JAKARTA (Pos Kota) – Berkali-kali presiden terpilih Jokowi berjanji membentuk kabinet ramping. Ternyata, janji itu gagal ditepati. Senin petang ia mengumumkan postur kabinetnya yang ternyata juga gemuk dengan 34 kementerian. Terdiri dari 16 menteri asal parpol dan 18 profesional. Komentar miring pun bermunculan.
“Akhirnya bagi-bagi kursi juga,” ujar politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, Senin (15/9) malam.
Pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto, menyatakan 16 kursi menteri jatah untuk parpol koalisi bukti kalau Jokowi tidak mampu memenuhi janji kampanyenya.
“Jokowi tidak mampu membuat kabinet ramping, dia tidak bisa meninggalkan parpol pengusung koalisi,” ujar Heri yang juga Direktur Politic Communication (PolComm) Institute, di Jakarta, Senin (15/9).
Heri menjelaskan, selama ini Jokowi selalu mengatakan bahwa kabinetnya nanti adalah tanpa syarat. “Dengan mengakomodir 16 menteri asal parpol itu jelas bahwa tidak ada makan siang gratis. Mana ada parpol yang mau mengusung capres tapi tidak mendapatkan apa-apa,” jelasnya.
Menurut Heri, Jokowi berhadapan dengan realitas politik saat ini yang susah diajak kompromi dan tidak bisa dihindarinya.
KABINET KUAT
Jokowi mengumumkan postur kabinet di Rumah Transisi, Senin malam, didampingi wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, dan Tim Transisi. Menurutnya, memang ada 34 kementerian, dengan alasan jumlah penduduk RI besar. Komposisinya, 18 menteri dari kalangan profesional dan 16 dari parpol. “Kita ingin membangun kabinet yang kuat, dan siap bekerja,” ujar Jokowi.
Soal nama-nama kementerian, sampai saat ini diakuinya belum tuntas. Namun, dia menyatakan akan tetap menggunakan 3 menteri koordinator (Menko) dan kemungkinan hanya satu wakil menteri. Jokowi belum mau menyebutkan nama kementerian koordinator. Yang lainnya disebutkan, ada kementerian urusan kedaulatan pangan, kementerian pertanian, kemaritiman, ESDM.
Soal kriteria calon menteri, juga belum diumumkan. “Nanti kalau kementeriannya sudah tuntas, kriteria calon menteri akan saya umumkan,” kata Jokowi.
Jokowi juga belum mau menyampaikan perihal kementerian apa yang dilebur atau dihilangkan.. “Kemarin belum final, hari ini mau kita finalkan ternyata masih belum final. Kan masih ada satu bulan lagi,” sambungnya. (winoto)
http://poskotanews.com/2014/09/15/jo...binet-ramping/

Mau disebut Bagi2 kursi, mau disebut Alokasi... Peduli

panasbung kek kita sih retired aja, mau ngomong juga disebut SIRIK,dan sudah sering dibully panastak. Liburan dulu ah....