Seorang pengasuh pondok pesantren di wilayah Kecamatan Ambulu, Jember, telah menyetubuhi sejumlah santriwati. Bejatnya, pelaku nekat menyetubuhi saat acara doa bersama. Pelaku pemerkosaan berinisial IK (38).

Kasubag Humas Polres Jember AKP Edy Sudarto, Jumat (19/9/2014), mengatakan pihaknya saat ini terus melakukan penyidikan mendalam atas kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

“Kami masih terus melakukan pendalaman atas kasus ini. Untuk itu, kami akan periksa lokasi kejadian,” urainya.

Dari hasil pemeriksaan polisi, para santri yang menjadi korban IK disetubuhi saat acara doa bersama. “Seperti biasanya setiap malam antara pukul 21.00 sampai 22.00, di ponpes tersebut menggelar acara doa bersama semua santri. Doa bersama dipimpin pelaku. Saat itulah korban yang akan disetubuhi diajak masuk pelaku ke ruangan khusus,” ujar Edy.

Ruangan khusus itu, kata Edy, adalah tempat yang biasanya digunakan pelaku untuk memimpin acara doa bersama. Yang tidak masuk akal, pelaku membujuk korban-korbannya ke kamar dengan alasan membaca doa wiridan.

“Alasannya pelaku membacakan doa wiridan. Begitu acara doa bersama dimulai, tersangka langsung menyetubuhi korban-korbannya. Karena ramainya suara pembacaan doa bersama tersebut, suara dari dalam ruangan tidak akan terdengar,” ujar Edy.

Acara doa bersama tersebut memang hampir digelar setiap malam. Durasi waktunya setengah hingga satu jam. Dari situlah modus pelaku membujuk korban-korbannya. Setiap korban digilir di setiap acara doa bersama. “Jadi setiap malam secara bergantian, satu per satu para korban ini disetubuhi oleh pelaku. Pasca-kejadian ini, acara doa bersama tersebut sudah dihentikan,” lanjutnya.

Akibat peristiwa tersebut, polisi kini sudah menetapkan IK sebagai tersangka. IK pun langsung ditahan di Mapolres Jember.

sumber