Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat kesempatan untuk memimpin dan membuka acara Forum Demokrasi Bali (BDF) VII di Nusa Dua, Bali, Jumat 10 Oktober 2014. Dalam kesempatannya berbicara, beliau mengatakan bahwa demokrasi bukanlah sesuatu yang dengan mudah dapat diterapkan di sebuah negara.

"Pemilihan umum tidak mudah dilaksanakan. Itu melelahkan, rumit, mahal, memecah belah dan bahkan emosional ... Tidak ada yang mengatakan bahwa demokrasi itu mudah," kata Presiden dalam acara tahunan yang dihadiri tiga kepala negara sahabat itu.

SBY juga mengatakan bahwa dalam hal itu, Indonesia telah berhasil dalam menaklukkan kesulitan tersebut. Ketika presiden baru nanti dilantik, Indonesia akan membuktikan pada rakyatnya sekaligus warga dunia bahwa Indonesia mampu melakukan transisi kekuasaan secara damai dan kostitusional.

Ditambah lagi, menurut SBY, banyak negara di dunia yang kesulitan melakukan transisi demokrasi. Ia mencontohkan situasi di Timur Tengah seperti Mesir, Irak, Tunisia dan Libya, "kita juga menjadi saksi transisi demokrasi yang tidak mulus, terutama di Timur Tengah."

Oleh karenanya, ia berharap bahwa BDF ini dapat terus digelar dan terus berkembang serta dapat menawarkan pengalaman dan pelajaran bagi dunia untuk menjalankan demokrasi yang baik di seluruh dunia.

Acara tahunan yang telah digelar sejak 2008 itu kali ini dipimpin bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Presiden Filipina Benigno Simeon Aquino III.

Dua kepala pemerintahan yang secara rutin menghadiri acara tersebut, yaitu Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dan PM Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao juga hadir dalam BDF terakhir yang dibuka oleh Presiden Yudhoyono --yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober.

democrazy


================================================

demokrasi = PHP