Ketabahan 2 bocah yang merawat ibunya yang lumpuh sambil bekerja dan sekolah kini menuai bahagia. Kini mereka mendapat bantuan berupa rumah yang datang dari para dermawan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (30/9/2014), Appung -- sang ibu -- tak henti-hentinya meneteskan air mata haru dan bahagia. Hari itu ia dan anak-anaknya bisa berlega hati karena tak harus menumpang hidup dari satu rumah ke rumah lain seperti yang mereka jalani selama ini.

Bantuan tidak hanya berupa rumah. Kedua anaknya, yaitu Ramayanti dan Hafid juga memperoleh beasiswa. Kini keduanya tak harus bingung lagi memikirkan dana untuk bersekolah.

Appung lumpuh setelah dianiaya majikannya saat bekerja di Malaysia. Dalam keadaan tak berdaya ia dideportasi tanpa membawa gaji sepeser pun. Kini ia hanya bisa tergolek di tempat tidur.

Untuk menggantikannya mencari nafkah, masing-masing anaknya yaitu Ramayanti menjadi tukang cuci piring di warung dengan upah Rp 15 ribu perhari , sementara Hafid menjadi tukang cuci mobil di sebuah bengkel.

Meski hidup memperihatinkan, namun kedua anak kecil ini tak pernah menceritakan kondisi hidupnya kepada teman, sekolah ataupun guru. Hanya saja keduanya kerap membolos lantaran harus membawa ibunya ke rumah sakit.

Kini dengan bantuan dari dermawan hidup mereka bisa lebih baik. Rumah telah tersedia demikian pula beasiswa untuk kelanjutan pendidikan kedua anak ini.