JAKARTA - Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera berakhir. Namun, kebijakan SBY dalam 10 tahun terakhir mewariskan berbagai persoalan. Diantaranya dalam kebijakan ekonomi dimana terjadi kesenjangan sosial yang meningkat tajam.

"Percepatan ketimpangan 10 tahun terakhir terjadi di berbagai sisi. Antara desa dan kota, Pulau Jawa dan luar Jawa. Ini terjadi karena harga pangan yang tinggi. Kita juga gagal melakukan diplomasi ekonomi. Sehingga panganya tergantung impor," kata Program Officer Infid untuk Penurunan Kemiskinan dan Kemiskinan Khoirun Nikmah dalam diskusi Rapor Merah Kebijakan Politik Luar Negeri SBY di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2014).
Dalam pemerintahan SBY kenaikan investasi tak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Menurut Nikmah, sektor yang tumbuh ialah bidang usaha jasa dan keuangan yang minim penyerapan pekerja.

"Kita tidak mampu menggerakan diplomasi dalam hal investasi lapangan kerja yang layak bagi seluruh warga negara. Itu sebabnya rasio ketimpangan meningkat tajam," lanjutnya.

Dikatakan Nikmah, penyebab SBY gagal karena kebijakan ekonominya liberal. Sementara petani di Indonesia sebagian besar merupakan golongan rakyat kecil, yang hanya memiliki lahan sempit dan teknologi minim.

"Jadi tidak mungkin disaingkan dengan negara-negara maju. Ini yang tidak dilihat SBY," ungkapnya.

http://news.okezone.com/read/2014/10...sial-meningkat

- 2 periode ngapain aja pak?

- gw kasian ama jokowi, ditinggalin banyak PR ama SBY