- Beranda
- The Lounge
Uang & Tujuan Hidup
...
TS
fx9900
Uang & Tujuan Hidup
Spoiler for _UANG_:
Quote:
Kata orang, uang bukanlah segalanya. Namun, segalanya akan susah, jika kita tidak punya uang. Banyak orang, sadar atau tidak, mengabdikan hidupnya untuk mencari uang. Dia mengorbankan hampir segalanya, termasuk orang-orang yang ia cintai, supaya bisa mendapatkan uang lebih banyak. Tak berlebihan jika dikatakan, bahwa uang adalah Tuhannya. Namun, uang bukanlah barang yang netral. Ia punya efek mengubah hal-hal yang ia sentuh. Efek mengubah ini tidak selalu baik, namun justru bisa merusak nilai dari hal tersebut. Uang juga bisa menciptakan rasa iri yang lahir dari ketidakadilan, ketika orang yang memiliki uang banyak mendapatkan kesempatan lebih banyak, daripada orang yang lebih sedikit uangnya.
Spoiler for UANG DAN TUJUAN HIDUP:
Gerhard Hofweber seorang filsafat berusaha menjelaskan, bahwa sekarang ini hidup kita telah kehilangan akal sehatnya, sehingga mendewakan uang di atas segalanya. Pandangan bahwa uang adalah nilai tertinggi adalah kesalahan terbesar peradaban modern. Manusia modern menjadi buta, karena ia tidak bisa membedakan, mana yang merupakan alat, dan mana yang merupakan tujuan.
Quote:
Hofweber menjelaskan, bahwa pandangan Aristoteles yang berusia lebih dari 2000 tahun yang lalu tentang uang masih bisa menjelaskan situasi kita sekarang ini. Baginya, uang adalah alat bagi satu tujuan tertentu. Artinya, apa yang orang beli dengan uang haruslah memiliki nilai yang lebih tinggi, daripada uang itu sendiri. Jika tidak, maka sebaiknya orang tidak membeli barang tersebut.
Ketika kita membeli barang, maka barang itu haruslah memberikan setitik kebahagiaan (Glück) pada kita. Kebahagiaan yang kita terima tersebut haruslah juga lebih tinggi, daripada uang yang kita keluarkan. Menurut Aristoteles, kebahagiaan adalah tujuan tertinggi hidup manusia. Dalam arti ini, kebahagiaan berarti kepenuhan hidup, dan bukan semata kenikmatan sesaat.
“Apa yang kita lakukan”, demikian tulis Hofweber, kita lakukan pada akhirnya untuk menjadi bahagia.” Maka, uang pun juga harus ditempatkan dalam cara berpikir ini. Uang adalah alat untuk menjadi bahagia, yakni menjadi penuh dalam hidup ini. Namun, untuk mencapai kepenuhan hidup, orang butuh lebih dari sekedar uang. Yang lebih dibutuhkan adalah hidup yang berkeutamaan, yakni hidup yang berpijak pada nilai-nilai luhur dan masuk akal. Uang hanyalah alat semata, guna mencapai tujuan ini.
Sekarang ini, banyak orang lupa pada tujuan hidupnya. Kepenuhan dan kebahagiaan hidup tidak lagi menjadi tujuan. Ketika ini terjadi, maka orang bingung akan perbedaan antara alat dan tujuan. Alat berubah menjadi tujuan. Uang berubah menjadi tujuan, dan akhirnya mengacaukan seluruh tatanan hidup, baik hidup pribadi maupun hidup bersama.
Ketika uang menjadi tujuan, ia lalu dilihat sebagai kebutuhan utama. Yang menyeramkan adalah, kebutuhan akan uang tidak akan pernah cukup. Berapapun pendapatan seseorang, ia tetap akan merasa tidak cukup, karena hidupnya kehilangan tujuan yang sejati, yakni kepenuhan hidup itu sendiri. “Ketika hidup yang baik dan pemikiran yang masuk akal tidak lagi menjadi ukuran”, demikian Hofweber, “maka kebutuhan akan uang akan menjadi tidak terbatas, dan kerakusan adalah dampak logisnya.”
Krisis tujuan hidup dan krisis akal sehat, itulah yang menandai jaman kita sekarang. Dampaknya beragam, mulai dari kecanduan narkoba, sampai dengan kecanduan olah raga ekstrem, guna mengisi kekosongan tujuan hidup tersebut. Perilaku-perilaku aneh mulai bermunculan, mulai dari pesta seks tanpa batas, permainan saham yang amat beresiko, sampai dengan perselingkuhan massal. Semua hal yang membawa kenikmatan sesaat dicoba, guna mengisi kekosongan tujuan hidup dan krisis akal sehat tersebut.
Ironisnya, semua itu tidak akan pernah berhasil membawa kebahagiaan dan kepenuhan hidup. “Apapun usaha kita, selama kita masih berpikir dengan cara lama, selama kita masih mengisi harapan-harapan yang lama,” demikian kata Hofweber, “maka kita tidak akan pernah merasa penuh.” Ia menyebut semua usaha mengisi kekosongan hidup ini sebagai die Perspektive der Maximierung, atau cara pandangan maksimalisasi, yang hendak mengusahakan segala cara, guna mengisi kekosongan hidup, tetapi tidak akan pernah berhasil. Kegagalan ini terjadi, karena kita bingung akan perbedaan antara alat (Mittel) dan tujuan (Zweck) di dalam hidup kita.
Spoiler for PESAN TERSIRAT:
Quote:
kita perlu untuk menempatkan uang ke tempat asalnya, yakni sebagai alat dari tujuan hidup manusia yang lebih tinggi, yakni kebahagiaan dan kepenuhan hidup. Untuk itu, kita perlu menggunakan pikiran kita tidak hanya untuk mencari dan mengumpulkan uang, tetapi untuk bertanya ulang, apa yang membuat hidup kita sebagai manusia itu penuh, dan apa tujuan sebenarnya dari semua yang kita lakukan.
Spoiler for salam penutup:
terimakasih agan" Republik KasKus
kalo agan berkenan
kalo agan baik hati dan suka beramal
kalo agan gag suka ma thread ane dilarang
kalo agan berkenan
kalo agan baik hati dan suka beramal
kalo agan gag suka ma thread ane dilarang
Diubah oleh fx9900 14-10-2014 05:29
0
5.2K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya