TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerasan dapat menimpa siapa saja, tak terkecuali lelaki hidung belang yang hendak menikmati jasa seorang pekerja seks komersil (PSK).

Pada salah satu sisi Jalan raya Parung yang menghubungkan Kota Bogor dengan Kabupaten Tangerang, terdapat sebuah tempat dimana PSK biasa mangkal. Tepat dipinggir jalan, kupu-kupu malam itu tanpa malu-malu akan menawarkan diri pada setiap pengendara yang melintas.

Tawar-menawar harga terjadi dipinggir jalan, dan kemudian proses berlanjut dengan menjamu perempuan itu dengan minuman keras, pada sebuah tempat di perkampungan tidak jauh dari proses tawar-menawar dilakukan.

Ditempat jamuan minuman keras terjadi, tidak ada kejelasan mengenai harga, serta fasilitas apa saja yang akan dikenakan tarif. Tanpa disadari sang pria hidung belang, tagihan pun melangit. Sebagai perbandingan, dua botol bir dengan dua botol minuman kesehatan serta dua bungkus rokok, akan dihargai sekitar Rp. 343.000.

Hal itu umumnya terjadi pada pelanggan baru, yang mudah terjerat dan memiliki uang yang cukup.

Ketika si korban pemerasan tidak memiliki cukup uang, sejumlah barangpun akan diserahkan sebagai jaminan. Mulai dari telepon gengam hingga kendaraan.

Menurut Satintel, Polsek Parung, Sukarno, kepada Tribunnews.com, Sabtu (24/04/2010), bahkan ada korban yang tagihannya mencapai jutaan, dan meninggalkan motornya untuk jaminan.

"Nggak tau ya, padahal sudah sering diusut, tetapi mereka enggak kapok-kapok," tutur Sukarno mengenai modus tersebut.

Berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com, modus seperti itu tidak hanya terjadi di Parung. Sejumlah tempat mesum di Jakarta juga dikabarkan telah terjadi kasus yang sama