(Bulan Datang Bulan) Gerhana Bulan Merah Total 8 Oktober 2014
TS
uruhara16
(Bulan Datang Bulan) Gerhana Bulan Merah Total 8 Oktober 2014
GERHANA BULAN TOTAL 8 OKTOBER 2014
Pada tanggal 8 Oktober 2014 akan terjadi Gerhana Bulan Total. Gerhana ini dapat diamati dari Amerika, Samudra Pasifik, Australia dan Asia kecuali Asia Barat. Gerhana ini juga dapat diamati dari wilayah Indonesia. Pengamat di Papua dan sebagian besar Maluku bagian Timur akan mendapati Bulan sedang berada dalam fase Gerhana Bulan Penumbra pada saat Bulan terbit. Untuk selanjutnya pengamat di daerah ini akan mengamati gerhana hingga selesai. Sementara pengamat di Maluku bagian Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara, sebagian Besar Kalimantan bagian Timur dan Jawa bagian timur akan mendapati Bulan berada dalam fase Gerhana Bulan Sebagian dan untuk selanjutnya akan mengamati gerhana hingga selesai. Adapun pengamat di sebagian besar Jawa bagian Barat, sebagian kecil Kalimantan bagian Barat dan Sumatera akan mengamati Bulan sedang dalam proses Gerhana Total saat Bulan terbit. Pengamat di daerah ini akan mengamati juga fase-fase berikutnya dari gerhana ini. Hanya sebagian kecil saja di bagian barat Sumatera yang mendapati Bulan dalam fase Gerhana Bulan Total sudah berakhir saat Bulan terbit.
Informasi :
Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
Gedung Pusat Pelayanan Data dan Informasi Lantai 3
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720
Telepon : (021) 4246321 ext. 3309
Email: gtw@bmkg.go.id
Fenomena ini terjadi pada 8 Oktober 2014 pada pukul 16.15 WIB. Namun untuk wilayah Indonesia barat, seperti Jakarta, tak bisa melihat awal mula terjadinya gerhana lantaran bulan ketika itu belum terbit.
Gerhana total baru terjadi pada pukul 17.25-18.24 WIB. Dan secara keseluruhan gerhana berakhir pada 19.34 WIB. Wilayah Indonesia barat baru bisa menyaksikan gerhana ini ketika gerhana total sudah terjadi. Namun untuk wilayah timur Indonesia dapat menyaksikan keseluruhan proses gerhana bulan total ini.
Gerhana bulan merupakan sebuah peristiwa alam yang umum terjadi. Walaupun terdapat banyak cerita mitos di masyarakat tentang gerhana bulan, namun peristiwa gerhana bulan bisa dijelaskan secara ilmiah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan tidak berdasarkan mitos belaka. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan:
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa alam dimana cahaya matahari yang jatuh ke bulan terhalang oleh bumi. Ini terjadi saat kedudukan bumi berada satu garis lurus dengan matahari dan bulan. Gerhana bulan hanya bisa terjadi saat bulan purnama. Mengapa demikian? Karena bumi akan menutupi bulan yang berukuran jauh lebih besar dan memiliki jarak yang relatif dekat. Gerhana bulan bisa terjadi dalam waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 5 - 6 jam. Untuk memudahkan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya gerhana bulan, maka kita bisa melihat gambar berikut ini:
Spoiler for Berita:
Merdeka.com - Setelah di awal September 2014 beberapa manusia di bumi dapat menikmati Harvest Moon di pekatnya langit malam, di bulan Oktober 2014 ini akan ada lagi gerhana bulan yang dinamakan Bulan Darah.
Penampakan Bulan Darah ini mirip dengan apa yang terjadi di pertengahan bulan April 2014 lalu dan pemandangan bulan kali ini merupakan salah satu rangkaian dari 4 gerhana bulan yang hadir di tahun 2014 atau disebut dengan Tetrad.
Dikutip dari Earthsky.org, gerhana bulan ini dapat dinikmati oleh orang-orang yang berada di Amerika Utara, Kepulauan Hawaii, Australia dan Asia bagian timur. Bulan Darah tersebut akan menampakkan dirinya pada tanggal 08 Oktober 2014, beberapa saat sebelum matahari terbit serta diperkirakan akan lebih besar dibandingkan yang muncul di bulan April lalu.
Setelah tanggal 08 Oktober, pada tanggal 23 Oktober 2014, akan terjadi gerhana matahari dan merupakan penutup Tetrad ini. "Setelah seri eclipse seperti ini, Tetrad (gerhana matahari 4 kali dalam setahun) selanjutnya akan terjadi lagi pada tahun 2032 mendatang," jelas pakar astronomi bernama Andrew Fraknoi dari Foothill College, Los Alto Hills.
TEMPO.CO, Bandung - Bertepatan dengan purnama pada Rabu, 8 Oktober 2014, akan terjadi gerhana bulan total. Ini gerhana bulan total kedua tahun ini yang bisa disaksikan di Indonesia.
Menurut Avivah Yamani, astronom dari komunitas Langit Selatan di Bandung, gerhana bulan total pada 8 Oktober akan dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Bulan berangsur tertutup secara penuh pada 17.25 WIB. “Puncak gerhananya pada pukul 17.54 WIB,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 2 Oktober 2014. (Baca: 2014, Masih Ada Dua Gerhana Lagi)
Di Indonesia bagian barat, waktu puncak gerhana bulan total kemungkinan besar sulit terlihat karena masih di sekitar garis ufuk. Pada saat itu, matahari baru saja terbenam selang beberapa menit, yakni pada 17.41 WIB. “Bulan muncul di ufuk timur setelah matahari terbenam, jadi pas puncak agak susah terlihat kalau di kota atau cuacanya mendung,” ujarnya.
Anggota komunitas rencananya akan mencari gedung tertinggi untuk bisa leluasa menyaksikan puncak gerhana pada petang itu. Gerhana bulan total berlangsung hingga 18.24 WIB, kemudian purnama bersinar lagi tanpa halangan bumi sekitar 20.30 WIB. Gerhana bulan terjadi saat planet bumi berada di antara matahari dan bulan. Sinar matahari yang terhalang bumi mengakibatkan wajah bulan tertutup bayangan. (Baca: Gerhana Bulan Merah Terlihat Hari Ini)
Avivah mengatakan, di bagian barat Indonesia, proses gerhana bulan total itu umumnya baru bisa terlihat jelas setelah puncaknya. Adapun di di Indonesia bagian tengah dan timur, berkesempatan menyaksikan gerhana bulan tersebut sebelum terjadi puncak.
Astronom senior dari ITB, Mudji Raharto, dalam tulisannya di website komunitas Langit Selatan menyebutkan, hanya Aceh yang ketinggalan momen puncak gerhana bulan total itu. “Bulan terbit di Aceh setelah gerhana berakhir, namun masih bisa menyaksikan momen akhir gerhana bulan sebagian,” begitu ia menulis. Mudji menambahkan, di seluruh wilayah Indonesia tak bisa menyaksikan proses sempurna gerhana bulan total itu dari awal sampai akhir.