Treat pertamaku, belajar posting.
Dikutip dari BANJARMASIN, BPOST. Para sopir truk yang hendak membeli solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Banua Anyar, Banjarmasin harus membayar uang hingga Rp. 100 ribu untuk membayar beberapa pungutan.
Para sopir truk terpaksa menyerahkan uang sejak antri, masuk SPBU, membeli solar, hingga keluar meninggalkan SPBU. Berikut ini rincian biaya yang harus dibayar oleh sopir truk untuk membeli solar bersubsidi:

1. Sopir truk membayar antrean saat parkir sekitar Rp 10 ribu (belum masuk area SPBU lho gan)
   
2. Saat masih antre, operator SPBU membagi kupon pembelian solar. Sopir harus membayar Rp. 50 ribu. (kupon daging kurban aja gratis gan)
   
3. Seusai membeli solar, memberi tips sesuai kembalian sekitar 20-50 ribu)
   
4. Ke luar SPBU dipungut Rp 10 ribu. (gila, keluar obyek wisata aja nggak dipungut)
   

Menurut sejumlah supir yang menunggu giliran, terkadang ada truk yang bisa langsung masuk meskipun terjadi antrean cukup panjang. Penyebabnya, sopir truk tersebut kenal dengan seseorang yang mereka sebut oknum petugas. Bisa saja langsung masuk, telepon dulu ke oknum itu, tetapi juga memberi sekitar 100 ribu.
Kalau aturan ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia, bukan hanya solar, tapi juga premium, pertamax dan lain-lain saya yakin upaya memakmurkan sebagian bangsa Indonesia bisa terwujud terutama bagi oknum-oknum yang terlibat.
Yang setuju aturan baru ini diam saja, pura-pura gak baca. Ditunggu Komeng sama cendoelnya agan.

sumber: Banjarmasin Post rabu 8 Oktober 2014