Tim Nasional Indonesia U-19 menelan kekalahan 0-1 dari Australia U-19 pada pertandingan Piala Asia U-19 di Stadion Thuwunna, Yangon, Minggu (12/10/2014). Hasil ini membuat Indonesia gagal lolos ke babak selanjutnya.

Indonesia kini belum mengumpulkan poin dari dua laga. Australia untuk sementara memimpin grup dengan empat poin. Sementara itu, dua tim lain, Uzbekistan dan Uni Emirat Arab, baru akan bertanding beberapa jam setelah laga ini.

Uzbekistan telah mengemas tiga poin, sementara UEA mengumpulkan satu poin. Alhasil, apa pun hasil laga Uzbekistan melawan UEA sudah pasti akan membuat Indonesia tersingkir.

Kapten Tim Nasional Indonesia U-19 Evan Dimas meminta maaf atas kegagalan membawa Indonesia lolos dari Grup B Piala Asia U-19 setelah kalah 0-1 dari Australia pada laga kedua di Stadion Thuwunna, Yangon.

Pernah membaca sebuah artikel di media online, Indra Sjafri: 10 Tahun Lagi Timnas Indonesia Tak Punya Lawan. Yaaaa, mudah - mudahan saja akan begitu nantinya. Kurang tau juga, apakah hanya sebuah sesumbar ataukah sebuah motivasi. Namun melihat performa Timnas U-19 saat tur uji coba di Spanyol dan juga dua laga di Piala Asia U-19 di Yangon, sepertinya apa yang dikatakan oleh coach Indra Sjafri masih bisa masih jauh dan perlu pembuktian lagi.

Kurang tau juga apa yang terjadi dengan Timnas U-19 di ajang Piala Asia U-19 kali ini. Bahkan, Pelatih Myanmar U-19 Ikut Mempertanyakan Penampilan Garuda Jaya.
Gaya permainnan dan pola penyerangan tidak seperti yang dulu pernah diterapkan para pemain saat masih dipuja - puja ketika berhasil meraih berprestasi. Diharapkan dengan semua pertandingan - pertandingan uji coba baik itu yang di lakukan di tanah air maupun di negara lain,bahkan di Spanyol akan mampu menaikkan / meningkatkan performa dan kemampuan serta daya tempur para punggawa Garuda Jaya. Namun pada kenyataannya malah timnas kita harus tersingkir di awal turnamen.

Apakah timnas U-19 yang kita banga-banggakan telah kehilangan identitas permainan ?? Kalau tidak salah,dulu coach Indra Sjafri pernah mengatakan karakter permainan anaka suhnya adalah Pe-Pe-Pa. Kita tidak melihat lagi apa yang namanya “Pe-Pe-Pa” sebagaimana dulu pernah di banga-bangakan sang pelatih Indra Sjafri dan para pecinta timnas U-19 yang lebih dikenal dengan permainan umpan-umpan pendek dan serangan cepat, yang memang sesungguhnya menjadi karakter timnas U-19 pada saat itu, sebaliknya yang terjadi justru para pemain ‘Garuda Jaya” tampak sepertinya mudah terjatuh/terpeleset, salah dalam memberikan umpan, salah dalam mengantisipasi pergerakkan pemain lawan, dan terlihat seperti tidak tau bermain dengan pola seperti apa.

Tapi memang tidak perlu dijadikan sesuatu yang mengherankan, secara timnas inti Spanyol yang nota bene juara Piala Dunia dan juara Piala Eropa beberapa tahun lalu ( dan memiliki pemain - pemain kelas dunia ) bisa dikalahkan oleh tim sekelas Slovakia beberapa hari lalu dengan skor 1-2. Apalagi timnas sekelas U-19 kita yang masih labil dan belum mampu bermain secara konsisten.

Kalau saja tadi Evan Dimas Cs bisa melihat peluang, menurut ane saat pertandingan melawan Australia di babak pertama merupakan kesempatan bagus bagi Evan Dimas Cs untuk mencuri gol. Pada saat babak pertama, cuaca di tempat pertandingan masih panas, seluruh lapangan masih terkena sinar matahari. Terlihat dibabak pertama para pemain U-19 Australia kurang nyaman bermain di bawah terik matahari. TS rasa, seharusnya timnas Garuda Jaya bisa memanfaatkannya dengan maksimal.
Dan saat babak kedua dimulai para pemain Australia mulai merasa nyaman, matahari mulai mengurangi cahayanya dan hanya menyinari sebahagian lapangan pertandingan, dan semakin ke akhir pertandingan cahaya matahari semakin teduh. Terlihat dengan jelas perbedaan kelas pemain - pemain Garuda Jaya dengan pemain - pemain Australia. Pemain kita dijadikan seperti partner latihan saja oleh pemain timnas U-19 Australia.

Jadi pengen mengutip judul dua artikel di media online :
Timnas U-19 kehilangan Identitas Atau Kejenuhan ?
Timnas U-19, Oasis di Tengah Opera Membosankan

Semoga kedepannya menjadi lebih baik lagi ...