Masih ingat dengan sebuah film dokumenter berjudul The Act of Killing (alias ‘Jagal’) yang sempat memicu kontoversi di tanah air beberapa waktu lalu?

Film yang mengungkap sejarah kelam tentang kekejaman dan pembunuhan keji kelompok Anti-PKI (Partai Komunis Indonesia) tersebut kini akan segera dibuat kelanjutannya dengan judul ‘The Look of Silence‘.

Drafthouse Films telah secara resmi mengumumkan tentang rencana sekuel ini dengan sineas asal Denmark, Joshua Oppenheimer, yang kembali duduk di kursi Sutradara.

‘The Act of Killing‘ mengisahkan tentang reka-ulang seorang eksekutor keji bernama Anwar dan kelompoknya yang tega membantai semua orang yang dituduhnya sebagai anggota PKI. Mereka membantu TNI di tahun 1965 membunuh lebih dari satu juta orang yang dituduh komunis, etnis Tionghoa, dan intelektual, dalam waktu kurang dari satu tahun.

Sebagai seorang algojo dalam pasukan pembunuh yang paling terkenal kekejamannya di Medan, Anwar telah membunuh ratusan orang dengan tangannya sendiri dan dengan anehnya dijuluki seorang ‘pahlawan’ di lingkungan sekitarnya.

Sekuelnya ‘The Look of Silence‘ tak akan lagi memfokuskan pada Anwar, melainkan dari sudut pandang para korban keganasan Anwar dan kawanannya.

Adegan-adegan dari filmnya diambil dari proses syuting yang sama saat Oppenheimer melakukan produksi untuk ‘The Act of Killing‘.

The Act of Killing saat dirilis tahun lalu, bejaya di hampir seluruh festival film dunia yang diikutinya.

Filmnya bahkan berhasil masuk nominasi film dokumenter terbaik pada Oscar tahun ini.

Sekuelnya diperkirakan akan kembali menuai kontroversi khususnya di tanah air karena telah mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Walaupun dalam kenyataannya, semua yang terpapar dalam film ini memang adalah fakta sesungguhnya.

sumber

- Film ini dari Joshua (lagi), sekuelnya The Act of Killing
- Udah diputar di Venice Film Festival, dapet respon positif
- Kalau film TAoK dari sisi pelaku, yg ini dari sisi korban, yg saya tangkep ceritanya mengenai seseorang yg nyari pembunuh saudaranya pas peralihan orla-orba