Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yinluckAvatar border
TS
yinluck
Mulai Botak di Usia 40-an? Waspada Kanker Prostat. Itu Terjadi Gara2 Kurang Ngecrot?
Mulai Botak di Usia 40-an? Waspada Kanker Prostat
Rabu, 17/09/2014 20:01 WIB

Jakarta, Menjelang tua, rambut pria cenderung akan berkurang atau rontok. Akan tetapi kerontokan rambut pada pria tak melulu karena usia, ada juga karena pengaruh hormon. Konon pria yang rambutnya rontok atau botak karena hormon ini berisiko terserang kanker prostat. Benarkah itu?

Setidaknya inilah yang dikemukakan tim peneliti dari US National Cancer Institute. Kesimpulan ini diperoleh setelah mereka mengamati 40.000-an pria dari AS yang berusia antara 55-74 tahun selama 8 tahun. Tiap partisipan juga diminta menjawab sejumlah pertanyaan misal kebotakan seperti apa yang pernah mereka alami di usia 45 tahun.

18 Persen partisipan mengaku pernah mengalami Alopecia, yang ditandai dengan hilangnya rambut di bagian depan hingga ke belakang dan menyisakan rambut di atas kedua telinga.

Dalam studi lanjutan yang dilakukan antara tahun 2006-2008 ditemukan lebih dari 1.100 pria dari studi pertama didiagnosis mengidap kanker prostat. 600 orang di antaranya dikatakan terserang kanker prostat yang agresif.

"Ternyata pria yang mengaku mengalami Alopecia, berpeluang 39 persen lebih besar untuk terserang kanker prostat yang agresif ketimbang yang tidak botak sama sekali," tutur salah seorang peneliti, Michael Cook seperti dikutip dari Journal of Clinical Oncology, dan ditulis pada Rabu (17/9/2014).

Mengapa begitu? Dr Charles Ryan dari fakultas kesehatan University of California yang tidak terlibat dalam studi ini menjelaskan kebotakan karena Alopecia ini merupakan dampak dari lamanya paparan hormon testosterone ke kulit penderita.

"Masalahnya bukan di banyaknya hormon tapi kemampuan kulit untuk memproses hormon tersebut. Apalagi testosterone sudah lama diketahui dapat memicu kanker.

Namun Cook belum dapat memastikan apakah pria yang mengalami kebotakan semacam ini dijamin akan mengidap kanker prostat.

"Mungkin di masa depan, kebotakan ini akan memainkan peran penting dalam memperkirakan risiko kanker prostat pada seseorang, terutama pada pria yang rambutnya mulai rontok di usia 40-an. Mungkin mereka perlu berkonsultasi kepada dokter bila ini terjadi karena ini bisa jadi gejala peringatan awal," imbuh Cook.
http://health.detik.com/read/2014/09...tat?l992203755


Banyak Ngopi dan Bercinta Kurangi Risiko Kanker Prostat Pria
14 Nov 2012 08:47

Liputan6.com, London: Kanker prostat menjadi momok yang paling ditakuti kaum pria. Kanker berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Banyak minum kopi dan rutin tercinta ternyata bisa mengurangi risikonya.

Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya. Namun, tak ada salahnya pria menerapkan langkah-langkah di bawah ini untuk mengurangi risiko kanker prostat seperti dikutip dari Menshealth, Rabu (14/11/2012).

1. Minum banyak kopi

Menurut peneliti Harvard, semua jenis kopi bagus. Apakah itu reguler, tanpa kafein ataupun setengah kafein. Peneliti itu menemukan, pria yang minum enam cangkir atau lebih kopi biasa 59 persen kurang mengembangkan kanker prostat dibandingkan mereka yang menghindari minuman itu.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah yang membuat kopi bermanfaat," kata penulis studi Kathryn Wilson, Ph.D

2. Rutin bercinta

Sebuah penelitian 2004 di Journal of American Medical Association menganalisis data pada 29.342 pria dan menemukan pria yang mengalami 21 atau lebih orgasme dalam satu bulan, sekitar 30 persen lebih rendah mengembangkan kanker prostat dibandingkan pria yang disiksa 4 sampai 7 bulan.

3. Makan yang merah

Dalam 1.324 kali, makan produk dari tomat yang dimasak bisa mengurangi risiko kanker prostat. Pada 1990, peneliti Harvard Edward Giovannucci, MD, Sc.D, menemukan hubungannya untuk pertama kalinya. Dan penelitian selanjutnya menegaskan kekuatan dari makanan merah. Lycopene, pigmen dalam tomat sangat bermanfaat setelah dimasak.

4. Bergeraklah

Olahraga mengurangi risiko kanker prostat yang fatal sebanyak 41 persen. Terlebih lagi, korban yang survivor kanker prostat yang sering berolahraga (tenis, lari, berenang, bersepeda) selama 5 jam seminggu, memiliki 56 persen kurang berisiko terhadap kematian akibat penyakit ini

"Lebih aktif akan lebih melindungi," ujar Ketua Peneliti Stacey A. Kenfield, Sc.D., dari Harvard School of Public Health.

5. Makan ikan

Ikan tidak memiliki protat, tapi jika mereka mempunyainya, mereka pasti tidak akan terkena kanker prostat. Dalam penelitian di laboratorium hewan, asam lemak Omega 3, EPA, DHA. dalam minyak ikan menghambat tumor. Peneliti Harvard menemukan, pria yang makan ikan tiga kali seminggi mengurangi risiko kanker prostat agresif sebesar 25 persen.

6. Jauhi donat

Pria dengan kadar lemak trans tertinggi memiliki risiko kanker prostat lebih dari dua kali dibandingkan dengan pria yang kadarnya rendah. Asam lemak trans meningkatkan peradangan dan resistensi insulin, yang berperan dalam kanker prostat. Hindari dokat panggang dan cookies, serta makanan yang dipanggang yang mengandung minyak terhidrogenasi.(MEL)
http://health.liputan6.com/read/4536...r-prostat-pria


Seks bantu kurangi resiko kanker prostat
FRIDAY, 01 MARCH 2013 18:37

Anda pasti setuju jika aktivitas seks menawarkan berbagai kejutan dan manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Joy Davidson, PhD, seorang psikolog sekaligus terapis seks dari New York mendukung pernyataan ini dengan mengatakan bahwa seks adalah kejutan bagi bagi banyak orang di dunia.

Namun tetap saja dalam beberapa kasus masih ditemui orang-orang yang tidak mendapatkan kejutan dalam berhubungan seks. Beberapa pasangan masih merasa malu atau bahkan tidak mood saat berhubungan seks sehingga tidak mendapatkan kualitas hidup dan kesehatan dari hubungan seks. Jika ini yang terjadi maka sebaiknya Anda mulai meningkatkan komunikasi dengan pasangan untuk meraih 7 kejutan dan manfaat sehat yang bisa Anda dapatkan dengan berhubungan seks secara rutin berikut ini.

Redakan Stres
Jika Anda sedang berada dalam kondisi stres baik karena pekerjaan, kondisi keuangan, atau masalah lainnya, sebaiknya Anda pikirkan untuk melakukan hubungan seks bersama pasangan tercinta. Tim peneliti dari Skotlandia mempelajari 24 wanita dan 22 pria yang menyimpan catatan kegiatan seksual mereka.

Para peneliti kemudian menempatkan peserta tersebut pada stres yakni dengan meminta mereka berbicara di depan umum dan memberikan tes aritmatika secara lisan. Selama tes berlangsung tekanan darah para peserta diukur untuk mengetahui respon tekanan darah tersebut terhadap stres.

Hasilnya, peserta yang melakukan hubungan seks secara rutin memiliki respon yang lebih baik dibandingkan peserta yang jarang berhubungan seks.

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Kehidupan seksual yang baik erat kaitannya dengan kesehatan fisik yang baik pula. Melakukan hubungan seks dua hingga 3 kali seminggu sering dikaitkan dengan peningkatan kadar antibodi dalam tubuh . Antibodi ini dikenal sebagai penangkal tubuh dari serangan virus inluenza.

Tim peneliti dari Wilkes University di Wilkes-Barre mengambil sampel darah dari pasangan yang rajin melakukan hubungan seks minimal dua kali seminggu. Dari sample tersebut ditemukan bahwa kadar immunoglobulin pasangan tersebut lebih besar daripada pasangan yang tidak pernah berhubungan seks selama seminggu.

Bantu Turunkan Berat Badan
“Seks adalah sebuah metode latihan,” kata Patti Britton, PhD seorang seksolog dari Los Angeles. Berdasarkan data dari University of Arizona, jika seseorang dengan berat badan 68 kg melakukan hubungan seks selama lima menit, berarti ia akan membakar sekitar 24 kalori. Jika hubungan seks tersebut berlangsung 45 menit berarti ia berhasil membakar 216 kalori. Itulah alasan mengapa aktivitas seks sangat dianjurkan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.

Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Meningkatkan kepercayaan diri adalah salah satu dari berjuta alasan orang berhubungan seks, seperti disampaikan tim peneliti dari University of Texas yang dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior.

Hubungan seks adalah tentang merasa lebih baik kepada diri sendiri, sekaligus sebagai bentuk penghargaan dari satu individu ke individu yang lain , yang dapat meningkatkan rasa percaya diri individu yang bersangkutan saat bergaul dalam komunitas sosial.

Tingkatkan Produksi Hormon ‘Cinta’
Hubungan seks yang berakhir dengan orgasme akan meningkatkan produksi hormon oksitosin, yakni hormon yang sering disebut sebagai hormon cinta. Peneliti dari University of Pittsburgh dan University of North Carolina memeriksa 59 wanita pre-menopause sebelum dan sesudah berhubungan seks.

Peneliti menemukan bahwa kadar oksitosin tubuh para wanita tersebut jauh meningkat dari sebelum mereka berhubungan seks. Oksitosin yang tinggi juga sering dikaitkan dengan rasa murah hati dan ingin memiliki.

Turunkan Risiko Kanker Prostat
Sebuah studi yang dimuat dalam British Journal of Urology International menyatakan bahwa pria yang mengalami ejakulasi lebih dari 2 kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko kanker prostat dibandingkan pria yang tidak pernah ejakulasi sama sekali selama seminggu.

Tingkatkan Kualitas Tidur
Anda seorang pria dan sering mengalami gangguan tidur? Sebaiknya jangan mengonsumsi obat-obatan terlebih dahulu, coba saja atasi dengan seks!

Para pria Australia menuturkan, mereka akan lebih mudah tertidur setelah berhubungan seks. Para ilmuwan beranggapan bahwa otak pria memiliki saklar ‘On’ dan ‘Off’ pada bagian cerebral cortex, bagian otak yang digunakan untuk berpikir. Otak akan berada dalam posisi ‘on’ saat melakukan hubungan seks, namun akan segera beralih ke posisi ‘Off’ setelah mencapai orgasme.

Setidaknya 1 dari 3 pria Australia menyatakan mereka menggunakan seks sebagai cara utama agar mereka bisa cepat tertidur di malam hari.
http://waspada.co.id/index.php?optio...eks&Itemid=136


Studi: Kanker Prostat Terkait dengan Seks
Kanker prostat bisa disebabkan oleh infeksi yang ditularkan saat bercinta.
26 Mei 2014 | 06:33

Suara.com - Sebuah studi terkini di Amerika Serikat telah menemukan bahwa kanker prostat dapat disebabkan oleh infeksi umum yang ditularkan selama hubungan seksual.

Kesimpulan ini didapat, seperti dilansir dari The Independen, setelah tim ilmuwan di University of California menguji sel-sel prostat lelaki di laboratorium dan menemukan bahwa infeksi non-virus menular seksual yang disebut trikomoniasis mendukung pertumbuhan kanker.

Trichomoniasis dianggap telah menginfeksi kira-kira 275 juta orang di seluruh dunia .

Laki-laki yang terinfeksi virus tersebut dapat mengalami rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan cairan putih dari penisnya.

Pada perempuan, infeksi tersebut dapat memicu rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina dan perubahan debit, meskipun setengah dari semua lelaki dan perempuan tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Studi ini diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences (PNAS).

Penelitian ini mengikuti studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health pada tahun 2009, yang menemukan seperempat dari lelaki dengan kanker prostat menunjukkan tanda-tanda trikomoniasis dan lebih mungkin untuk memiliki tumor.
http://suara.com/lifestyle/2014/05/2...t-dengan-seks/

-------------------------------




Banyak kasus pria yang terkena kanker prostat, riwayatnya sex ybs payah sekali, jarang ngecrot alias berhubungan seksual dengan bininya, dimana frequensinya hampir sebulan sekali aja belum tentu terjadi. Nah, lhooo .... makanya banyakin bini muda, biar semangat terus ...


emoticon-Ngakak
0
3.8K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.