Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

satoe.djiwaAvatar border
TS
satoe.djiwa
[mega belum legowo?]Kronologi Gagalnya PDIP Gaet Demokrat dan PAN
Jakarta - Koalisi Indonesia Hebat hampir bisa membendung laju Koalisi Merah Putih dalam perebutan paket pimpinan DPR. Namun pada akhirnya koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla itu harus gigit jari lantaran gagal mendapatkan anggota baru.

Koalisi Indonesia Hebat butuh tambahan kekuatan untuk bisa mengajukan paket pimpinan DPR. Saat ini Koalisi itu hanya memiliki 4 fraksi, yaitu PDIP, PKB, NasDem, dan Hanura. Koalisi Indonesia Hebat butuh sedikitnya 1 parpol tambahan yang sesuai aturan mensyaratkan minimal 5 partai. Namun itu hanya cukup untuk sekadar memenuhi syarat pengajuan paket pimpinan. Untuk menang, Koalisi Indonesia Hebat butuh dua parpol.

Adalah Partai Demokrat dan PAN yang sempat memberikan sinyal harapan bagi PDIP cs. Dua partai yang disebutkan pertama, sudah terlibat pembicaraan yang intens dengan koalisi pendukung Jokowi-JK itu.

Pembicaraan Jokowi-SBY Selasa Malam
Diskusi itu dilakukan pada Selasa (30/9) malam kemarin. Saat itu Jokowi bertemu langsung dengan SBY.

PD memang memiliki kepentingan yang sama dengan Koalisi Indonesia Hebat, yaitu memperjuangkan pilkada langsung. Presiden SBY akan segera menerbitkan Perpu yang mencegah berlakunya UU Pilkada. Perpu yang mengatur pilkada langsung dengan perbaikan ini nantinya akan dibahas di DPR, untuk digugurkan atau diterima lalu dijadikan Undang-undang.

Perjuangan PD ini sebangun dengan perjuangan Koalisi Indonesia Hebat yang sejak awal mendukung pilkada langsung. Di sinilah pintu koalisi PD dan Koalisi Indonesia Hebat, kepentingan yang sama untuk memperjuangkan pilkada langsung. Seperti kata pepatah, tak ada kawan dan lawan yang abadi di politik, hanya kepentingan.

Jokowi pun mengamini pertemuan dengan SBY pada Selasa malam membicarakan mengenai paket pimpinan DPR dan juga soal Perpu yang akan dikeluarkan SBY.

"Kita bicara banyak hal. Ini menyangkut sebuah program jangka panjang, menyangkut sebuah kepentingan negara bangsa dan rakyat. Tapi juga ada sedikit yang berkaitan hari ini (pimpinan DPR). Kita juga punya pandangan yang sama mengenai pilkada langsung," kata Jokowi, Rabu (1/9/2014) malam.

Terkait dengan PAN, komunikasi antara PDIP dan partai yang dipimpin oleh Hatta Rajasa itu selama ini sudah terjalin dengan baik. Hatta Rajasa bahkan pernah ikut rapat bersama Presiden Terpilih Jokowi dan Ketum NasDem Surya Paloh di awal bulan September. Selain itu, PAN juga diketahui dekat dengan PD. Tak hanya karena pernah tergabung dalam Setgab Koalisi, tapi juga hubungan besan Hatta dan SBY. Kekerabatan semacam itu tentu tak bisa dinafikkan dalam politik.

Nah, Hatta juga diketahui menemui SBY pada Selasa larut malam. Kabarnya pertemuan ini terkait erat dengan pertemuan SBY dengan Jokowi yang juga dilakukan pada Selasa malam.

SBY-Megawati Gagal Bertemu
Dari pembicaraan pada Selasa malam, berlanjut ke tahap selanjutnya. Kabarnya, SBY meminta agar bisa bertemu langsung dengan Megawati untuk membicarakan mengenai paket pimpinan DPR.

Namun upaya SBY untuk bertemu Megawati buntu. Sebaliknya Megawati mengirim utusan yakni Jokowi, Jusuf Kalla, Puan Maharani, Surya Paloh dan Aksa Mahmud untuk menemui SBY. Namun utusan tersebut juga gagal bertemu SBY, karena sang Ketum Demokrat itu memang ingin bertemu langsung dengan Megawati.

"Dari pihak saya sebenarnya sudah sejak lama ingin bertemu Ibu Megawati, tapi memang Tuhan belum mengizinkan," jelas SBY mengenai gagalnya pertemuan dengan Megawati, Kamis (2/10/2014) dini hari.

Terkait dengan rencana pertemuan lanjutan ini, politikus senior PDIP Pramono Anung menyatakan Megawati dan SBY gagal bertemu karena adanya perbedaan pandangan.

"Kalau Pak SBY ingin bertemu dulu baru bicara. Sedangkan Ibu (Megawati) ingin kita bersama-sama dulu (dalam satu koalisi), baru bisa bertemu," ujar Pramono.

Pramono mengatakan jika utusan itu ditemui SBY, Mega akan melakukan kontak dengan SBY. "Jika ditemui, Ibu akan menelepon melalui Mbak Puan. Tapi yang diutus Ibu tidak bisa bertemu Pak SBY," kata Pramono.

Demokrat-PAN ke Koalisi Merah Putih
Karena tak ada pembicaraan lebih lanjut, dalam hal ini pertemuan langsung antara SBY dengan Megawati, maka upaya Koalisi Indonesia Hebat untuk menggaet Demokrat dan PAN pun kandas. Hal tersebut dipastikan dalam pertemuan antara SBY dan Hatta di JCC pada Rabu malam.

Di sisi lain, KMP juga memang berupaya keras agar PD dan PAN tetap berada di jajarannya. Kabarnya, KMP membayar mahal untuk mendapatkan dukungan PD dengan akan menyetujui Perpu Pilkada yang akan disampaikan Presiden SBY ke DPR sore hari ini, Kamis (2/10/2014). Padahal, pada 26 September lalu, KMP-lah yang menggolkan UU Pilkada yang menolak Pilkada langsung. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari KMP tentang dukungan Perpu Pilkada ini.

Demokrat yang awalnya mendeklarasikan diri sebagai partai penyeimbang menerima tawaran paket pimpinan DPR yang diusulkan KMP. Begitu juga dengan PAN yang dari awal memang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres lalu.

PD menyorongkan Agus Hermanto sebagai Wakil Ketua DPR. Sedangkan PAN mengajukan Taufik Kurniawan.

PDIP Cs yang tidak memenuhi persyaratan minimal yakni lima fraksi, akhirnya gigit jari. Mereka memilih walkout pada saat proses pengukuhan paket yang diajukan Koalisi Merah Putih dibahas di paripurna.

sumber

entah siapa yang benar,
sebaiknya semua bisa legowo untuk kepentingan rakyat.
hilangkan ego dan gengsi.
0
3.4K
46
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.