Barcelona - Isu kemerdekaan Catalunya kian menghangat. Jika nantinya memisahkan diri dari Spanyol, ada konsekuensi besar yang terjadi: La Liga kehilangan Barcelona sebagaimana pula Barca tak bisa ikut liga teratas Spanyol itu.
Hanya beberapa pekan setelah Skotlandia melakukan referendum, giliran Catalunya yang berupaya melakukan hal serupa. Untuk hasil di Skotlandia sendiri sudah diketahui bersama bahwa 55,3% suara menyatakan menolak berpisah dari Inggris, mengungguli 44,7% suara yang menginginkan kemerdekaan.
Pemerintah Catalunya sendiri sebelumnya telah menyatakan akan menentukan pada 15 Oktober mendatang, apakah akan melanjutkan upaya referendum atau tidak. Sementara untuk tanggal pemungutan suara kemungkinan besar akan dilakukan pada 9 November yang akan datang.
Isu terkait referendum Catalunya ini otomatis melibatkan Barcelona, tim terbesar wilayah tersebut sekaligus salah satu raksasa Spanyol. Jika nanti diputuskan merdeka, Barca secara otomatis tidak akan bisa ikut serta lagi di La Liga. Begitu pula tim sekotanya yakni Espanyol, sebagaimana dikatakan Presiden LFP Javier Tebas.
"Jika Catalunya merdeka, mempertimbangkan Undang-undang Olahraga yang diterapkan oleh seluruh Spanyol, Barcelona tidak akan bisa bermain (di Liga Spanyol)," kata Tebas dikutip Guardian.
Jika terjadi, Tebas menilai hal tersebut bakal menurunkan pamor dan kualitas La Liga, mengingat Barca selama ini menjadi 'komoditi' yang amat menjual dan populer. Bersama Real Madrid, Blaugrana selama ini membentuk duopoli di liga yang muaranya adalah El Clasico, salah satu laga terpanas di Spanyol. Jika Catalunya merdeka, maka bisa dibilang tak ada lagi partai sarat gengsi ini.
Sementara nilai kompetisi La Liga menurun, Barca juga sedikit banyak mengalami kerugian dengan kemerdekaan Catalunya. Di Catalunya belum ada tim yang bisa menyaingi kebesaran Los Cules, bahkan sebagian besar masih berstatus semi-profesional
Kunjungi juga:
Berita bola terbaru,
Jeep Poker