stefaniajohanaAvatar border
TS
stefaniajohana
Korupsi di KBRI Meksiko, Apa Kabar?
Apakah teman-teman kaskuser pernah mendengar atau membaca isu ini? Konon pernah heboh di beberapa media sosial.

Lihat saja salah satunya Korupsi di KBRI Mexico.

Ingat berita itu, rasanya tergelitik hati ini untuk menulis. Kebetulan baru sempat setelah lebaran kemarin bertemu rekan rekan eks-Meksiko, yang tentu bisa menjadi bahan update penting terkait dengan berita dan info yang saya dapat dulu itu. Apalagi saya sempat cukup kenal baik mas FIK, si empunya pembuka borok KBRI di Mexico itu.

Mungkin mas FIK yang saya kenal sekian tahun lalu saat bertugas di Meksiko, seperti bukan sosok penulis berita heboh itu. Pasalnya, orangnya sebenarnya tak terlalu emosional dan blak-blakan begitu kalau sedang bicara. Mungkin kesabaran dan gregetannya sudah di ubun-ubun melihat praktik kotor yang “konon biasa” itu di kalangan diplomat di Meksiko itu. Setahu saya, dia itu orang yang aktif di promosi-promosi kebudayaan Indonesia di Meksiko. Saya sempat beberapa kali menyambangi grup gamelan Indonesianya di Meksiko. Sebuah grup yang tentu fantastis di negara di luar Indonesia. Sayangnya, atau “que lastima” dalam ungkapan Meksiko, belakangan saya dengar dia malah diberhentikan dari KBRI Meksiko karena gonjang ganjing itu. Dan hebohnya lagi, saya mendapat bocoran surat resmi kemenlu mengenai kasus ini, hahaha. Dan parahnya, surat-surat itu ternyata sudah tersebar di banyak media sosial….. hahahaha. Maaf, ya…tidak jadi bilang saya orang pertama yang dapat copy-an dokumen-dokumen KBRI yang menghebohkan itu.
Ini beberapa catatanku yang menggelitik. Yah, paling tidak bisa tambah membakar sedikit jenggot para koruptor, yang syukurlah bulan-bulan ini merupakan perang Baratayuda yang baik untuk mereka. Hehehe. Berdasar tulisan Mas FIK lalu di wacana ini, yang tentu para kompasioner ingat, pernah menjadi Headline saat itu, mari kita bahas satu persatu. Ini sumber utamaku.

1. Korupsi Bea Jalan Dinas

Saya dapat info dari salah seorang teman bahwa Kemlu dalam bocoran surat yang saya dapat itu mengakuinya sebagai “kelebihan pembayaran” dan kelebihan pembayaran tersebut telah dikembalikan oleh “pelaku-pelaku” ke Inspektorat KEMLU. Mas FIK yang pemberani dan pantang menyerah, hehe; KORUPSI BEA JALAN DINAS, adalah JENIS KORUPSI YANG TIDAK DIAKUI OLEH pemerintah, APABILA Mas ingat acara Mata Najwa beberapa waktu lalu, wawancara dengan kementerian-PAN spring 2012, disebut secara ekplisit bahwa pemerintah TIDAK AKAN MEMBERIKAN HUKUMAN BAGI PELAKU PENILEP BEA PERJALANAN DINAS. Kalaupun ketahuan, hukuman terberatnya hanyalah-sekadar-cuma “disuruh mengembalikan” uang tersebut. Jadi Mas FIK sabar aja… laporan Mas TIDAK AKAN PERNAH DITANGGAPI karena mekanisme sistem di pemerintahan kita, hehe, setidaknya era SBY, memang seperti itu.

Balik pada kasus itu,Yahh apes ajah ketahuan; KBRI Mexico tahun 2011 buru-buru menyuruh pelaku- pelakunya mengembalikan “uang-uang kelebihan” tersebut. (saya punya bukti bahwa Kemenlu mengakui praktik tersebut dilakukan di KBRI MEXICO sesuai pelaporan mas FIK hehehe, sayangnya suratnya tidak ditujukan ke Mas FIK, namun ke Institusi negara lain. Mas FIK tinggal ingat-ingat kemana saja pernah melaporkan hal ini; ditanggapi oleh institusi tersebut dan telah mendapat tanggapan dari Kemenlu). JADI APABILA KASUS KORUPSI INI DIANGGAP HILANG, TIDAK ADA, TIDAK DITINDAKLANJUTI, hal ini semata-mata karena memang tidak ada hukuman bagi penilep bea jalan dinas. Sudah baca tadi kan? Hukumannya adalah HANYA disuruh mengembalikan uang yang dicuri.

2. Black -List oleh KBRI

Sayang saya tidak bisa mendapatkan kopi nota diplomatik tersebut. Namun menurut rekan-rekan kemarin, memang terdapat paragraf yang tendensius di nota diplomatik yang ditujukan ke Kedubes USA di Meksiko itu (berbeda dengan nota diplomatik yang bertema sama namun ditujukan kepada Kemenlu Mexico-SRE MEXICO) dan konon menurut lawyer Mas FIK, memang itu adalah surat permohonan agar kedubes USA berhati-hati dengan Mas FIK, agar Mas FIK dimasukkan ke daftar hitam mereka. Sungguh mengerikan. Sabar Mas FIK ! tapi jangan takut maju terusss…

3. Pemecatan/ Pengunduran Diri Pegawai KBRI secara Masif

Dipastikan 10 (benar, tidak salah,.. se-pu-luh) dari 16 (enambelas) pegawai yang bekerja di KBRI Mexico saat itu mundur, dipecat dan keluar dari KBRI. 7 (tujuh) di antaranya menuntut ke pengadilan atas kesewenang-wenangan Dubes, di pengadilan federal Meksiko. 3 (tiga) pegawai yang tidak menuntut secara harafiah menyebutkan akan menyerahkan kasus ini pada keadilan ilahi. Kasus tuntutan di pengadilan Federal Mexico itu masih berjalan sampai detik ini. Syukurlah saya ada teman yang terus meng-update perkembangannya. Di surat Kemenlu yang saya dapatkan bocorannya, hanya disebutkan 2 (dua) pegawai saja. Nah loe! kalau hanya disebutkan 2 pegawai, lalu 8 (delapan) pegawai lain kemana ya? ting tong!

4. Nota Bodong / Nota Palsu

Yahh… nggak usah diperdebatkan yang ini. Menurut rekan-rekan kemarin, nota-nota yang dipakai itu memang palsu, mudah sekali mengeceknya, bahkan kalau mau bisa disebut di situ nama provider-provider pembuat nota- nota tersebut. Yang paling jitu menurut saya adalah bagaimana Mas FIK bisa mendapatkan kopi nota yang kemudian tersebar di media sosial. Hahaahahaa, tahu sendiri kan kalo barang “antik” sudah disebar ke media sosial. Jadilah dia gosip dan sejarah sepanjang jaman. Belum lagi, bagaimana Mas FIK mendapatkan kopi laporan keuangan KBRI MEXICO ke Kemenlu RI Jakarta, yang sim salabim!, seolah-olah nota-nota palsu tersebut oleh KBRI dilaporkan sebagai nota asli. Bocoran-bocoran dari orang dalam KBRI itu yang saya yakin dimiliki mas FIK memang top dan pasti telah membuat Dubes dan kroninya kelabakan. Hwarakadah!

Foto foto nota bodong di bawah bisa didapat dengan mudah di mbah Google.

5. Penelantaran TKI

Untuk yang ini sudah lah… teman-teman di Meksiko semua tahu; memang telah terjadi penelantaran selama berbulan-bulan, dan Ibu TKI-nya sudah diselamatkan, alhamdulilah berkat tindakan-tindakan berani Mas FIK dan kawan-kawan. Saya temukan, ada wawancara video di Youtube yang cukup menohok, di sosmed juga beredar surat permohonan bantuan dari Ibu TKI ke pak Dubes ‘terhormat’ yang kemudian sayangnya di-cuekin oleh Pak Dubes. Dan yang ngeri-ngeri sedap konon adalah bahwa video wawancara di youtube tersebut dibuat di pelataran wisma dubes negeri tetangga, tempat bekerja si Ibu TKI… cadass (silahkan cari di youtube dengan kata kunci “kbri mexico”)

6. KBRI Kebobolan 29.200 dolar AS uang di rekening Bank HSBC-nya

Ini yang paling jelas karena kopi nota diplomatik masalah ini bocor dan beredar luas, juga rekan-rekan di Meksiko menceritakan bahwa kasus ini telah melibatkan kepolisian setempat, banyak yang dipanggil polisi sebagai saksi etc etc dan etcetera. Namun akhir tahun lalu, kasus ini telah ditutup karena kurangnya bukti dan terdapat kecurigaan-kecurigaan yang tidak dapat diteruskan oleh kepolisian setempat karena melibatkan kekebalan hukum orang- orang KBRI sebagai diplomat.

Dengan ditutupnya kasus ini (sayang, hehe, kasusnya keburu kebongkar dan udah diketahui publik), banyak orang justru curiga; siapa sebenarnya pembobolnya, jangan-jangan isu bahwa ini dilakukan oleh orang-orang KBRI sendiri, untuk memukul orang-orang yang dekat dengan mas FIK karena laporan-laporan mas FIK tentang korupsi di KBRI itu. Hmmm, apa benar ya KBRI dibobol? Seingat saya, ketika di Meksiko dulu, perbankan Meksiko itu memiliki kebijakan yang sangat sangat ketat dan tidak mudah menarik uang atau mencairkan uang via cheque, apalagi ini rekening sebuah Kedutaan lho, di Bank cabang khusus kedutaan lagi. Di Meksiko, seingat saya, di semua sudut ada cctv lho, apalagi di Bank, sangat mudah menangkap pelaku….. kalau niat…

7. Penyebutan Nama-nama Diplomat yang Dianggap Tahu Kasus-kasus Terkait

Dari tulisan Mas FIK di Kompasiana awal tahun ini terdapat bagian:
“” Maaf karena Diplomat di KBRI selalu mengalami rotasi pergantian.. agar tidak ada salah paham dgn diplomat2 yg baru yg saat ini bertugas di KBRI MEXICO city maka akan saya sebutkan nama2 diplomat yang menurut saya tahu atas kasus kasus yg saya sebutkan di atas
1. HAMDANI DJAFAR emoticon-Big GrinUBES luar biasa dan berkuasa penuh
2. LINGGA SETIAWAN: Kepala Kanselerai /HOC
3. ARISENO KUKUH PRASODJO : Kabid Admin
4. Sahadatun Donatirin : Kabid Politik
5. IRMA DEWI Rismayati WIRAKARA : Kabid Sosbud (atasan saya langsung)
6. Pak Iwan digantikan oleh SAKUNTO PAKSI Kabid Konsuler
7. ANNISA TYAS PURWANTI filler
8. Seventinus Wilianto Kabid Admin pengganti ariseno pada spring 2012″”
Ini juga poin positif dari Mas FIK, dia tahu bahwa nama-nama ini harus disebut, saat ini konon kabar dari tetangga sebelah, sebagian besar dari mereka telah ditarik pulang ke Jakarta. Penyebutan nama ini untuk menghindari salah paham dan tetap menjaga silaturahmi ke KBRI, dengan orang-orang/diplomat-diplomat baru. Dan tentunya ini pasti membuat marah orang-orang yang disebut namanya. Hehe, ya biarin aja, semakin marah, semakin ketahuan belangnya… (btw berita terbaru, dari tetangga sebelah lagi: konon Mas FIK sekarang sering wira- wiri ke KBRI Meksiko untuk ikut latihan gamelan Bali milik KBRI, beneran Mas??)

Yang membuat saya kagum-heran-plus “mlongo” adalah bagaimana bisa nota-nota diplomatik tersebut bocor dan bisa tersebar luas. Ting tong! Menurut cerita rekan-rekan kemarin; untuk bocornya nota palsu/laporan keuangan, mungkin lebih gampang; siapapun pekerja KBRI bisa ke ruang arsip laporan dan ambil kopian. Namun, untuk nota diplomatik, konon hal ini hampir tidak mungkin karena biasanya bersifat rahasia dan… sangat rahasia, plus hanya disimpan oleh diplomat (penandatangan). Apalagi, kalau mengingat dubesnya orang Kemlu, sangat minim ada diplomat yang berani menghianati untuk kemudian membocorkannya, hehe. Kesimpulannya, si pembocor ANDA benar-benar seperti pak Bondan bilang, bener-bener topp-markotop! jarang orang bisa mendapatkan nota-nota diplomatik seperti itu.

Oh yah, tentunya yang sempat membuat gempar para WNI di Meksiko saat itu adalah salah satu komen di media Kompasiana atas tulisan Mas FIK 07 Februari 2014, dari seseorang yg menggunakan nama “WAWAN”. Hehe, siapa ya dia? Pak Wawan menulis :

Pak Fitra,
Saya tergugah saat membaca tulisan Bapak. Memang kita patut prihatin dengan kondisi beberapa KBRI/KJRI di luar negeri, dimana para diplomatnya dapat dinilai tidak amanah dalam melaksanakan tugas mereka sebagai duta bangsa, khususnya mereka yang bertugas di KBRI Meksiko. Walaupun saya paham sepenuhnya bahwa tidaklah semua diplomat Indonesia seperti ini.
Saya sendiri mengikuti kasus Pak Fitra di Meksiko, karena kebetulan saya pun juga dapat kesempatan untuk tinggal di negeri ini. Dari pengalaman pribadi, saya juga cukup jengah melihat kelakuan beberapa diplomat Indonesia. Pergi ke klub-klub malam, main perempuan, mabuk-mabukan, bahkan dari antara masyarakat juga terdengar ada diplomat perempuan yang berselingkuh dengan stafnya. Adapula diplomat yang suka “jajan” ke klub-klub prostitusi, bahkan sampai berpacaran. Padahal ybs sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak.

Terlepas bahwa hal-hal negatif tersebut adalah ranah pribadi, para diplomat tersebut seharusnya sadar, bahwa mereka adalah para pejabat yang suka-tidak suka akan selalu dijadikan panutan masyarakat di sekitarnya. Terlebih, mereka adalah duta bangsa yang menjadi cermin kepribadian Indonesia. Malu tentunya apabila hal ini dilihat oleh tidak saja masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara. Apalagi hal-hal tersebut dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol negara seperti contohnya: datang ke klub striptease dengan mobil beplat-nomor diplomatik Indonesia, mabuk-mabukan, dan lain sebagainya.

Kembali ke permasalahan Pak Fitra, saya pikir apa yang dilakukan Bapak dengan mengungkap masalah ini sudah tepat, demikian juga halnya dengan pelaporan yang sudah dilakukan. Sekarang tinggal kita menanti proses hukumnya. Yang penting jangan sampai apa yang Bapak lakukan justru menjadi kontraproduktif. Sebisa mungkin tetap membuka pintu dialog. Saya yakin di KBRI Meksiko pun masih ada yang bisa Bapak ajak untuk berdiskusi.

Sebagai penutup; mungkin masalah seperti ini bisa dihindarkan apabila Duta Besar melakukan pengawasan yang intensif terhadap para stafnya. Ketimbang melakukan banyak perjalanan dinas yang tidak produktif, alangkah eloknya jika KBRI lebih proaktif merangkul masyarakat. Mengadakan dialog-dialog dengan masyarakat secara terbuka, sehingga setiap permasalahan yang ada dapat dicarikan solusi bersama. KBRI adalah milik segenap masyarakat Indonesia yang menjadi simbol bangsa di luar negeri. Jadi sudah sepatutnyalah kita turut andil membesarkannya.


Dan sontak saja saat itu santer ditafsirkan bahwa org yang ber-pseudoname “Pak Wawan” ini adalah salah satu WNI orang dalam KBRI, yang sangat dekat dengan salah satu diplomat, yang pada akhir 2013 mereka kembali ke Indonesia. Maka, tak mengherankan kalau pengetahuan luasnya tentang kejadian “didalam” KBRI masa dubes Hamdani Djafar sangat kental, karena pak dubes itu konon sangat mengandalkan kehebatan istrinya. Dan yang disebut “diplomat yg sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak” itu adalah salah satu diplomat yang disebut namanya oleh Mas FIK di atas dan gampang mengidentifikasinya, karena saat itu dia satu-satunya yang berkeluarga dan mempunyai dua anak dan dari cerita rekan-rekan saya, memang cenderung genit orangnya. Bisa dibayangkan betapa marahnya diplomat ini ke Mas FIK. Hehe

Jadi, bagaimanakah kelanjutan kasus-kasus yang “cetho-welo-welo” (kata nenek saya artinya terang-benderang) ini?? yahhh.. lewat sajalah. Anggap saja angin lalu… maaf yah Mas FIK, agak sarkastis ini, dan terus terang pesimis; sistem kita memang tidak memungkinkan untuk menghukumnya. Tapi toh, anjing tetap harus terus “menggonggong” meski kafilah penipu tetap berlalu. Anyway, selamat atas keberanian mas FIK. Hebat bisa mendapatkan nota diplomatik dan membuka kasus-kasus memalukan ini. Tapi maaf ya mas, lupakan saja Mas.

Untuk surat Kemenlu tentang pengakuan Kemlu atas korupsi bea jalan dinas, nggak perlu saya tampilkan yakk!! yang pasti suratnya berkop Kemenlu dan bernomor : 03861/PW/10/2013/24/10, ditandatangi oleh Itjend dan pada poin ke-3 terdapat pengakuan tersebut, dengan menggunakan termin telah terjadi “kelebihan pembayaran”. Poin ke-4 masalah pemecatan pegawai. Tidak perlu kami tampilkan karena isinya kurang lebih sama dengan sanggahan-sanggahan KBRI di Kompasiana 06 Februari 2014 dalam menanggapi tulisan mas FIK di sosmed yang sama.
Untuk Mas FIK you should have this surat Kemenlu, sayang nggak ditujukan ke Mas FIK hehehe.. Mas FIK nggak dianggepp dan nggak perlu dianggep. Hehehe… sabar!.

Temen-temen sebelah juga cerita kalau Mas FIK menjadi orang yang tersingkir dan disingkirkan di KBRI— hehehe tenang saja Mas, semua ada masanya, orang-orang yang menghindar nggak mau ngobrol, nggak mau nyapa, bikin cerita-cerita fitnah, biarin saja. Yang penting, berkat mas Fitra saat itu, IBU SUPIANI ISMAIL SELAMAT dan TERBEBASKAN dari PENJARANYA.
Untuk Kemenlu/KBRI, ada baiknya nulis surat resmi ke Mas FIK menjelaskan semuanya seperti yang Kemenlu Tulis ke Instansi pemerintah tersebut. DAN SAYA SARANKAN karena kasusnya belum selesai dan rumit, masalah tuntutan pengadilan federal Mexico saya sarankan Dubes berikutnya juga dari KEMLU sajahh, kasihan kalau orang sipil biasa jadi Dubes, ketiban paitnya!… dan plis deh…segera diganti dubes yang ini. Pasalnya, bisa makin bobrok nama Indonesia kalau setiap perwakilannya yang seharusnya amat sangat sibuk memperkenalkan banyak hal tentang Indonesia kepada negara lain, malah “terlalu sibuk” membela diri dan bersilat lidah plus memerangi warga WNI di tanah asing, yang nota bene seharusnya justru dilindungi.

Baiklah teman-teman kaskusers. Saya upload beberapa dokumen penting yang saya singgung di atas. Agar komentar-komentar itu tidak tinggal teori dan garing! Salam Anti Korupsi!!
Berikut data-data keren, yang pasti ori… silakan dicermati dan dinikmati… Salam Dua Jari!!



Polling
Poll ini sudah ditutup. - 6 suara
Korupsi di KBRI Meksiko, Apa Kabar?
Korupsi KBRI Meksiko
100%
Para Koruptor di Meksiko
0%
0
4.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.