuat-buat.

"Untuk kepentingan bangsa. Tidak harus dibuat-buat. Jadi, jalan saja begitu. Natural saja. (Prabowo) enggak ada marah. Masalah sering ketawa dia itu. Baik-baik saja," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menanggapi peluang kemungkinan Prabowo Subianto hadir dalam pelantikan presiden terpilih Joko Widodo serta wakilnya, Jusuf Kalla pada Senin, (20/10/2014). Dia berharap mantan Danjen Kopassus itu hadir.

"Menurut saya, Prabowo itu kan manusia biasa. Bisa waktu marah, bisa waktu dingin. Bisa saja saat pelantikan nanti marahnya enggak ada, tapi dinginnya ada. Masak dia marah terus," kata Oesman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/10/2014).


terus kalo megawati dendam ama SBY, prabowo juga mesti ikutan dendam juga?

childish