Efek/Stompbox/Pedal pada gitar atau bass merupakan alat elektronik yang fungsinya untuk ngubah sinyal dari instrumen-instrumen tertentu ato sumber suara audio lainnya. Beberapa efek ada yang cuma ngubah warna dari suara instrumennya sendiri, ato bisa dikatakan perubahan yang dilakukan gak terlalu signifikan. Contohnya cuma nambah sustain, naikin sinyal, nambah efek kaya sound di hall dsb (Booster, compressor sustainer, reverb). Juga banyak efek yang ngubah sinyal secara signifikan, bahkan kadang sampe-sampe kita gatau kalo sound asalnya dari gitar/bass. Efek-efek seperti ini sering ditemui pada efek-efek digital.
Efek mempunyai jack input, tempat masukin sinyal dari instrumen tertentu dan jack output untuk disambungkan ke ampli ato ke rangkaian efek lannya. Sinyal input atau sinyal "dry" (sinyal bebas efek, sinyal clean) dari gitar misalnya akan dirubah sedemikian rupa sehingga output sinyal yang dikirim ke ampli menjadi "wet" atau dalam bahasa awamnya ada efek tertentu yang ditambahkan ke sound input dari efek.
Dalam suatu efek ada parameter-parameter tertentu untuk mengatur sound output yang dihasilkan, secara umum dalam bentuk potensiometer (yang bisa diputer-puter, tapi bukan es puter
) ato toggle switch, inget gan, toggle bukan toge.. kalo toge beda lagi urusannya hha..!. Pengaturan umum dalam efek pun tergantung dari efek itu sendiri, namun secara umum parameter yang sering ada di efek ada volume, bass, treble, middle, tone
1. Distorsi
Efek distorsi ngebikin karakter "warm", "gritty" dan "fuzzy" dengan cara memotong(clipping) sinyal dari instrumen, walhasil bentuk sinyalnya jadi terganggu/
distort. Nah darisitu juga asal muasal nama distortion sendiri. Yang termasuk efek distorsi ini ada macem-macem, mulai dari distorsi itu sendiri, overdrive sampe ke fuzz. Yang membedakan ketiga distorsi tersebut adalah bagaimana clippling dilakukan terhadap sinyal input. Urutan clipping (soft>>hard): Overdrive, distortion, fuzz.
contoh efek overdrive dan distorsi: Boss DS-1 Distortion, Ibanez Tube Screamer, Marshall ShredMaster, MXR Distortion +, Pro Co RAT.
contoh efek fuzz: Fuzz Face, Electro-Harmonix Big Muff, Shin-ei Companion FY-2, Univox Super-Fuzz, Vox Tone Bender, Z.Vex Fuzz Factory.
2. Dynamics
Efek dinamik bakalan ngubah volume dari instrumen. Dapat dibilang bahwa efek ini termasuk salah satu efek yang pertama ditemukan dan digunakan oleh para gitaris
Booster: efek ini termasuk kedalam jenis efek dinamik yang fungsinya buat menguatkan sinyal instrumen dengan cara meningkatkan amplitudo (jarak puncak gelombang sinyal bawah-atas) dari sinyal inputnya. Biasanya digunakan buat naikin volume waktu lagi solo (atau mungkin saat switching dari rythm ke lead, biasanya ada yang pake booster buat jaga sinyal tetep konstan) dan juga ada yang pake buat menghindari loss sinyal dari rangkaian efek yang panjang, selain pake buffer. Contoh efek: Electro-Harmonix LPB-1, Fender Volume Pedal, MXR Micro Amp.
Compressor: Gunanya buat menstabilkan volume dengan cara salah satunya menguatkan sustainnya. Kalo mau sustain lebih panjang yang lebih kerasa, selain pake compressor/sustainer lebih baik lagi kalo pake sustainer pickup
.
Contoh efek: Keeley Compressor, MXR Dyna Comp.
Noise gate: Efek ini fungsinya buat ngilangin hum, noise dan saudara -saudaranya dengan cara menghilangkan volume secara extreme yang berada dibawah treshold (batas)nya.
Contoh efek: Boss NS-2 Noise Suppressor, ISP Decimator, MXR noisegate
3. Filter
Efek jenis ini akan mengubah frekuensi dari inputan sinyal audio yang melewatinya dengan cara manaikan atau menghilangkan frekuensi tertentu dalam sinyal tersebut., contohnya equalizer. (Boss GE-7 Equalizer, MXR 10-band EQ Pedal)
4. Modulasi
Efek ini mengkombinasikan beberapa sinyal audio untuk membuat suara dengan karakter yang tidak biasa. Beberapa efek modulasi nge-mix sinyal input dengan sinyal yang dibuat oleh efek itu sendiri. Sedangkan yang lainnya memecah sinyal input menjadi beberapa bagian, lalu mengubah salah satu sinyal lalu disatukan kembali dengan sinyal yang lainnya.
Chorus: Chorus bekerja dengan memberikan delay sangat tipis dan juga memberikan variasi frekuensi atau vibrato pada sinyal delay tersebut. Efek chorus ini bisa didengarkan pada lagu nirvana, "Come as you are". Contoh efek chorus: Boss CE-1 Chorus Ensemble, Electro-Harmonix Small Clone, TC Electronic Stereo Chorus.
Flanger: Efek ini memberikan suara seperti pesawat jet atau helikopter dengan cara memberikan variasi delay pada sinyal aslinya. Beberapa efek flanger : Electro-Harmonix Electric Mistress, MXR Flanger.
to be continue...