- Beranda
- Berita dan Politik
BALI IN GREAT TRANSFORMATION
...
TS
samavaya
BALI IN GREAT TRANSFORMATION
Inilah pulau yang paling terkenal di Indonesia. Tempat mengagumkan yang menyimpan segudang keindahan alam yang spektakuler dan budaya yang begitu memikat.
Introduction
Hamparan sawah yang begitu indah
HOLY CEREMONY
Bisa dikatakan di Tahun 2006 merupakan langkah dari kebangkitan kembali bagi pariwisata Bali, Indonesia telah menangani dengan serius peristiwa terorisme di Bali, terima kasih kepada bpk I Made Mangku Pastika saat itu yang masih menjabat sebagai kepala polisi yang menangani kasus ini dengan serius, tanpa usahanya Bali tidak akan terangkat seperti sekarang ini.
KEBANGKITAN PARIWISATA BALI
Era kebangkitan pariwisata Bali ditandai dengan mulai adanya pembangunan yang mengakomodir pariwisata di Bali seperti Hotel dan Mall yang pertama kali menandai sejarah berdirinya kembali industri pariwisata..
DISCOVERY MALL
Live performance at Discovery Mall
Para wisatawan asing dari Eropa, Australia dan Asia pun mulai berdatangan, satu persatu klab malam dan restoran sudah mulai terisi dengan anggota keluarga wisatawan yang datang untuk berlibur dan mendengarkan dentuman dan irama dari musik band lokal yang dipentaskan secara live..kehidupan malam di Bali mulai perlahan bangkit, setiap sendi-sendi jalan pun mulai ditumbuhi warung kecil dari para pengusaha kecil.
Namun sayangnya pertumbuhan ekonomi yang hanya terpusat pada pembangunan Hotel dan Resort seolah memberi ruang gerak bagi para pengusaha asing yang tak mengenal aturan, sehingga banyak lahan di Bali yang diturunkan oleh leluhurnya satu persatu mulai terjual demi kelangsungan hidup dan pendidikan anak2 mereka. Banyak diantara mereka orang lokal Bali yang terpaksa menjual tanah nya dan bekerja di pusat kota seperti Denpasar dan Kuta, dikarenakan belum adanya pembangunan dan infrastruktur yang menjangkau di daerah seperti karang asem, dan buleleng maupun Tabanan pada saat itu.
Sebut saja area nusa dua yang terkenal dengan segala kemewahan hotel dan pantainya yang pada saat itu belum semewah sekarang. untuk masuk saja sudah diperiksa oleh keamanan yang cukup ketat, membuat orang cukup segan untuk berkunjung kesana, hanya masyarakat menengah keatas lah yang bisa berkunjung kesana.
Tahun 2011 Pemerintah pun mulai bergerak melakukan sesuatu untuk masa depan Bali..mulai dari infrastruktur pun diperbaiki, salah satunya Jalan SImpang Dewa Rutji, yang sekarang disulap menjadi underpass Dewa Rutji dan proyek jalan tol diatas perairan yang sekarang ini telah terbangun karena adanya Kebutuhan Konferensi APEC pada tahun 2013 berikut Bandara Internasional Ngurah Rai pun ditambah kapasitas baik bangunannya beserta fasilitasnya.
|
|
|
|
|
Sayangnya, tidak semua kebijakan pemerintah dapat diterima oleh berbagai kalangan.. Penolakan keras malah terjadi dari kalangan organisasi yang mengaku pecinta lingkungan dan penjaga lingkungan Bali bernama WALHI yaitu Wali LIngkungan Hidup, yang dikomandoi oleh seorang yang bernama I Wayan Suardana alias Gendo.
Gendo lah yang selalu berteriak paling vokal diantara pecinta-pecinta lingkungan lainnya. beberapa proyek baik dari pemerintah maupun swasta banyak yang ditentang dengan alasan telah menyalahi aturan dan merusak lingkungan. tidak jarang pula Gendo dari WALHI ini selalu mengatasnamakan rakyat kecil dalam Penolakannya agar terkesan seluruh lapisan masyarakat Bali menolak. padahal tidak sepenuhnya masyarakat Bali MENOLAK.
dan masih banyak proyek2 yang tidak saya sebutkan satu persatu penolakannya dikomandoi oleh Gendo
Disini saya hanya sekedar berbagi pengalaman dalam memahami situasi seperti ini menurut kacamata orang awam yang haus akan kebenaran dan informasi. mungkin bagi agan-agan sekalian yang belum tahu bisa mengecek setiap pergerakannya di website walhi bali, forbali dan lain-lain, dimana saya tidak melihat adanya sebuah solusi dari penolakan yang dikomandoi oleh Gendo yang notabene hanya mengatasnamakan rakyat Bali dan demi Lingkungan Hidup. mungkin sebaiknya anda juga harus kritis dalam bertanya, dari manakah sumber pendapatan dari aktivis lingkungan yang kerjaannya setiap hari cuma demo dan tolak "sekali lagi" demi kepentingan rakyat banyak dan lingkungan hidup.
Terkadang didalam sebuah pembangunan sering dijadikan sebuah alat politik yang membuat polemik didalam masyarakat di Bali, salah satunya yang saat ini banyak diperbincangkan adalah REKLAMASI TELUK BENOA.
masalah teluk benoa sudah menjadi perbincangan sejak tahun 2013, bahkan jauh sebelum itu telah banyak yang melakukan penelitian dan kajian yang mendalam mengenai kondisi teluk benoa apakah layak untuk direklamasi atau tidak.
Sebut saja Jalan Tol yang saat ini jelas-jelas berada didalam teluk yang melintas dan memotong hutan mangrove, namun jika dilihat manfaatnya cukup banyak, karena selain mengurai kemacetan juga mempermudah masyarakat yang berada di Nusa dua dan Tanjung Benoa sehingga tidak terjebak macet.
Pemanfaatan lahan mangrove oleh PT.TRB yang ditentang oleh WALHI karena telah menyalahi aturan perda no 16 tahun 2009 pasal b, dan menyalahi Amdal.
PEnolakan keras pembangunan Hotel Mulia pda tahun 2011 dimana dikatakan Tebing dipangkas Pantai diurug, yang sekarang telah terbangun dan ternyata oh ternyata..Gendo ini ternyata diam-diam menjadi salah satu konsultan amdal nya...pantes aja diem dan gak protes lagi. cari duidnya ternyata dari demo dan nolak2 toh.. gak percaya coba tanya deh sama aktivitisnya, kenapa yang tadinya nolak sekarang diem
tahun 2000 google earth
tahun 2013
gambar diatas semua adalah pembangunan hotel Mulia yang pernah di demo oleh sekelompok aktivis yang mengaku pecinta lingkungan (kenapa saya bilang mengaku) toh buktinya dibilang melanggar tapi sekarang mereka pun tidak pernah mengungkitnya kembali... nah yang kyak begini kan namanya cuma kedok saja..
Ane sih ga masalah Hotel Mulia dibangun, toh menambah sederetan list hotel-hotel yang memang ditunggu2 oleh semua turis kok..
Dan yang paling heboh sekarang adalah Reklamasi Teluk Benoa, yang penolakannya lagi-lagi adalah Gendo. Gendo menuding bahwa segala cara dilakukan oleh investor demi mendapatkan lahan gratis dan melanggar perpres 45 sehingga hal inilah yang memicu para aktivis WALHI untuk dengan keras MENOLAK adanya pembangunan di teluk benoa.
Perlu diketahui bahwa perpres 45 yang menyatakan bahwa kawasan teluk benoa adalah kawasan konservasi sudah tidak berlaku, kenapa tidak berlaku, karena tata ruang yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini seperti adanya jalan tol, adanya pelabuhan yang membuat sedimentasi dan sampah yang mengarah ke teluk benoa semakin tinggi dan air laut yang telah tercemar karena adanya jalur pelabuhan yang semakin meyakinkan bahwa perpres 45 sudah tidak sesuai.
Perlu diketahui bahwa sedimentasi yang semakin tinggi akan membuat kawasan mangrove di barat tidak mendapatkan asupan air yang cukup pada saat pasang sehingga diperkirakan dalam waktu 10-15 tahun tidak akan ada mangrove lagi yang dapat bertahan hidup jika hal ini dibiarkan.
maka itu perlu adanya Revitalisasi kembali pada kawasan mangrove yang ada. Revitalisasi dilakukan bukan karena adanya maksud tersembunyi, namun revitalisasi itu sendiri membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya. dalam hal ini Pemerintah setempat tidak memiliki anggaran untuk revitalisasi. Ide revitalisasi ini muncul karena melihat kondisi alam dan kebiasaan masyarakat setempat yang kurang kesadarannya akan lingkungan membuat teluk benoa ini harus dirubah, dan perubahan itu sndiri telah terjadi seiring dengan adanya pembangunan jalan tol.
PT Tirta Wahana Bali Internasional adalah salah satu investor yang mempelopori program Revitalisasi berbasis reklamasi dengan memperhatikan tata ruang dan hukum yang berlaku. Perubahan Perpres 45 menjadi Perpres 51 dikarenakan situasi eksisting yang ada. Teluk Benoa ibarat sebuah area yang terinfeksi oleh banyaknya pencemaran sampah dan sedimentasi sehingga penanggulangannya tidak hanya menjaga dan melestarikannya, namun harus dengan Operasi untuk mengangkat dan menata kembali teluk benoa ini agar pada saat air surut pun, teluk benoa masih ada air setidaknya 3 meter pada saat surut terendah. agar biota laut pun dapat hidup dan mangrovepun mendapat asupan air yang cukup.
Akhir cerita ini dapat saya tarik kesimpulan kondisi dan situasi terkini di Bali, bahwa BALI SEDANG DALAM PROSES TRANSFORMASI YANG HEBAT, BALI AKAN MENDUNIA MENGALAHKAN NEGARA-NEGARA ASIA LAINNYAjika saja kita melihat perubahan ini dengan positif. terpilihnya jokowi sebagai presiden untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang diharapkan memiliki visi dan misi yang mulia dalam memajukan Indonesia, yaitu PERUBAHAN DENGAN SOLUSI, BUKAN DENGAN KOLUSI.
KARENA ITULAH THREAD SAYA KALI INI BERJUDUL BALI IN GREAT TRANSFORMATION bukan tanpa sebab.
seringkali saya melihat sejarah bahwa setiap penolakan akan berakibat fatal, karena kata menolak sesungguhnya mengandung banyak arti dan dibalik penolakannya tidak jarang tersimpan maksud. ambil contoh pada saat Amerika menolak kulit hitam di kalangan kulit putih, mereka mulai bertindak Rasis dan Diskriminatif, bahkan tak jarang bagi siapapun yang membela akan dihabisi atau dibully habis-habisan, terkadang nyawa jadi taruhan. bagi kaum kulit putih mereka adalah ras yang tertinggi, begitu juga halnya dengan Jerman.
Segala bentuk penolakan biasanya akan berakhir dengan kekerasan. karena pada dasarnya penolakan berasal dari KECURIGAAN, IRI HATI, HARGA DIRI yang tinggi, DENGKI, DAN KEBODOHAN yang tidak terkontrol sehingga cenderung memicu konflik bahkan ekstremnya mencari konflik untuk membuktikan bahwa KEBENARAN BERPIHAK PADANYA.
Disini saya tidak mencari PEMBENARAN akan setiap kebijakan yang berasal dari Pemerintah namun sesungguhnya kitalah sebagai masyarakat yang sudah saatnya memberikan kontribusi kepada Negara dengan memberikan dan mencarikan solusi bersama-sama untuk memajukan Negeri kita tercinta yaitu Indonesia.
Menolak jika memberi solusi itu akan sangat mulia
Menolak tanpa memberi solusi hanyalah tindakan kekanak-kanakan
BALI SESUNGGUHNYA DALAM TRANSFORMASI YANG LUAR BIASA HEBAT SEHINGGA MENARIK BERBAGAI ELEMEN NEGATIF UNTUK KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA SAAT INI, AGAR DAPAT MEMUNCULKAN JATI DIRI YANG SESUNGGUHNYA.
Sekilas adalah penampakan dari rencana teluk benoa :
Jika memang ada solusi silahkan beri komentar yang membangun seperti "harus tetap mempertahankan budaya Bali" (itu sudah pasti)
"harus membangun kesejahteraan masyarakat Bali dengan melibatkan masyarakat setempat" (itu harus)
"harus menjaga lingkungan sekitar agar Bali bebas sampah, kalau bisa beri teguran keras dan buat hukuman yang diberlakukan di Bali" (itu harus)
atau lainnya...karena jika hanya menolak tanpa memberi solusi lebih baik tidak usa komentar, karena ane disini cuman butuh komentar yang membangun, soal jadi atau tidaknya pembangunan ini kedepannya, ane tidak terlalu peduli..yang penting sama-sama kasih solusi
BALI
Introduction
Hamparan sawah yang begitu indah
RICE FIELDS
Kuta Beach
Bedugul Lake
Tanah Lot
Keindahannya selaras dengan orang-orang yang hangat dan ramah. Di sinilah kebudayaan terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
CHICKEN FIGHTING
[CENTER]
Ada dan tiada wisatawan maka riuh adat dan genderang bunyi tabuhan alat musik tradisional tetap dipentaskan.
Pantai berpasir putih di Bali adalah tempat favorit bagi keluarga yang sedang berlibur. Ada berbagai olahraga air yang tersedia, seperti banana boat, parasailing, jet skiing, berenang atau hanya sunbathing, menyambangi pulau-pulau di sekitar Bali, naik kapal selam dan melihat kehidupan bawah laut dari dalam kapal selam yang aman.
Tanjung Benoa
Pantai yang paling terkenal di Bali adalah Pantai Kuta, pantai berpasir putih yang sudah mendunia, dan menjadi pilihan utama setiap keluarga yang berlibur di Bali
Sebuah tempat yang menawarkan ketenangan alam dan holistik bagi para turis setelah hiruk pikuknya kesibukan yang dijalani.
hamparan sawah yang membentang sejauh mata memandang memberi kesejukan tersendiri bagi setiap insan manusia yang melihatnya, seolah takjub akan ciptaan Tuhan (sang Hyang)
Tidak hanya dari segi alam saja Bali itu indah, bahkan dari budayanya pun masyarakat Bali memiliki prinsip atau falsafah hidup yang mereka pegang hingga sekarang yaitu Tri Hita Karana, dimana masyarakat Bali percaya bahwa karena filsafah inilah yang membuat Bali hingga kini masih kondusif setelah pasca Bom Bali yang meluluh lantahkan perekonomian Bali.
BOM BALI 2002
Seluruh Dunia terdiam dan hening sejenak dari hiruk pikuknya kesibukan mendengar pulau dewata diguncang oleh perisitiwa yang mengerikan dalam sepanjang sejarah manusia
sebuah pukulan yang telak dan menohok untuk industri Pariwisata di Bali,
turut berduka sedalam-dalamnya untuk Bali
Monumen peringatan Bom Bali di jalan Legian
karena itulah Tri Hita Karana yang artinya adalah Hubungan Manusia Dengan Tuhannya, Hubungan Manusia Dengan Manusia, Hubungan Manusia Dengan Alamnya menjadi pedoman dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali, dengan berpegang pada pedoman inilah Bali tetap kondusif setelah peristiwa Bom Bali yang menimpa industri Pariwisata Bali untuk kedua kalinya.
[CENTER]TRI HITA KARANA
Kuta Beach
Bedugul Lake
Tanah Lot
Keindahannya selaras dengan orang-orang yang hangat dan ramah. Di sinilah kebudayaan terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
CHICKEN FIGHTING
[CENTER]
Ada dan tiada wisatawan maka riuh adat dan genderang bunyi tabuhan alat musik tradisional tetap dipentaskan.
Pantai berpasir putih di Bali adalah tempat favorit bagi keluarga yang sedang berlibur. Ada berbagai olahraga air yang tersedia, seperti banana boat, parasailing, jet skiing, berenang atau hanya sunbathing, menyambangi pulau-pulau di sekitar Bali, naik kapal selam dan melihat kehidupan bawah laut dari dalam kapal selam yang aman.
Tanjung Benoa
Pantai yang paling terkenal di Bali adalah Pantai Kuta, pantai berpasir putih yang sudah mendunia, dan menjadi pilihan utama setiap keluarga yang berlibur di Bali
Sebuah tempat yang menawarkan ketenangan alam dan holistik bagi para turis setelah hiruk pikuknya kesibukan yang dijalani.
hamparan sawah yang membentang sejauh mata memandang memberi kesejukan tersendiri bagi setiap insan manusia yang melihatnya, seolah takjub akan ciptaan Tuhan (sang Hyang)
Tidak hanya dari segi alam saja Bali itu indah, bahkan dari budayanya pun masyarakat Bali memiliki prinsip atau falsafah hidup yang mereka pegang hingga sekarang yaitu Tri Hita Karana, dimana masyarakat Bali percaya bahwa karena filsafah inilah yang membuat Bali hingga kini masih kondusif setelah pasca Bom Bali yang meluluh lantahkan perekonomian Bali.
BOM BALI 2002
Seluruh Dunia terdiam dan hening sejenak dari hiruk pikuknya kesibukan mendengar pulau dewata diguncang oleh perisitiwa yang mengerikan dalam sepanjang sejarah manusia
sebuah pukulan yang telak dan menohok untuk industri Pariwisata di Bali,
turut berduka sedalam-dalamnya untuk Bali
Monumen peringatan Bom Bali di jalan Legian
karena itulah Tri Hita Karana yang artinya adalah Hubungan Manusia Dengan Tuhannya, Hubungan Manusia Dengan Manusia, Hubungan Manusia Dengan Alamnya menjadi pedoman dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali, dengan berpegang pada pedoman inilah Bali tetap kondusif setelah peristiwa Bom Bali yang menimpa industri Pariwisata Bali untuk kedua kalinya.
[CENTER]TRI HITA KARANA
HOLY CEREMONY
Bisa dikatakan di Tahun 2006 merupakan langkah dari kebangkitan kembali bagi pariwisata Bali, Indonesia telah menangani dengan serius peristiwa terorisme di Bali, terima kasih kepada bpk I Made Mangku Pastika saat itu yang masih menjabat sebagai kepala polisi yang menangani kasus ini dengan serius, tanpa usahanya Bali tidak akan terangkat seperti sekarang ini.
KEBANGKITAN PARIWISATA BALI
Era kebangkitan pariwisata Bali ditandai dengan mulai adanya pembangunan yang mengakomodir pariwisata di Bali seperti Hotel dan Mall yang pertama kali menandai sejarah berdirinya kembali industri pariwisata..
DISCOVERY MALL
Live performance at Discovery Mall
Para wisatawan asing dari Eropa, Australia dan Asia pun mulai berdatangan, satu persatu klab malam dan restoran sudah mulai terisi dengan anggota keluarga wisatawan yang datang untuk berlibur dan mendengarkan dentuman dan irama dari musik band lokal yang dipentaskan secara live..kehidupan malam di Bali mulai perlahan bangkit, setiap sendi-sendi jalan pun mulai ditumbuhi warung kecil dari para pengusaha kecil.
Namun sayangnya pertumbuhan ekonomi yang hanya terpusat pada pembangunan Hotel dan Resort seolah memberi ruang gerak bagi para pengusaha asing yang tak mengenal aturan, sehingga banyak lahan di Bali yang diturunkan oleh leluhurnya satu persatu mulai terjual demi kelangsungan hidup dan pendidikan anak2 mereka. Banyak diantara mereka orang lokal Bali yang terpaksa menjual tanah nya dan bekerja di pusat kota seperti Denpasar dan Kuta, dikarenakan belum adanya pembangunan dan infrastruktur yang menjangkau di daerah seperti karang asem, dan buleleng maupun Tabanan pada saat itu.
Sebut saja area nusa dua yang terkenal dengan segala kemewahan hotel dan pantainya yang pada saat itu belum semewah sekarang. untuk masuk saja sudah diperiksa oleh keamanan yang cukup ketat, membuat orang cukup segan untuk berkunjung kesana, hanya masyarakat menengah keatas lah yang bisa berkunjung kesana.
Tahun 2011 Pemerintah pun mulai bergerak melakukan sesuatu untuk masa depan Bali..mulai dari infrastruktur pun diperbaiki, salah satunya Jalan SImpang Dewa Rutji, yang sekarang disulap menjadi underpass Dewa Rutji dan proyek jalan tol diatas perairan yang sekarang ini telah terbangun karena adanya Kebutuhan Konferensi APEC pada tahun 2013 berikut Bandara Internasional Ngurah Rai pun ditambah kapasitas baik bangunannya beserta fasilitasnya.
Jalan Simpang Dewa Ruji
Jalan tol di atas perairan
Jalan tol di atas perairan
|
|
|
|
|
Sayangnya, tidak semua kebijakan pemerintah dapat diterima oleh berbagai kalangan.. Penolakan keras malah terjadi dari kalangan organisasi yang mengaku pecinta lingkungan dan penjaga lingkungan Bali bernama WALHI yaitu Wali LIngkungan Hidup, yang dikomandoi oleh seorang yang bernama I Wayan Suardana alias Gendo.
Gendo lah yang selalu berteriak paling vokal diantara pecinta-pecinta lingkungan lainnya. beberapa proyek baik dari pemerintah maupun swasta banyak yang ditentang dengan alasan telah menyalahi aturan dan merusak lingkungan. tidak jarang pula Gendo dari WALHI ini selalu mengatasnamakan rakyat kecil dalam Penolakannya agar terkesan seluruh lapisan masyarakat Bali menolak. padahal tidak sepenuhnya masyarakat Bali MENOLAK.
Sebut saja beberapa proyek yang ditentangnya antara lain yaitu :
1. Proyek Jalan Tol Diatas Perairan
2. Proyek pemanfaatan mangrove oleh PT.TRB
3. Proyek Bali International Park
4. Proyek Hotel Mulia oleh swasta
5. Proyek Eksplorasi air bawah tanah oleh PT.Tirta Investama selaku produsen air minum Aqua
6. Proyek Reklamasi teluk Benoa oleh PT.TWBI
1. Proyek Jalan Tol Diatas Perairan
2. Proyek pemanfaatan mangrove oleh PT.TRB
3. Proyek Bali International Park
4. Proyek Hotel Mulia oleh swasta
5. Proyek Eksplorasi air bawah tanah oleh PT.Tirta Investama selaku produsen air minum Aqua
6. Proyek Reklamasi teluk Benoa oleh PT.TWBI
dan masih banyak proyek2 yang tidak saya sebutkan satu persatu penolakannya dikomandoi oleh Gendo
Disini saya hanya sekedar berbagi pengalaman dalam memahami situasi seperti ini menurut kacamata orang awam yang haus akan kebenaran dan informasi. mungkin bagi agan-agan sekalian yang belum tahu bisa mengecek setiap pergerakannya di website walhi bali, forbali dan lain-lain, dimana saya tidak melihat adanya sebuah solusi dari penolakan yang dikomandoi oleh Gendo yang notabene hanya mengatasnamakan rakyat Bali dan demi Lingkungan Hidup. mungkin sebaiknya anda juga harus kritis dalam bertanya, dari manakah sumber pendapatan dari aktivis lingkungan yang kerjaannya setiap hari cuma demo dan tolak "sekali lagi" demi kepentingan rakyat banyak dan lingkungan hidup.
Terkadang didalam sebuah pembangunan sering dijadikan sebuah alat politik yang membuat polemik didalam masyarakat di Bali, salah satunya yang saat ini banyak diperbincangkan adalah REKLAMASI TELUK BENOA.
masalah teluk benoa sudah menjadi perbincangan sejak tahun 2013, bahkan jauh sebelum itu telah banyak yang melakukan penelitian dan kajian yang mendalam mengenai kondisi teluk benoa apakah layak untuk direklamasi atau tidak.
Sebut saja Jalan Tol yang saat ini jelas-jelas berada didalam teluk yang melintas dan memotong hutan mangrove, namun jika dilihat manfaatnya cukup banyak, karena selain mengurai kemacetan juga mempermudah masyarakat yang berada di Nusa dua dan Tanjung Benoa sehingga tidak terjebak macet.
Pemanfaatan lahan mangrove oleh PT.TRB yang ditentang oleh WALHI karena telah menyalahi aturan perda no 16 tahun 2009 pasal b, dan menyalahi Amdal.
PEnolakan keras pembangunan Hotel Mulia pda tahun 2011 dimana dikatakan Tebing dipangkas Pantai diurug, yang sekarang telah terbangun dan ternyata oh ternyata..Gendo ini ternyata diam-diam menjadi salah satu konsultan amdal nya...pantes aja diem dan gak protes lagi. cari duidnya ternyata dari demo dan nolak2 toh.. gak percaya coba tanya deh sama aktivitisnya, kenapa yang tadinya nolak sekarang diem
tahun 2000 google earth
tahun 2013
gambar diatas semua adalah pembangunan hotel Mulia yang pernah di demo oleh sekelompok aktivis yang mengaku pecinta lingkungan (kenapa saya bilang mengaku) toh buktinya dibilang melanggar tapi sekarang mereka pun tidak pernah mengungkitnya kembali... nah yang kyak begini kan namanya cuma kedok saja..
Ane sih ga masalah Hotel Mulia dibangun, toh menambah sederetan list hotel-hotel yang memang ditunggu2 oleh semua turis kok..
Dan yang paling heboh sekarang adalah Reklamasi Teluk Benoa, yang penolakannya lagi-lagi adalah Gendo. Gendo menuding bahwa segala cara dilakukan oleh investor demi mendapatkan lahan gratis dan melanggar perpres 45 sehingga hal inilah yang memicu para aktivis WALHI untuk dengan keras MENOLAK adanya pembangunan di teluk benoa.
Perlu diketahui bahwa perpres 45 yang menyatakan bahwa kawasan teluk benoa adalah kawasan konservasi sudah tidak berlaku, kenapa tidak berlaku, karena tata ruang yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini seperti adanya jalan tol, adanya pelabuhan yang membuat sedimentasi dan sampah yang mengarah ke teluk benoa semakin tinggi dan air laut yang telah tercemar karena adanya jalur pelabuhan yang semakin meyakinkan bahwa perpres 45 sudah tidak sesuai.
Perlu diketahui bahwa sedimentasi yang semakin tinggi akan membuat kawasan mangrove di barat tidak mendapatkan asupan air yang cukup pada saat pasang sehingga diperkirakan dalam waktu 10-15 tahun tidak akan ada mangrove lagi yang dapat bertahan hidup jika hal ini dibiarkan.
maka itu perlu adanya Revitalisasi kembali pada kawasan mangrove yang ada. Revitalisasi dilakukan bukan karena adanya maksud tersembunyi, namun revitalisasi itu sendiri membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya. dalam hal ini Pemerintah setempat tidak memiliki anggaran untuk revitalisasi. Ide revitalisasi ini muncul karena melihat kondisi alam dan kebiasaan masyarakat setempat yang kurang kesadarannya akan lingkungan membuat teluk benoa ini harus dirubah, dan perubahan itu sndiri telah terjadi seiring dengan adanya pembangunan jalan tol.
PT Tirta Wahana Bali Internasional adalah salah satu investor yang mempelopori program Revitalisasi berbasis reklamasi dengan memperhatikan tata ruang dan hukum yang berlaku. Perubahan Perpres 45 menjadi Perpres 51 dikarenakan situasi eksisting yang ada. Teluk Benoa ibarat sebuah area yang terinfeksi oleh banyaknya pencemaran sampah dan sedimentasi sehingga penanggulangannya tidak hanya menjaga dan melestarikannya, namun harus dengan Operasi untuk mengangkat dan menata kembali teluk benoa ini agar pada saat air surut pun, teluk benoa masih ada air setidaknya 3 meter pada saat surut terendah. agar biota laut pun dapat hidup dan mangrovepun mendapat asupan air yang cukup.
Akhir cerita ini dapat saya tarik kesimpulan kondisi dan situasi terkini di Bali, bahwa BALI SEDANG DALAM PROSES TRANSFORMASI YANG HEBAT, BALI AKAN MENDUNIA MENGALAHKAN NEGARA-NEGARA ASIA LAINNYAjika saja kita melihat perubahan ini dengan positif. terpilihnya jokowi sebagai presiden untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang diharapkan memiliki visi dan misi yang mulia dalam memajukan Indonesia, yaitu PERUBAHAN DENGAN SOLUSI, BUKAN DENGAN KOLUSI.
KARENA ITULAH THREAD SAYA KALI INI BERJUDUL BALI IN GREAT TRANSFORMATION bukan tanpa sebab.
seringkali saya melihat sejarah bahwa setiap penolakan akan berakibat fatal, karena kata menolak sesungguhnya mengandung banyak arti dan dibalik penolakannya tidak jarang tersimpan maksud. ambil contoh pada saat Amerika menolak kulit hitam di kalangan kulit putih, mereka mulai bertindak Rasis dan Diskriminatif, bahkan tak jarang bagi siapapun yang membela akan dihabisi atau dibully habis-habisan, terkadang nyawa jadi taruhan. bagi kaum kulit putih mereka adalah ras yang tertinggi, begitu juga halnya dengan Jerman.
Segala bentuk penolakan biasanya akan berakhir dengan kekerasan. karena pada dasarnya penolakan berasal dari KECURIGAAN, IRI HATI, HARGA DIRI yang tinggi, DENGKI, DAN KEBODOHAN yang tidak terkontrol sehingga cenderung memicu konflik bahkan ekstremnya mencari konflik untuk membuktikan bahwa KEBENARAN BERPIHAK PADANYA.
Disini saya tidak mencari PEMBENARAN akan setiap kebijakan yang berasal dari Pemerintah namun sesungguhnya kitalah sebagai masyarakat yang sudah saatnya memberikan kontribusi kepada Negara dengan memberikan dan mencarikan solusi bersama-sama untuk memajukan Negeri kita tercinta yaitu Indonesia.
Menolak jika memberi solusi itu akan sangat mulia
Menolak tanpa memberi solusi hanyalah tindakan kekanak-kanakan
BALI SESUNGGUHNYA DALAM TRANSFORMASI YANG LUAR BIASA HEBAT SEHINGGA MENARIK BERBAGAI ELEMEN NEGATIF UNTUK KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIANNYA SAAT INI, AGAR DAPAT MEMUNCULKAN JATI DIRI YANG SESUNGGUHNYA.
Sekilas adalah penampakan dari rencana teluk benoa :
Jika memang ada solusi silahkan beri komentar yang membangun seperti "harus tetap mempertahankan budaya Bali" (itu sudah pasti)
"harus membangun kesejahteraan masyarakat Bali dengan melibatkan masyarakat setempat" (itu harus)
"harus menjaga lingkungan sekitar agar Bali bebas sampah, kalau bisa beri teguran keras dan buat hukuman yang diberlakukan di Bali" (itu harus)
atau lainnya...karena jika hanya menolak tanpa memberi solusi lebih baik tidak usa komentar, karena ane disini cuman butuh komentar yang membangun, soal jadi atau tidaknya pembangunan ini kedepannya, ane tidak terlalu peduli..yang penting sama-sama kasih solusi
TELUK BENOA
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 41 suara
Setujukah anda jika diskusi Reklamasi teluk benoa diadakan kembali agar CLEAR
Setuju jika diskusi memberikan solusi
78%Tidak Setuju, karena diskusi tidak memberikan solusi
22%0
13.9K
164
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya