Agan2 sekalian yang budiman, melalui thread ini ane hanga ingin sekedar berbagi kisah ane. Tujuan ane berbagi disini bukan untuk tujuan yang tidak baik, sekedar meluapkan perasaan syukur ane dan membuat ane ingat dari mana ane berawal dan kemana tujuan ane ke depannya.
Hari ini tepat di tanggal dan bulan ini, sembilan tahun yang lalu. (makasih agan cabluk atas revisi nya, ane salah hitung tahun) Ane berjalan bersama ibu menuju ke Bank BRI. Kami berjalan kesana karena memang kami tidak punya kendaraan, pun kami tidak punya ongkos untuk naik angkot. Ane ingat saat itu gaji ibu ane sekitar 1.5 juta, bekerja di pabrik tekstil di daerah Bandung. Uang 1.5 juta akan habis di pertengahan bulan untuk membiayai kebutuhan bulanan kami saat itu. Jangankan untuk menabung, kebutuhan bulanan pun ibu akan kesana kemari untuk memenuhinya gan..
Kami berdua berjalan dari kampung kecil ane, Maleber-Bandung. kampung yang terdiri dari gang-gang sempit, cukup hanya untuk satu beca lewat.
Kami berjalan menuju Bank BRI untuk mengajukan pinjaman uang sejumlah 4 juta rupiah untuk biaya ane masuk kuliah. Di sepanjang perjalanan kaki, ane melihat ibu menahan tangis gan... ane ga bisa menebak apakah saat itu menangis karena harus pinjam uang ke bank, atau menangis karena bangga anaknya akhirnya bisa menjenjang ke bangku kuliah... belakangan ane tau bahwa ternyata ibu ane menangis saat itu karena bangga anaknya bisa kuliah... yaitu ane... dari awal kakek-nenek ane, pendahulu-pendahulu ane.. Alhamdulillah baru ane yang bisa menjejak ke bangku kuliah.
Sekedar informasi, di Maleber (kampung ane), sangat jarang yang sampai bangku kuliah. Paling tinggi adalah sampai bangku SMK itupun sudah disebut paling hebat.
Banyak dari pihak keluarga dan tetangga yang mencibir dan berkata "Ah ngapain kuliah a, banyak geuning yang kuliah malah pada nganggur"
(Ane disebut "aa" oleh keluarga dan tetangga2, yang artinya kakak dalam bahasa sunda)
Meski banyak cibiran niat ane untuk kuliah saat itu sangat kuat gan, ane HARUS kuliah. Setelah sebelumnya ane keterima di jurusan pertambangan ITB, namun orangtua ane tidak sanggup untuk membayar uang bangunan sejumlah 10 jt rupiah. Akhirnya ane melepas kesempatan tersebut.
2 Bulan setelah ane gagal masuk ITB (Karena tidak cukup uang untuk biaya masuk), ane ikut tes Politeknik Bandung-Jurusan Mesin. Saat itu ane dapat kabar bahwa untuk masuk POLBAN biayanya lebih murah, sekitar 4 juta-an. Alhamdulillah ane tes dan diterima di jurusan mesin POLBAN.
Setelah menunjukan niat ane yang begitu kuat, akhirnya keluarga pun luluh. Terutama ibu ane yang sangat mendukung apapun keputusan ane, akhirnya kami mengajukan pinjaman ke Bank BRI sejumlah 4 jt rupiah untuk biaya masuk Politeknik Bandung.
Alhamdulillah akhirnya ane bisa kuliah, ane sangat ingat bahwa tiap ane pulang kuliah selalu banyak pihak keluarga dan tetagga yang mencibir "Tuh mahasiswa calon nganggur"
Ane cukup bersabar saja saat itu, mereka membandingkan ane dengan sepupu-sepupu ane yang lulusan STM dan sudah bisa menafkahi keluarganya saat itu. Sementara ane, masih jadi beban keluarga. Kadang muncul perasaan malu gan... apa ane lanjut kuliah apa ga usah...
Belum bayar semester, belum bayar praktikum, belum ongkos sehari-hari...
Ane cuma bisa nangis saat itu gan, di setiap ane sholat malam...
Jualan Bakpau
Spoiler for "Jualan Bakpau":
Singkat cerita ane sudah melewati semester satu, ane harus bayar uang semester sebesar 1.6 juta. Itu berarti satu bulan gaji ibu ane, dan apabila ane bayar semester berarti keluarga ane ga bisa makan dan bayar listrik. Saat itu adik ane pun masih sekolah di SMP, dan membutuhkan banyak biaya.
Akhirnya ane memutar otak, bagaimana caranya bisa bayar semester. Ane selalu berdoa saat itu gan, mohon ditunjukan jalan. Setiap ane pulang kuliah ane mampir ke mesjid Al-Yusro samping rumah ane untuk sholat ashar. Entah memang ditunjukan oleh Alloh atau bagaimana, begitu selesai tahiyat dan mengucap salam ane melihat ke arah warung melalui jendela mesjid... ada bakpau gan..
Ane langsung saja keluar mesjid dan bertanya itu bakpau dari mana, ternyata yang memproduksinya adalah tetangga dekat rumah ane. Ane langsung menemui pembuat bakpau untuk mengajak kerjasama. Alhamdulillah produsen bakpau tersebut iba melihat semangat ane dan bersedia membuatkan ane bakpau untuk dijual, modal dan keuntungannya bisa ane serahkan nanti saat bakpau sudah laku,
Sejak saat itulah ane mulai berjualan bakpau di kampus, ane sampai terkenal saat itu sebagai mahasiswa mesin penjual bakpau.
Alhamdulillah setelah berjualan empat bulan, untung berjualan bakpau mencapai 800 ribu gan. Tapi masih sangat jauh untuk melunasi uang semester ane. Masih kurang 800 ribu.
Entah bagaimana, produsen bakpau ane saat itu mengetahui bahwa ane berjualan untuk melunasi biaya semester. Akhirnya beliau meminjamkan uang sebesar 800 ribu gan... dengan syarat ane harus lunasi dalam dua bulan. Ane sangat bersyukur saat itu, bercampur bingung... bagaimana cara melunasi uang 800 ribu.. tp Alhamdulillah selalu ada jalan
Ternyata berita ane jualan bakpau menyebar ke seisi kampus gan, ane sampe dipanggil ikhwan bakpau waktu itu saking terkenalnya. Berita jualan bakpau ane juga sampai ke telinga para dosen, dan entah bagaimana dosen ane memesan bakpau sebanyak 500 biji hanya dalam sehari, untuk kegiatan kampus gan.. Alhamdulillah akhirnya ane bisa mendapat untung 300 ribu an saat itu. Ane langsung bayarkan ke produsen bakpau ane, sementara sisa uangnya ane cicil dari hasil penjualan bakpau di hari-hari berikutnya.
Hikmah doa di saat SKRIPSI
Spoiler for "Hikmah doa di saat SKRIPSI":
Hari terus berlanjut gan, di semester dua ane mengajukan beasiswa kampus (untuk yang IP nya di atas 3). Alhamdulillah ane mendapat beasiswa tersebut, TPSDP namanya. Ane sujud syukur saat itu juga, bgitu melihat nama ane ada di table daftar penerima beasiswa. Artinya ane ga perlu memikirkan bagaimana membayar uang kuliah di tiga semester ke depan, karena selama tiga semester biaya kuliah akan dilunasi oleh beasiswa. Ane bersyukur campur haru saat itu gan. Ane merasa alam semesta mendukung ane untuk lanjut kuliah.
Sementara itu, ane lanjut jualan bakpau untuk melunasi biaya kuliah disaat nanti ane tidak dapat lagi beasiswa. Singkat cerita ane udah hampir lulus gan, semester 5. Tinggal menyusun tugas akhir dan sidang.
Untuk jurusan teknik mesin, skripsi diharuskan untuk membuat sesuatu apapun itu, jadi tidak hanya laporan. Ada yang membuat motor listrik, alat pengecek kesejajaran ban, alat peng-ekstrak VCO, dan lain2. Pokoknya harus menggunakan semua ilmu yang kita dapat saat kuliah, antara lain ilmu desain, fabrikasi/manufaktur, dan perawatan.
Karena ane sangat tertarik pada dunia robotika, saat itu ane sangat ingin membuat robot. Yaitu robot pengantar barang… ide nya sederhana gan… robot itu berbentuk kotak dengan dua motor DC di kanan kiri nya. Motor tersebut dipasang ke trafo yang kerja arus nya akan diatur oleh enam sensor pembeda warna. Tujuannya adalah robot tersebut bisa mengikuti garis alur yang dibuat di lantai. Arus akan diatur sesuai dengan ritme sensor nya, pokonya dengan tujuan mengikuti garis atau rel yang dibuat di lantai.
Sebelum lanjut ke cerita, ane memang aktif dalam ikatan robotika POLBAN. Ane sempat ikut lomba ke ITS Surabaya dan memenangkan juara dua gan. Tentunya bersama kawan-kawan dalam satu tim.
Nah, saat itu ane telah menyusun plan, membuat desain, dan membuat list barang yang harus ane siapkan. Ternyata ane harus punya uang paling tidak dua juta gan. Ane shock saat itu, dari mana ane bisa dapat uang dua juta sementara ke kampus saja ane jalan dari rumah (makanya beres sholat subuh ane bergegas ke kampus gan, karena ga ada ongkos buat naik angkot. Ane bawa2 bakpau juga saat itu gan).
Akhirnya ide tidak habis disana, ane melirik partner yang “berada”, punya uang banyak (Tugas akhir dikerjakan oleh dua orang gan untuk membuat satu alat). Akhirnya ane mengajak kawan ane yang beda kelas, Supri namanya. Dia terkenal orang paling tajir di fakultas mesin gan, tapi jarang masuk kuliah. Ternyata setelah ane mengenalnya, dia terlalu sibuk dengan bisnis forex nya gan. Pantas saja dia ga pernah kuliah, tapi duitnya banyak. Hehe.
Supri bersedia menjadi partner ane, dengan syarat semua pekerjaan, belanja barang, desain, laporan, semua ane yang handle. Sementara semua biaya barang, komputer, transportasi, Supri yang handle. (Ane juga ga punya komputer dan motor gan, terlalu mahal buat ane saat itu).
Akhirnya mulailah ane membuat project ane, Alhamdulillah semua lancar. Motor bisa ane pakai untuk belanja mikrokontroler, komputer bisa ane pakai untuk desain, belanja barang2 pun ane bisa karena ane pegang kartu kredit Supri. Ane sangat tenang dan bahagia saat itu gan.
Tapi ternyata, disaat project ane berjalan sekitar 50%, ane mendapat kabar duka gan,,,, supri di penjara gan,,, yang ane dengar dia tidak bisa mengembalikan uang ke investor dan akhirnya dipenjarakan. Wah hancur saat itu ane gan… ane masih butuh banyak biaya dan ane ga bisa ganti judul karena sidang sudah menunggu di depan mata. Ane down se down-down nya saat itu gan…
Ane coba datang ke kost-an Supri namun terkunci, motor, komputer, dan semua barang2nya sudah tidak ada disana. Ane down gan. Ane coba kontak pihak kepolisian, namun Supri tidak bersedia ditemui.
Ane berpikir saat itu, ya sudahlah, klo memang harus gagal ya gagal. Ane down gan, dan ane sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa terhadap project ane. Ane tidak memegang uang sepeser pun saat itu gan…..
Di saat ada kesulitan, pasti ada kemudahan
Spoiler for "Di saat ada kesulitan, pasti ada kemudahan":
Singkat cerita kisah ane dan supri menyebar ke seantero kampus, dan ane belajar ilmu yakin dari sana. Ketika ada kesulitan, pasti ada kemudahan…
Muncul lah sesosok malaikat berwujud dosen gan… Pak Budi namanya, beliau mungkin iba dengan kondisi ane saat itu.. dan di suatu sore beliau mengajak ane berdiskusi mengenai masalah project. Ane sampaikan cerita dan kendala ane, entah bagaimana Pak Budi telah menyiapkan uang dalam amplop sebesar Rp. 500.000 rupiah gan…. Ane sangat ingat apa yang beliau katakan,
“ini ada uang lima ratus ribu, boleh dipakai buat lanjutin project, nanti bisa diganti klo ikhwan sudah bekerja, saya sudah diskusi dengan istri”
Wah ane menangis saat itu gan, tapi ane tahan tangis ane… saat itu klo ane bisa cium kakinya, ane akan cium gan…
Begitu ane keluar ruangan, ane menangis sejadi-jadinya… ternyata janji Alloh akan jalan kemudahan itu nyata… Ane tidak buang waktu lama, detik itu juga ane meluncur ke jalan ABC di daerah balai kota bandung untuk berbelanja keperluan robot ane yang masih kurang. Ane kembali ke kampus saat itu juga dan melanjutkan perkejaan ane yang sudah hampir satu bulan terbengkalai.
Entah bagaimana, ane merasa sangat ajaib gan,,, bantuan datang bertubi-tubi. Adik kelas ane di robotika ikut membantu ane membuat robot, bukan satu-dua orang…. Tapi hampir lima orang gan turun tangan membantu ane…
Dalam seminggu, robot ane selesai, di saat yang lain baru bisa mengajukan draft project ane sudah mengajukan sidang gan… Alhamdulillah saat itu ane yang pertama bisa lolos sidang gan. Ane mendapat nilai yang sangat baik dari hasil sidang ane, A+ gan…
Ternyata kisah ane ini sampai ke telinga para pengajar/dosen… hinga beliau-beliau paham klo sebenernya ane mengerjakan semua sendiri gan,,, tanpa uang sepeser pun, tanpa ada komputer, tanpa ada kendaraan. Sehingga saat sidang pun ane merasa sangat dipermudah dan akhirnya ane bisa mendapat nilai sangat memuaskan gan…
Saat itu ane juga haru karena saat wisuda nama ane dipanggil ke depan karena mendapat gelar project terbaik… iya robot ane disebut project terbaik gan…. Ane sampai nangis di belakang gan.. (ane tidak ikut wisuda karena harus bayar 2 juta an gan, sementara ane tidak bisa bayar… akhirnya ane hanya menonton wisuda dari belakang gan)
Ketika nama ane dipanggil pun ane tidak bisa maju karena memang ane tidak menggunakan pakaian toga gan…
Sekian dulu cerita kisah ane ini gan, ane saat ini sedang di kerjaan… Terimakasih semuanya gan, ane mengetik tulisan ini sambal menangis gan… menangis karena ane jadi ingat dari mana asal ane, menangis karena ane ingat betapa susahnya ibu ane berjuang…
Hingga detik ini setiap hari ane nelepon ibu, tidak pernah ane lewatkan satu hari pun untuk menelepon ibu ane dan berterimakasih gan. Ane saat ini bekerja di perusahaan minyak di Thailand gan, jadi ane hanya bisa mengabari ibu ane melalui telepon. Tapi begitu ane di Indonesia, ane pasti mendatangi ibu ane dan produsen bakpau yang sangat berjasa untuk ane gan..
Sekali lagi terimakasih gan, ane sangat plong setelah menulis ini… semoga menjadi inspirasi gan untuk kita semua betapa pintu kemudahan akan selalu ada,,, betapa doa ibu sangatlah manjur gan…matabelo
Akhirnya ane bekerja gan
Spoiler for "pekerjaan pertama":
Agan2 mohon maaf ane update ya, semoga tidak keberatan... tibalah saatnya ane mulai melamar kerja. Sejak awal ane sangat ingin bekerja di perminyakan gan, Alhamdulillah ane akhirnya bisa diterima bekerja di salah satu perusahaan oil&gas yang berhulu di Prancis. Mungkin karena ane sangat pede berbicara bahasa inggris saat itu, jadi pewawancara sangat tertarik sama ane gan. Oh iya, ane belajar bahasa inggris bukan di lembaga atau tempat les. Tapi di english club Daarut Tauhid Bandung, gratis gan..
Ane memulai posisi jabatan ane sebagai engineer lapangan, sejak itulah nasib ane berubah 180 derajat gan. Yang awalnya ane ga pernah pegang uang sama sekali, ane mulai menerima gajih yang relatif besar untuk fresh graduate (sekitar 8 juta-an saat itu).
Yang awalnya ane nahan laper krn ga punya uang buat beli makan, ane bisa beli makanan apapun yang ane ingin gan.
Tapi Alhamdulillah perihnya hidup ga bikin ane takabur, ane tetap nabung dan belajar. Ane ga punya tujuan sedikit pun untuk menjadi hedon gan.
Di perusahaan itulah ane betul2 mulai berubah gan, yang awalnya ane ga punya uang buat naik angkot. Saat itu ane jadi sering naik pesawat, hampir dua minggu sekali ane naik pesawat kesana kemari, menginap di hotel mewah disana disini. Ane betul2 bersyukur gan...
Sebetulnya banyak sekali pengalaman yang ane dapat di perusahaan ini, ane bisa dapat pengalaman ke hampir seluruh penjuru Indonesia gan. Pokonya dimana ada minyak disanalah ane akan dikirim. Sulawesi, kalimantan, riau, jawa, surabaya, papua, ambon, dan lain2 yang ane ga ingat satu persatu.
Yang paling ane syukuri adalah ketika ane bisa mendapat training overseas juga gan. Perusahaan ane mengirimkan ane training di beberapa negara antara lain Abudabhi, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Kadang ane jadi bertanya-tanya, apa ane berhak mendapat rizki ini gan. Perasaan ane, ibadah ane masih banyak kurangnya, sedekah ane masih jauh besarnya. Tapi ane yakin doa ibu terutama yang bisa menggiring ane ke posisi seperti ini gan.
Ane betul2 minta maaf untuk posting ini gan, sama sekali tidak ada maksud untuk menyombongkan diri gan. Ane hanya berbagi, awalnya ane bercrita kisah ini ke kawan ane di lokasi. Kawan ane bilang masukin aja ke kaskus gan, dijamin plong... Sekali lagi ane mohon maaf gan
Perjuangan Belum Berakhir
Spoiler for "Perjuangan Belum Berakhir":
Selamat malam agan2 yang budiman, daripada ane bengong di malam minggu... ane ingin update cerita ane, berhubung beberapa PM minta ane update kisah ane ini... Alhamdulillah klo memang ada manfaatnya ya agan2..
Di tahun 2009, ane telah satu tahun bekerja di perusahaan prancis tersebut. Di sanalah ane mulai belajar dari nol tentang dunia perminyakan. Ane juga mulai menabung dengan satu tujuan, ane harus bisa meraih gelar sarjana. (Saat itu ane masih bergelar A.Md, karena ane lulusan D3)
Di samping menabung uang, ane pun menabung doa dan niat ane gan... Ane ikhlaskan semua keinginan jiwa muda ane untuk menghambur2kan uang, ane ga tertarik beli motor, mobil, jalan ke mall, atau keinginan jiwa muda lainnya. Tujuan ane saat itu hanya satu, ane harus bisa jadi sarjana.
Tiap hari di selang waktu bekerja ane, ane googling beasiswa gan. Ane mampir ke semua website universitas dalam dan luar negeri. Niat ane satu, ane harus dapat beasiswa dan lanjut kuliah.
Alhamdulillah dengan segala niatan ane, akhirnya aplikasi ane diterima gan. Ane mendapat tawaran tes beasiswa ke Jerman jurusan teknik mesin. Sesuai dengan jurusan ane di D3. Ane mendapat tawaran dari DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst). Ane ditempatkan di Bradenburg Technical University. Alhamdulillah perusahaan ane pun mengijinkan ane lanjut kuliah, dan kembali bergabung ke perusahaan yang sama setelah ane lulus.
Ane sangat bersyukur gan, semua dimudahkan. Hingga akhirnya ane lulus kuliah di tahun 2009 dan kembali lanjut bekerja hingga saat ini.
Sekali lagi itu bukan hasil kerja keras ane gan. Betul2 pure ikhtiar ane yang berbalut doa orangtua gan. Makanya setiap ane mau tes, setiap ane mau berangkat kerja, ane selalu ngabarin orang tua terutama ibu. Setelah ibu ane mengijinkan, semua terasa mudah gan... semua masalah terasa ada jalan keluarnya gan...
Mungkin sekian dulu cerita ane, lain kali klo ane lg libur ane sambung lagi. Terimakasih banyak telah menyimak gan. Semoga jadi amal ibadah bagi yang menyempatkan membaca gan.
Ane merasa plong setelah bercerita disini gan, seolah curcol. Hehe. Alhamdulillah.
Spoiler for My former house:
Diubah oleh ipratama48 31-10-2014 19:19
0
23.7K
Kutip
266
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!