JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat menonton sebuah seni tari pertunjukan di luar negeri. Menurut dia, pertunjukan itu kurang menarik, tetapi bisa disambut antusias oleh para penonton.
Ceritanya, kata Jokowi, dia mendatangi salah satu negara dan ada pertunjukan mass dance festival.
"Topengnya cuma begitu, narinya cuma begini-gini, saya juga bisa," kata Jokowi sembari menggoyangkan sedikit tangannya untuk memberikan contoh, dalam diskusi "Indonesia Hari Ini" di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014) malam.
Menurut Jokowi, penontonnya bahkan berdatangan dari berbagai kota dan negara lain.
"Yang nonton itu tiga jutaan, kenapa seperti itu? Karena menteri pariwisatanya datang ke negara satu ke negara selanjutnya. Kota satu ke kota selanjutnya. Ke kafe, mal, ngomong tontonlah mass dance festival kita. Jualan-jualan terus," ujar Jokowi.
Padahal, kata presiden terpilih itu, Indonesia memiliki seni tari yang jauh lebih bagus dan kaya daripada negara tersebut. Sayangnya, industri seni kreatif di Indonesia tidak dipromosikan dengan baik.
"Saya kira kita punya banyak produk kreatif, animasi, game, video, film, seni pertunjukan, stand up comedy, tari, musik. Kuncinya marketing. Negara harus hadir memasarkan produk-produk itu," ujar mantan Wali Kota Surakarta ini.
ember :
http://megapolitan.kompas.com/read/2...aya.Juga.Bisa.