TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Afrizal (27) dan istrinya Bunaya (26) warga Desa Terusan Dalam, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin dikeroyok warga setempat, Sabtu (11/10/2014) pukul 23.15 WIB. Akibatnya, Afrizal tewas di tempat sedangkan istrinya terluka parah dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSMH Palembang.

Berdasarkan keterangan warga, korban memang selama ini meresahkan warga Desa Talang Lubuk. Penyebabnya karena Afrizal dikenal sebagai preman dan sering meminta sejumlah uang juga memaksa warga. Pemalakan ini terjadi berulang kali, sehingga warga resah dan emosi.

Pada saat kejadian korban bersama istrinya hendak pulang ke desanya yang bersebelahan dengan Desa Talang Lubuk malam itu.
Saat itulah, korban yang membonceng istrinya dengan motor tanpa pelat dicegat warga Talang Buruk di Jl Inpres, Desa Jalur 6 Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin. Melihat kedatangan korban, warga yang memang sudah dendam emosi, kemudian korban dibantai oleh warga.

Warga yang mencegat awalnya hanya empat orang, kian bertambah banyak, jumlahnya sekitar 100 orang.
Kontan saja Afrizal menjadi bulan-bulanan warga. Buyana yang mencoba menolong suaminya pun ikut menjadi sasaran amarah warga. Akibatnya, keduanya dikeroyok dengan benda tumpul dan senjata tajam. Tak lama kemudian, pihak kepolisian datang dan melerai pengeroyokan itu.
Buyana yang menderita luka parah segera dilarikan ke RSMH Palembang dan baru tiba pukul 04.00. Sementara Afrizal tak bisa diselamatkan lagi.

Kapolsek Marga Telang, Iptu Hipni didampingi Kanit Reskrim Bripka Reza Pahlevi saat dihubungi Sriwijaya Post (Tribunnews.com Network) mengatakan, hingga berita ini diturunkan situasi masih mencekam.
"Karena ada isu akan ada serangan warga Desa Terusan Dalam, kita mendapatkan kabar tersebut kemudian bersiaga ke TKP dan melakukan tindakan persuasif agar tidak terjadi korban berikutnya serta tawuran antarwarga," ujarnya.

Pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah alat bukti parang, balok kayu, linggis, sampai batu bata yang digunakan warga dalam aksi beringas tersebut.
"Kita masih mengumpulkan sejumlah saksi, dan dalam waktu dekat segera menangkap provokator dalam pengeroyokan ini," jelasnya.
Sementara itu pantauan Sriwijaya Post, Bunaya masih dirawat di IGD RSMH Palembang dan masih dalam keadaan kritis karena banyak mengeluarkan darah akibat luka bacok yang dialaminya di bagian punggung.
Berdasarkan laporan keluarga korban, jasad Afrizal yang tewas karena mengalami luka bacok di bagian kepala dan punggung langsung dibawa pulang ke rumahnya di Desa Terusan Dalam dan langsung dikebumikan.

https://id.berita.yahoo.com/pasutri-...003634136.html