Prajurit Jepang ketika PD II terkenal sangat loyal bahkan cenderung ekstrem. Contoh Loyalitas ini terjadi kepada Letnan Hiroo Onoda., yang bersembunyi selama 29 tahun sekalipun perang sudah selesai. Onoda waktu itu dikirim ke sebuah pulau terpencil Filipina, Pulau Lubang, pada tahun 1944 dan diperintahkan untuk melakukan perang gerilya terhadap tentara AS. Namun, Onoda salah menangkap perintah atasannya dan hanya mengiyakan tanpa pikir panjang.
Komandannya bilang, dia dilarang untuk mengakhiri hidupnya sendiri sekalipun tidak ada informasi, dan dia diberitahu oleh komandannya bahwa terlepas dari keadaannya, dia akan kembali kepada komandannya setelah diperintah.
Nah, 29 tahun kemudian, Onoda masih bersembunyi di hutan di Pulau Lubang. Bertahan dengan makan pisang, kelapa, dan hewan apa pun. Pasukan yang dibawanya berangsur meninggalkannya. Hingga akhirnya Norio Suzuki seorang akademisi mencari dan menemukannya pada 1974. Parahnya ketika ditemukan, Onoda tidak mau ikut, dan menunggu perintah dari Komandannya.

Awalnya dua orang ini bertemu untuk membicarakan masalah PD II. Dua-duanya khawatir akan invansi Jerman ke Negara tetangga mereka yang berakibat mereka pun dicaplok oleh Jerman. Pertemuan ini juga menentukan nasib jutaan warga yang tinggal di Eropa Timur.
Churchill dan Stalin juga sepakat untuk menjalin kerjasama pasca perang. Alhasil dengan bekal pengalaman meneliti gaya peperangan Jerman terutama pada 1914, Jerman pun dapat dihabisi.
Soviet tidak mau rugi. Mereka merasa pemenang perang. Pertemuan dilakukan antara Churchill dan Stalin, untuk bagi jatah wilayah. Churchill tidak sadar itu merupakan kesalahan dengan memberikan Eropa Timur ke Stalin yang akan menciptakan sebuah kerajaan komunis . Perang dingin pun dimulai.

Rusia merupakan Negara paling menderita karena terbanyak jatuhnya korban disbanding Negara lain.Dari penelitian diakui sekitar 24 juta nyawa warga Rusia melayang. Padahal sekutu Rusia; Inggris dan Amerika Serikat jika dikumpulkan secara kolektif tidak lebih dari 1 juta nyawa yang melayang. Bahkan Jerman yang kotanya dibombardir siang dan malam menjelang kekalahannya hanya 8 juta orang yang tewas. Mengapa? Faktor utama besarnya jumlah korban Rusia adalah Jerman yang kejam dalam invansi mereka ke Uni Soviet yaitu membunuh sebagian besar Rusia yang mereka temukan di perjalanan

Hitler dan Stalin pernah bekerja sama dalam permasalahan di Polandia. Dua tahun sebelum tank Nazi meluncur ke Rusia sebagai bagian dari Operasi Barbarossa, Stalin dan Hitler telah menandatangani Pakta Nazi-Soviet. Perjanjian tersebut membicarakan Polandia yang dibagi dua, (setengah akan ditempati oleh Jerman, yang lain oleh Rusia) dan perjanjian kerjasama ini sebagai jaminan untuk Stalin bahwa Hitler tidak akan perang melawan dia.

Tentara merah (Uni Soviet) telah melakukan rudapaksaan massal kepada perempuan Jerman selama Perang Dunia 2. Sebanyak 2,5 juta perempuan Jerman dirudapaksa oleh tentara tentara merah

Swastika sebenarnya simbol agama dikenal sebagai sumber keberuntungan. Simbol telah ditemukan dalam peradaban yang berbeda termasuk Yunani, Cina, India dan Mesir.

Kapal Selam digunakan sebagai alat yang sangat efektif untuk menyerang musuh. Dari perkiraan 40.000 orang yang berjuang di dalam pertempuran kapal selam, kurang dari 8000 selamat.

Jerman adalah Negara pertama yang membuat pesawat tempur. Pesawat tempur pertama disebut Messerschmitt ME-262. Namun terlambat untuk membalikkan keadaan Jerman yang sudah kalah.