Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
20 Tahun UPH, Konsisten dengan Pendidikan Berpusatkan Kristus
Tangerang - Universitas Pelita Harapan (UPH) kini telah memasuki usia yang terbilang dewasa, 20 tahun. Sejak berdiri sampai hari ini, UPH konsisten mempertahankan visi awal untuk menyelenggarakan pendidikan yang berpusatkan kepada Kristus.

Pendiri UPH James Tjahaja Riady, saat ibadah ucapan syukur Dies Natalis ke-20 hari Sabtu (27/9), mengatakan pendirian UPH berawal dari pertemuan para pengusaha Kristen asal Indonesia yang digagas oleh Johannes Oentoro. Atas kegigihan Johannes, James akhirnya menangkap adanya kebutuhan Indonesia untuk memiliki sekolah dan perguruan tinggi (PT) Kristen yang benar-benar berkualitas.

"Saya tidak menyangka karena saya kira ini sekadar pertemuan bisnis dari pengusaha. Saya bertemu Johannes Oentoro, semuanya berubah setelah itu. Dia tantang kami 12-13 pengusaha untuk mulai PA (pendalaman Alkitab). Minggu depan kami PA dan bertemu setiap rabu pagi. Kami saat itu tidak tahu berdoa, tidak baca Alkitab, tidak tahu Kekristenan itu apa, tapi di sanalah kami mulai pelajaran mengenal Kristus," kata James.

James mengatakan pertemuan dengan Johannes Oentoro terjadi pada Oktober 1988. Saat kembali ke Indonesia setelah tinggal lama di Amerika Serikat (AS), James bersama istri, Aileen Riady, kesulitan menemukan sekolah yang sesuai standar untuk keempat anak mereka yang masih kecil. Menurut James, sekolah internasional sekalipun memiliki sistem yang terlalu bebas. Di sisi lain, dia enggan mengirimkan keempat anaknya untuk sekolah ke luar negeri karena jauh dari pengawasan.

"Pada saat itulah, Johannes Oentoro mengatakan kita butuh sekolah yang baik dan harus membangun sekolah yang baik. Selama 1,5 tahun dia terus menerus bicara butuh sekolah. Akhirnya saya baru sadar yang dia maksudkan adalah sekolah Kristen," ujar James.

James bersama Johannes Oentoro akhirnya mendirikan Sekolah Pelita Harapan (SPH) pada 1993. Banyak tantangan yang dihadapi di masa-masa awal sekolah berdiri. Namun, dengan ketahanan dan keyakinan penuh kepada rencana Tuhan, SPH berhasil berdiri sampai sekarang.

SPH akhirnya menjadi model bagi sistem pendidikan lain di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan. UPH berdiri tahun 1994, lalu diikuti dengan Sekolah Dian Harapan (SDH) yang berdiri pada 1995. Selanjutnya, yayasan kembali mendirikan Sekolah Lentera Harapan (SLH) pada 1998 khusus untuk masyarakan kalangan bawah.

"Untuk bangun UPH butuh US$ 7 juta. Kalau dia (Johannes) mengatakan jumlah yang lebih besar dari itu, pasti saya tolak. Kami mulai ground breaking (peletakan batu pertama). Dalam dua bulan, dana membengkak menjadi US$ 12 juta, saya marah begitu besar. Begitu UPH selesai, budget sudah US$ 40 juta. Tapi tiap kali saya marah, dia selalu beri tatapan teduh, menenangkan. Dalam ketenangan itu saya bisa lihat visinya," kata James.

James menambahkan, pembangunan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan dengan sekolah dan universitas di dalamnya, semata untuk menceritakan Kisah Tuhan. Dia berharap generasi mendatang mendapatkan didikan tentang takut akan Tuhan.

"Saya terlibat di yayasan. Saya tahu bagaimana defisit, kekurangan dan kelemahan yang kami miliki. Seringkali kami tidak punya iman, tidak setia. Betapa besar kami butuh doa, butuh pemimpin-pemimpin baru," ujarnya.

Honoris Causa
Ibadah pengucapan syukur Dies Natalis ke-20 UPH berjalan dengan sangat indah dan megah. Tema yang diangkat adalah "Telling His Story" (Menceritakan Kisah Allah). Ibadah diisi dengan musik dan pujian dari sekitar 100 anggota orkestra dari staf dan mahasiswa UPH yang dipimpin oleh conductor Dekan Conservatory Musik UPH, Antonius Sugeng. Ada pula penampilan musik dan tari untuk lagu-lagu tradisional daerah seperti Sik Sik Sibatumanikam, Cublak-cublak Suweng, Ampar-ampar Pisang, dan Sajojo.

Hadir dalam ibadah itu pengusaha sekaligus ayah dari James Riady, Mochtar Riady, serta istri dari almahrum Johannes Oentoro, Santy Oentoro. Dalam ibadah itu juga dianugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada Ir Johannes Oentoro, PhD, kemudian diikuti peluncuran buku 20 Tahun UPH berjudul "Light and Hope: Transformational Impact in Christian Higher Education".

Rektor UPH Jonathan Parapak mengatakan UPH terus berusaha untuk menjadi berkat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia dengan cara memberikan pendidikan terbaik.

"Total mahasiswa UPH sudah 4.000, naik 50 persen dari sebelumnya. Kami juga berencana membangun 10 program studi baru termasuk pendidikan guru, master, dan fakultas kedokteran gigi," kata Parapak.


http://www.beritasatu.com/pendidikan...n-kristus.html

konsisten gan
0
1.4K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.