mezzo715Avatar border
TS
mezzo715
Kisah Nabi Misterius [Khidir.AS]
Assalamualaikum,
Quote:


Oke,skip..
Kali ini ane mau share kisah dan sejarah Nabi Khidir AS, yg penuh dengan misteri.
berikut yg ane kutip dari Wikipedia :

Quote:

Kisah Musa dan Khidir dituturkan oleh Al-
Qur'an dalam Surah Al-Kahf ayat 65-82.
Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka'ab
menceritakan bahwa beliau mendengar
nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya
pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak
Bani Israil lalu beliau ditanya, “Siapakah
orang yang paling berilmu?” Jawab Nabi
Musa, “Aku” Lalu Allah menegur Nabi Musa
dengan firman-Nya, “Sesungguhnya di sisi-
Ku ada seorang hamba yang berada di
pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu
daripada kamu.”
Lantas Musa pun bertanya, “Wahai Tuhanku,
dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah
pun berfirman, “Bawalah bersama-sama
kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah
kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.”
Sesungguhnya teguran Allah itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menemui hamba yang shalih itu. Di samping itu, Nabi Musa juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut.
Musa kemudiannya menunaikan perintah
Allah itu dengan membawa ikan di dalam
wadah dan berangkat bersama-sama
pembantunya yang juga merupakan murid
dan pembantunya, Yusya bin Nun .
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah
batu dan memutuskan untuk beristirahat
sejenak karena telah menempuh perjalanan
cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di
dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta
dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah
SWT membuatkan aliran air untuk
memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya`
tertegun memperhatikan kebesaran Allah
menghidupkan semula ikan yang telah mati
itu. Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya' tertidur dan ketika terjaga, beliau lupa untuk menceritakannya kepada Musa Mereka kemudiannya meneruskan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya,
“ Nabi Musa berkata kepada Yusya` “Bawalah ke mari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.” (Surah Al-Kahfi : 62)"
Ibn `Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya
tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.” Yusya’ berkata kepada Nabi Musa, “Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak lain yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63)"
Musa segera teringat sesuatu, bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya, tempat bertemunya dua buah lautan.
“ Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Surah Al-Kahfi : 64)”
Terdapat banyak pendapat tentang tempat
pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yang
mengatakan bahawa tempat tersebut adalah
pertemuan Laut Romawi dengan Parsia yaitu
tempat bertemunya Laut Merah dengan
Samudra Hindia. Pendapat yang lain
mengatakan bahwa lautan tersebut terletak
di tempat pertemuan antara Laut Roma
dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan
tersebut terletak di sebuah tempat yang
bernama Ras Muhammad yaitu antara Teluk
Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah .
Persyaratan belajar
Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seorang hamba Allah yang
berjubah putih bersih. Nabi Musa pun
mengucapkan salam kepadanya. Khidir
menjawab salamnya dan bertanya, “Dari
mana datangnya kesejahteraan di bumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah kamu” Jawab Musa, “Aku adalah Musa.”
Khidir bertanya lagi, “Musa dari Bani
Isra’il ?” Nabi Musa menjawab, “Ya. Aku
datang menemui tuan supaya tuan dapat
mengajarkan sebagian ilmu dan
kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada
tuan.”
Khidir menegaskan, “Sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak akan sanggup bersabar
bersama-samaku.” (Surah Al-Kahfi : 67)
“Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang
kumiliki ini ialah sebahagian daripada ilmu
karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku
tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai
Musa. Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.”
“ Nabi Musa berkata, “InsyaAllah tuan akan mendapati diriku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentang tuan dalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69)”
“ Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah
kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.” (Surah Al-Kahfi :70)”

Perjalanan Khidr dan Musa

Demikianlah seterusnya Musa mengikuti
Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa
yang menguji diri Musa yang telah berjanji
bahawa baginda tidak akan bertanya sebab
sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir.
Setiap tindakan Nabi Khidir itu dianggap
aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Kejadian yang pertama adalah saat Nabi
Khidir menghancurkan perahu yang
ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa
tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk
bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir
memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.
Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu
daratan, Nabi Khidir membunuh seorang
anak yang sedang bermain dengan kawan-
kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang
dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut
membuat Nabi Musa tak kuasa untuk
menanyakan hal tersebut kepada Nabi
Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan
janji Nabi Musa, dan beliau diberi
kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-
tanya terhadap segala sesuatu yang
dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan
hingga sampai disuatu wilayah perumahan.
Mereka kelelahan dan hendak meminta
bantuan kepada penduduk sekitar. Namun
sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk bersama- samanya memperbaiki tembok suatu rumah
yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa
tidak kuasa kembali untuk bertanya
terhadap sikap Nabi Khidir ini yang
membantu memperbaiki tembok rumah
setelah penduduk menzalimi mereka.
Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi
Musa bahwa beliau tidak dapat menerima
Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan
Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus
melanjutkan perjalannya bersama dengan
Nabi Khidir.
Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan
mengapa beliau melakukan hal-hal yang
membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian
pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan
perahu yang mereka tumpangi karena
perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin
dan di daerah itu tinggallah seorang raja
yang suka merampas perahu miliki
rakyatnya.
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir
menjelaskan bahwa beliau membunuh
seorang anak karena kedua orang tuanya
adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir
menjelaskan bahwa rumah yang dinding
diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak
beradik yatim yang tinggal di kota tersebut.
Didalam rumah tersebut tersimpan harta
benda yang ditujukan untuk mereka berdua.
Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang
yang shalih. Jika tembok rumah tersebut
runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta
yang tersimpan tersebut akan ditemukan
oleh orang-orang di kota itu yang sebagian
besar masih menyembah berhala,sedangkan
kedua kakak beradik tersebut masih cukup
kecil untuk dapat mengelola peninggalan
harta ayahnya. Dipercaya tempat tersebut
berada di negeri Antakya , Turki .
Akhirnya Nabi Musa as. sadar hikmah dari
setiap perbuatan yang telah dikerjakan Nabi
Khidir. Akhirya mengerti pula Nabi Musa
dan merasa amat bersyukur karena telah
dipertemukan oleh Allah dengan seorang
hamba Allah yang shalih yang dapat
mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak
dapat dituntut atau dipelajari yaitu ilmu
ladunni. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT
kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Nabi Khidir yang bertindak sebagai seorang
guru banyak memberikan nasihat dan
menyampaikan ilmu seperti yang diminta
oleh Nabi Musa dan Nabi Musa menerima
nasihat tersebut dengan penuh rasa gembira.
Saat mereka di dalam perahu yang
ditumpangi, datanglah seekor burung lalu
hinggap di ujung perahu itu. Burung itu
meneguk air dengan paruhnya, lalu Nabi
Khidir berkata,
Quote:

Sebelum berpisah, Khidir berpesan kepada
Musa:
Quote:

Hikmah kisah Khidir
Quote:
Diubah oleh mezzo715 08-09-2014 09:30
aripinastiko612
10mountainflat
andreanadinata
andreanadinata dan 2 lainnya memberi reputasi
3
17.3K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.