Ipotnews - Mohammed El-Erian mengambil keputusan mengejutkan saat mengumumkan mundur dari perusahaan keuangan raksasa yang mengelola dana investasi hingga US$2 triliun.

Pada Mei 2013, El-Erian memutuskan mundur dari Pacific Investment Management Company (Pimco), perusahaan investasi yang berbasis di California, Amerika Serikat, dengan alasan keluarga. El-Erian, seperti dilansir laman Dailymail Kamis (25/9), mengaku kehilangan 22 momen penting dalam perjalanan hidup sang putri, kini berusia sepuluh tahun, saat dia masih aktif bekerja.

Putrinya mengatakan dia melewatkan sejumlah momen penting yang tak mungkin bisa diulangi lagi, seperti hari pertama sekolah, parade Halloween, pertandingan sepak bola pertamanya dan banyak resital lainnnya, karena dia terlalu sibuk dengan pekerjaan.

Dalam sebuah esai untuk Worth, yang dirilis Juni lalu, El-Erian, 56 tahun, menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut. “Sekitar setahun lalu, beberapa kali saya meminta putri saya untuk melakukan sesuatu, seperti menyikat gigi, tetapi ternyata tidak berhasil,” ujar El-Erian.

"Tak berapa, saya mengingatkannya bahwa dia harus segera melakukannya, dan saya tidak akan meminta dia melakukannya berulang kali; dia akan tahu dari nada suara saya bahwa saya serius.”

Nyatanya, lanjut El-Erian, sang putri malah merespons dengan jawaban, “Tunggu sebentar”. Tiba-tiba, kata El-Erian, dia malah ke kamarnya dan kembali dengan menyerahkan secarik kertas.

“Itu merupakan daftar yang dia kumpulkan dari sejumlah momen dan kegiatan penting yang tidak bisa saya hadiri karena harus bekerja,” tutur El-Erian lagi.

“Daftar tersebut berisi 22 item, mulai dari hari pertama di sekolah dan pertandingan musim sepak bola pertama hingga pertemuan orangtua-guru dan parade Halloween. Dan tahun ajaran belum berakhir. Saya merasa sangat tidak enak. Namun saya punya alasan bagus untuk setiap momen yang saya lewatkan! Perjalanan, pertemuan penting, telepon mendesak.”

Namun, El-Erian menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan dalam membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. “Ketidakseimbangan tersebut merusak hubungan istimewa saya dengan putri saya. Saya tidak menyediakan waktu yang cukup untuk dia,” kata El-Erian.

El-Erian lahir di New York dan besar di Mesir sebelum ayahnya kembali ke kota tersebut untuk bekerja di PBB.

Jadwal Ketat

Dalam esainya tersebut, dia mengaku menghabiskan waktu lebih banyak untuk bekerja di Pimco, sehingga harus berjauhan dari keluarga.

Menurut Business Insider, El-Erian memiliki jadwal yang sangat ketat saat bekerja untuk Pimco. Dikatakan, dia tidur mulai pukul 21.00 waktu setempat hingga pukul 0.100, kemudian harus menggarap kolom untuk koran, tiba di kantor pukul 04.30, dan kemudian beranjak dari lantai perdagangan menuju kantornya untuk mengerjakan tugas manajemen pada pukul 09.00.

Sejak mengundurkan diri, dia dan istri, Jamie El-Erian, bergantian membangunkan putri mereka, menyiapkan sarapannya, dan mengantar ke sekolah. Dia juga merencanakan liburan hanya bersama putrinya, tanpa istri, yang saat ini tercatat sebagai pengacara sukses yang berpraktik di Laguna Beach, California.

El-Erian, alumnus Oxford dan Cambridge di Inggris, menegaskan ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi dengan keluarga keluarganya. Kendati terdengar klise, namun dia mengatakan, kebutuhan untuk menjadi seorang ayah yang baik jauh lebih besar dari hasratnya guna menjadi investor hebat.

Sejak meninggalkan Pimco, kini El-Erian menjadi penasihat kepala ekonom di Allianz, induk dari Pimco, di mana dia menghabiskan sebagian waktunya. Pada 2012, Barack Obama menunjuk El-Erian sebagai Ketua Dewan Pembangunan Global.
https://www.ipotnews.com/index.php?j...g#.VCQApVc0_Nh