DSLR Shotting itu low budget shooting dan rempong...
low budget karena awalnya ini adalah kamera termurah dengan hasil cinematic yang minimal HD, mengakali harga camcoder pro HD yang mahal dengan hasil yang lumayan setara epic atau c300...

sejatinya secara genetis ini kamera foto bukan kamera video, setelah sekian lama ane bergelut ane mau berbagi pengalaman ane perbedaan pakai DSLR sama camcoder

Kelebihan (+)
1. sensor yang lebar baik full frame maupun APS-C, kalau mau blur bluran di bg ato fg jagoan deh..
2. kecil, ane pernah harus mengambil gambar di sebuah masjid di turki, lebih tepatnya sudah jadi musium sih, kalau pakau camcorder di caharge di charge 140usd per jam, dengan dslr bisa kamuflase sebagai turis jadi gratis
3. timelapse, sebenarnya ini keunggulan fitur fotografinya, untuk foto bintang dengan bulb bisa long eksposur sampai 3 menit per frame

kekurangannya (-)
1. karena sensor yang besar fullframe jello effectnya sangat parah walopun mark3 sekalipun, kalo lagi di mobil dalam kecepatan tinggi lalu mengambil gambar disisi samping, semua tiang listrik akan tampak miring miring.. mengganggu
2. bokehnya juara tapi kompensasinya fokusnya (dof) tipis, dibanding camcorder dengan sensor 3/4, background ato forground tidak fokus (bokeh). dengan sensor kecil dalan keadaan lensa wide open pasti fokus semua gambarnya.. dslr tidak. kalau pakai camcorder pada saat lensa terbuka wide semuanya fokus, gak ada yang miss
3. memori card dengan format FAT yang membatasi transfer data max 4gb
untuk shoot durasi lama harus terputus bila sudah mencapai 4gb (durasi tergantung, bisa berbeda 1080 dgn 720)
4. pemakai dslr untuk durasi lama pasti akan mengalami over heat, muncul gambar termometer di display, karena sensor kamera digital menghasil kan panas, itu sebabnya ada embun pada casing underwater,apalagi dslr secara genetis ini bukan di ciptakan untuk video termasuk sensornya.
5. setting audio yang ribet, harus pasang rode lah, harus pasang audio device tambahan, apalagi post pronya dimana harus menggabungkan file video dan audio, ribet dan mahal. pada camcorder dimana secara genetis kamera video kalau butuh line ini tinggal colok, portnya sudah tersedia, 2 channel, xlr port, setiing audio yang mudah, file video yang jadi satu dengan audio, gak ada namanya lupa pencet tombol rec di audio device. (kalau terpisah) pokoknya membuah hidup lebih mudah,
6. batrei yang boros.. tuk shooting seharian kita harus ngantongin beberapa batrei, untuk camcorder satu batrei bisa untuk 200menit, seharian shooting paling butuh dua saja
7. untuk shooting disiang hari harus memakai ND filter yang harganya mahal (dibanding jenis filter yang lain). di camcorder sudah builtin, tinggal klik mau pakai ND berapa? gak repot harus bongkar pasang
8. NET TV senang sekali shootin pakai DSLR, untuk broadcast padahal standarnya data rate broadcast 50mbps, sedangkan dslr (bukan dengan external recorder via hdmi) dibawah 50mbps, sample rate dslr itu juga cuma 4:2:0 untuk RGB nya, camcorder pro minimal 4:2:2, epic sudah di 4:4:4 untuk color grade jelas informasi yangtersedia lebih banyak, tapi gakpapa sih toh tv kita masih pakai pal 576i gak ada setengahnya 1080

kadang ada klien yang taunya fivedi fivedi, padahal secara teknis ya sama saja 1080 50fps, sama kok HIGH DEFINITIONNYA. dia sendiri gak ngerti sebeneranya teknis ini .
untuk eksekusi di lapannyannya ane lebih suka camcorder, ini membuat hidup lebih mudah kalau kata iklan.. gak perlu ngurusin kerepotan ini itu.. karena secara genetis ini kamera video. harga sewa di vendor pun sama mark3 vs sony ex3. tapi camcorder jauh lebih memudahkan