Memiliki keinginan untuk memperoleh gelar sarjana sepertinya harus membuat gadis manis bernama Alina Percea melakukan hal nekat. Gadis asal Romania ini akhirnya menjual keperawanan dirinya pada tahun 2009 saat dia masih berusia 18 tahun.

Keperawanan Percea akhirnya dibeli seorang pria Italia seharga GBP 8.800 (Rp 173 jutaan). Bahkan sang pembeli juga membayar perjalanan Percea dari Rumania ke Venice. Untuk membuktikan bahwa dia memang masih perawan, dua tes medis dia lakukan sebelum melaksanakan kewajibannya.

Seorang mahasiswi asal Brazil bernama Catarina Migliorini punya cerita tersendiri bagaimana dia kehilangan keperawanannya. Di mana pada tahun 2010, seorang pria Jepang berjuluk Natsu membayar USD 780 ribu (Rp 9,4 miliaran) demi membeli Catarina. Saat itu Natsu bahkan harus bersaing dengan dua penawar asal Amerika dan seorang dari Italia.

Dituding bermacam-macam, Catarina menegaskan bahwa dirinya bukanlah pramuria. Aksi jual diri ini dia lakukan demi membangun rumah-rumah untuk para penduduk miskin di kota asalnya. Catarina bahkan semakin jadi bahan pembicaraan saat kru film Australia mengabadikan aksinya dalam sebuah film dokumenter berjudul Virgins Wanted.

Banyak sekali alasan wanita-wanita hingga akhirnya rela kehilangan keperawanan mereka. Pendidikan mungkin salah satu yang mendorong hal tersebut seperti yang dilakukan Natalie Dylan pada tahun 2008, ketika dia berusia 22 tahun.

Saat itu, Dylan menerima USD 3,7 juta (Rp 45 miliaran) untuk melepas keperawanannya dalam sebuah lelang Moonlite Bunny Ranch. Dylan sendiri bakal menggunakan uang sebesar itu untuk membiayai sekolah S2-nya.

Hanya saja saat itu banyak pihak yang meragukan keperawanan Dylan. Karena tak mungkin gadis yang sudah 22 tahun perawan akhirnya melelang dirinya dalam sebuah acara lelang nasional.

Karena miskin dan tak punya biaya untuk membayar biaya kuliahnya, mahasiswi tak mampu asal Selandia Baru rela melepas keperawanannya. Terjadi pada tahun 2010, mahasiswi dengan identitas misterius ini hanya mau dikenal dengan nama Unigirl.

Saat itu ada sekitar 1.200 tawaran yang berniat membeli dirinya. Sang mahasisiwi akhirnya menerima USD 32 ribu (Rp 389 jutaan). Usai melepas keperawanannya, Unigirl bersyukur dan berterima kasih karena banyak yang menawar iklannya.

Jika banyak gadis-gadis lain menjual keperawanan mereka untuk sekedar have fun, maka yang dilakukan Graciela Yataco mungkin berbeda. Pada tahun 2005 saat dirinya berusia 18 tahun, model asal Peru ini memutuskan menjual diri karena bertanggung jawab atas biaya perawatan dokter ibunya dan memenuhi kehidupan saudaranya.

Tak banyak yang menduga bahwa demi melakukan itu, Yataco rela menjual keperawanannya. Hingga akhirnya seorang penawan tertinggi bisa menikmati keperawanan Yataco dengan harga USD 1,3 juta (Rp 15,8 miliar).

Apakah keperawanan menjadi sebuah investasi jangka panjang seorang wanita? Sudah sewajarnya karena itu hanya diberikan kepada sang suami kelak. Hanya saja, Raffaela Fico berpikir jika keperawanan bisa menjadi modalnya membeli rumah kelak.

Karena memang pada tahun 2009, model asal Italia sekaligus bintang Big Brother Italia itu rela menjual keperawanannya demi membeli sebuah rumah di Roma sekaligus biaya untuk sekolah akting. Saat itu, wanita berusia 20 tahun ini menjual keperawanannya senilai USD 1,8 juta (Rp 21,8 miliar) dan mengaku masih jomblo serta tak peduli siapapun yang bakal membeli dirinya.

Pada tahun 2004, gadis berusia 24 tahun bernama Cathy Cobblerson dari Texas melakukan aksi lelang yang bisa diberikan cukup gila. Jika orang-orang melelang benda-benda bersejarah dan super penting, maka Cathy justru memilih untuk melelang keperawanannya dalam sebuah iklan.

Melalui situs jual beli online dunia yakni eBay, Cathy mematok harga keperawanannya sebesar USD 100 ribu (Rp 1,2 miliar) untuk para pria yang bersedia tidur dengannya. Namun aksi Cathy ini terpaksa gagal karena eBay menurunkan lelang yang dia lakukan karena ada dugaan gadis lain juga melelang keperawanannya. Sungguh, apakah jadi trend jual keperawanan?

Pada tahun 2004, seorang gadis berusia 18 tahun asal London juga melakukan aksi jual diri. Adalah Rosie Reid yang akhirnya menjual keperawanan dirinya yang dimenangkan seorang penawar yakni insinyur BT (seorang duda) yang bersedia membayar GBP 8.400 (Rp 165 jutaan).

Padahal, sejatinya Reid adalah seorang lesbian yang membuat aksi jual diri ini rumit. Di mana ketika Reid sedang memenuhi kewajibannya kepada sang pembeli, kekasih lesbian Reid menunggu di luar pintu. Bahkan sang kekasih lesbiannya itu sampai menangis terus-menerus sampai keesokan harinya.