- Beranda
- Berita dan Politik
[Kok bisa ?]Kapasitas Bahan Bakar Terbatas, Alasan SBY Tak Pakai Pesawat Presiden
...
TS
andianas
[Kok bisa ?]Kapasitas Bahan Bakar Terbatas, Alasan SBY Tak Pakai Pesawat Presiden
Kapasitas Bahan Bakar Terbatas, Alasan SBY Tak Pakai Pesawat Presiden ke Luar Negeri
Kamis, 18 September 2014 | 18:35 WIB
SERAMBI INDONESIA / M ANSHAR Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, 16 April 2014. Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan.
Terkait
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan pesawat Garuda Indonesia saat bertolak ke tiga negara, yakni Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang, mulai hari ini, Kamis (18/9/2014), hingga 30 September. Presiden memilih pesawat komersial itu karena pesawat kepresidenan dianggap tidak mampu menempuh jarak jauh sebab keterbatasan kapasitas bahan bakar.
"Kalau perjalanan panjang kan terbang bisa 6 jam, nah ini bisa 13 jam. Kami tidak bisa transit, sebaiknya pakai sesuai arahan dengan teknologi besar. Yang ini (pesawat kepresidenan) bahan bakar terbatas," ujar Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Taufik Sukasah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Taufik enggan mengungkapkan harga sewa pesawat Garuda Indonesia dengan jenis Airbus A330-300 tersebut. Pesawat itu disewa presiden beserta rombongan selama 12 hari perjalanan ke luar negeri. Taufik menampik bahwa penyewaan itu justru memboroskan anggaran negara.
"Kalau yang kami pakai, untuk jangkauan pendek bisa. Kalau panjang harus pakai pesawat besar," ucap Taufik.
Taufik juga tidak menjelaskan alasan pembelian pesawat kepresidenan yang ternyata tidak mampu mengakomodasi kepentingan presiden untuk perjalanan jauh. Menurut Taufik, pesawat kepresidenan perlu dibeli untuk alasan keamanan.
Pesawat Boeing 737-800 untuk Presiden RI diproduksi Boeing Company sejak 2011. Pesawat itu memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter. Pesawat canggih ini dipasangi dengan 2 engine CFM 56-7. Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
kompas
kok bisa ?
kok tidak diperhitungkan sebelumnya ?
ataw memang cuma untuk dalam negeri saja ?
Kamis, 18 September 2014 | 18:35 WIB
SERAMBI INDONESIA / M ANSHAR Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jett mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, 16 April 2014. Pesawat kepresidenan pertama milik Republik Indonesia tersebut melakukan percobaan penerbangan.
Terkait
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan pesawat Garuda Indonesia saat bertolak ke tiga negara, yakni Portugal, Amerika Serikat, dan Jepang, mulai hari ini, Kamis (18/9/2014), hingga 30 September. Presiden memilih pesawat komersial itu karena pesawat kepresidenan dianggap tidak mampu menempuh jarak jauh sebab keterbatasan kapasitas bahan bakar.
"Kalau perjalanan panjang kan terbang bisa 6 jam, nah ini bisa 13 jam. Kami tidak bisa transit, sebaiknya pakai sesuai arahan dengan teknologi besar. Yang ini (pesawat kepresidenan) bahan bakar terbatas," ujar Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Taufik Sukasah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Taufik enggan mengungkapkan harga sewa pesawat Garuda Indonesia dengan jenis Airbus A330-300 tersebut. Pesawat itu disewa presiden beserta rombongan selama 12 hari perjalanan ke luar negeri. Taufik menampik bahwa penyewaan itu justru memboroskan anggaran negara.
"Kalau yang kami pakai, untuk jangkauan pendek bisa. Kalau panjang harus pakai pesawat besar," ucap Taufik.
Taufik juga tidak menjelaskan alasan pembelian pesawat kepresidenan yang ternyata tidak mampu mengakomodasi kepentingan presiden untuk perjalanan jauh. Menurut Taufik, pesawat kepresidenan perlu dibeli untuk alasan keamanan.
Pesawat Boeing 737-800 untuk Presiden RI diproduksi Boeing Company sejak 2011. Pesawat itu memiliki rentang sayap 35,79 meter, tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter. Pesawat canggih ini dipasangi dengan 2 engine CFM 56-7. Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
kompas
kok bisa ?
kok tidak diperhitungkan sebelumnya ?
ataw memang cuma untuk dalam negeri saja ?
0
5.4K
73
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru