Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
Puan Dinilai Gagal & Lelet shg Kalah 5:0, Jokowi Diminta Ambil Alih Posisinya di PDIP
Puan Gagal, Waktunya Jokowi Jadi Panglima Lobi
Minggu, 12-10-2014 20:25

Jakarta, Aktual.co — Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Presiden terpilih Joko Widodo mengambilalih peran Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dalam melakukan komunikasi politik di parlemen.

Khususnya komunikasi politik atau lobi-lobi politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ke Koalisi Merah Putih (KMP).

Dodi menyarankan demikian sehubungan dengan kekalahan beruntun yang diderita KIH di parlemen. Paling gres adalah kekalahan KIH dalam pemilihan pimpinan MPR. KMP yang mengusung Zulfikli Hasan sebagai Ketua MPR melenggang mulus mengalahkan Oesman Sapta Odang yang didorong KIH.

Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara.

Sebagai panglima lobi, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, bahkan bisa dikatakan gagal sehingga menelan kekalahan terus-menerus.

"Di sana (parlemen), tingkat kesuksesan lobi dan negosiasi memang sebagian akan tergantung pada Puan Maharani sebagai pimpinan fraksi. Bisa jadi Puan menyumbang kegagalan (lobi)," kata Dodi di Jakarta, Minggu (12/10).

Menurutnya, Jokowi mempunyai kemampuan lobi yang cukup baik. Permasalahan pedagang kaki lima di Solo yang pelik nyatanya berhasil diselesaikan Jokowi dengan baik. Terakhir, jelang pelantikannya 20 Oktober, Jokowi juga memperlihatkan kemampuannya dengan menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPR.

"Untuk pimpinan lembaga tinggi atau tertinggi negara seperti DPR dan MPR tentu mereka berdua perlu untuk turun langsung. Dan itu bisa dilakukan Jokowi dengan baik," kata dia.

Ke depan, untuk urusan krusial dan genting alangkah lebih baik apabila diserahkan ke Jokowi. Bukan lagi Puan yang belum matang sebagai politisi. Kemampuan Jokowi yang lebih soft menjadi nilai lebih karena bisa diterima dengan baik.

"Ada urusan yang bersifat personal, misalnya Mega-SBY. Jika untuk isu itu tentu Megawati tak bisa ditinggalkan. Dengan kata lain, kejelian melihat isu menjadi penting untuk menentukan siapa yang harus jadi panglima lobi dan siapa yang harus dilibatkan," jelas Dodi.

Dengan menjadikan Jokowi sebagai panglima lobi, selain memuluskan langkah KIH juga sekaligus menepis anggapan bahwa Jokowi adalah 'Presiden Boneka'
http://www.aktual.co/politik/puan-ga...-panglima-lobi


Jokowi Diminta Ambil Alih Peran Puan Maharani
Minggu, 12 Oktober 2014 , 18:19:00

JAKARTA - Kekalahan secara beruntun kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) merupakan buntut dari kekalahan kubu pendukung Jokowi-JK. Puan Maharani yang dipercaya sebagai panglima lobi menjadi aktor di balik kekalahan KIH mulai dari pengesahan UU MD3, UU Pilkada, pimpinan DPR, hingga MPR.

Untuk itu, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi menyarankan agar Jokowi mengambil alih peran Puan dan tampil di depan memimpin proses lobi politik KIH.

"Bisa jadi Puan menjadi penyumbang kegagalan (lobi KIH di parlemen)," ujar Dodi seperti yang dilansir RM Online, Minggu (12/10).

Menurut Dodi, Jokowi memiliki kemampuan lobi yang cukup baik. Setidaknya hal itu pernah diperlihatkan saat Jokowi bisa menaklukan para pedagang kaki lima di Solo saat menjadi Wali Kota, lewat lobi makan-makannya. Teranyar, Jokowi kembali memperlihatkan kepiawaiannya berkomunikasi saat berhasil menggelar pertemuan dengan Ketua DPR, MPR dan DPD dalam sebuah perjamuan makan bersama.

Lebih lanjut, Dodi menyarankan agar Jokowi turut turun tangan dalam mengatasi urusan yang dirasa krusial dan genting, bukan lagi diserahkan kepada Puan yang harus jujur diakui belum begitu matang sebagai politisi. Dibanding Puan, Jokowi punya pendekatan yang lebih soft dan diterima baik di semua elemen.

"Jokowi sendiri yang mesti berinisiatif menjadi panglima lobi, bila urusannya begitu genting. Apalagi Jokowi adalah seorang presiden. Artinya dia, adalah panglima pemerintahannya," tandasnya
http://www.jpnn.com/read/2014/10/12/...Puan-Maharani-

KIH Kalah Beruntun Tapi Puan Makin Matang
Rabu, 08 Oktober 2014 , 22:33:00

JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mengalami kekalahan beruntun dalam pertarungan di parlemen. Sejak pengambilan keputusan atas RUU MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) hingga perebutan pimpinan parlemen, koalisi yang dikomandani PDI Perjuangan itu terus-menerus dipecundangi Koalisi Merah Putih (KMP).

Pertanyaan pun muncul tentang kemampuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebagai sosok penting di balik KIH. Sebab, Puan terlibat dalam proses pengambilan keputusan saat harus berhadapan dengan KMP.

Namun, Ketua DPP PDIP lainnya, Trimedya Panjaitan justru menilai Puan telah mengalami proses pematangan politik luar biasa karena secara langsung terlibat dalam proses politik di DPR dan MPR. "Saya rasa Puan sudah mengalami proses pematangan yang luar biasa,” ujar Trimedya di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (8/10).

Lantas apakah dengan gagalnya Puan di parlemen akan ditarik ke kabinet? “Kalau masalah apakah ada elite partai yang akan ditempatkan di kabinet oleh Pak Jokowi atau tidak, itu menjadi urusan Pak Jokowi. Kami saat ini hanya fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas kami di DPR satu per satu seperti penyusunan alat kelengkapan,” kata Trimedya,

Kini, pertarungan yang akan dihadapi KIH adalah meraih posisi di pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. Terlepas dari kekalahan beruntun yang dialami KIH, Trimedya berharap KMP memiliki kerendahan hati untuk tidak menyapu bersih semua pimpinan alat kelengkapan di DPR.

Menurut Trimedya, jika KMP sampai menyapu bersih posisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan maka hal itu merupakan satu kemunduran luar biasa dalam proses demokrasi di Indonesia. “Di era orde baru, pemenang pemilu selalu Golkar. Itu pun sebegitu berkuasanya tidak pernah mengambil semua pimpinan alat kelengkapan untuk Golkar. Kalau hal ini dilakukan oleh KMP, ini kemunduran bagi demokrasi,” pungkasnya.
http://www.jpnn.com/read/2014/10/08/...-Makin-Matang-

Betulkah Dibawah Komandan Puan Maharani, Komunikasi Politik PDIP Sangat Buruk?
Quote:


--------------------------------

Bila jokowi berhasil mengambil alih posisi Puan Maharani, maka langkahnya tinggal setapak lagi untuk bisa menggantikan Ketua umum PDIP kelak, menggantikan Megawati yang pasti sebentar lagi akan uzur itu


emoticon-Matabelo
Diubah oleh yantique 12-10-2014 14:20
0
2.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.