GIANYAR, KOMPAS.com — Kendati mengaku memiliki ilmu kebal, Ilham Sabri alias Bombom alias Brahmana (27) akhirnya menyerah juga dari sergapan empat anggota Polres Gianyar di Jalan Segara Kidul Tanjung Benoa, Rabu lalu. Ilham ditangkap karena melakukan perampokan menggunakan senjata tajam.

Pelaku yang melarikan diri memaksa anggota Buser Polres Gianyar melakukan pengejaran. Ilham yang sudah empat kali masuk penjara terkenal lincah. Ilmu kanuragan warisan sang nenek disebut-sebut membuatnya sulit untuk ditangkap.

Saking "licinnya", polisi memutuskan menabrak tersangka. Ilham terguling jatuh dari motor, tetapi berdiri lagi dan mencoba lari. Tak mau kecolongan, empat polisi langsung berjibaku dengan Ilham, sampai akhirnya pelaku menyerah.

"Ya saya memang punya ilmu, dulu nenek saya mandiin pakai darah monyet," ujar Ilham di Mapolres Gianyar, Kamis (18/9/2014).

Pria ini sudah sejak kecil menetap di Tanjung Benoa. Kesehariannya ia adalah buruh nelayan. Dalam sejarah kriminalnya, Ilham sudah empat kali tertangkap polisi dalam kasus curanmor dengan total hukuman delapan tahun penjara.

"Dari empat tahun yang lalu, saya menjadi pecandu sabu dan putau. Saya kerja jadi buruh nelayan maksimal Rp 50.000 per hari penghasilannya. Setiap beraksi saya selalu sendiri, tidak pernah sama orang lain. Uangnya untuk beli narkoba, sama sekali tidak ada untuk anak maupun istri," ujar dia.

Terakhir, Ilham keluar dari penjara pada 17 Agustus lalu. Tak berselang lama, ia kembali melakukan kejahatan. Namun, kali ini dengan cara yang berbeda. Jika dulu mencuri motor, maka sekarang ia menodong pengendara bermotor.
Sumber : Kompas