Sampai saat ini,para elite partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah-Putih masih belum bisa menerima kekalahan menyakitkan pada kontestasi pilpres yang baru berlalu.Indikasi ini bisa terlihat bagaimana getolnya para pendukung Prabowo ini untuk mengoalkan RUU Pemilukada, dimana point yang mereka usung Pemilukada tak langsung.
matabelo
Dengan dalih mahalnya biaya yang dikeluarkan oleh negara untuk melaksanakan Pemilukada yang langsung dan banyaknya Kepala Daerah yang terjerat kasus Korupsi akibat tingginya ongkos politik yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah serta terjadinya konflik Horisontal,politisi pendukung Prabowo-Hatta ini bersatu padu untuk menetapkan Pemilikada dilakukan oleh DPRD..
repostrepostrepost
Mungkin ini diilhami pasca gagalnya Prabowo-Hatta melenggang ke Istana, Koalisi Garuda Merah yang punya kekuatan mayoritas di Parlemen tidak menjadi jaminan untuk meraih dukungan dari rakyat.Biaya yang sangat besar untuk membeli para elite politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih rupanya tidak bisa menjamin suara akar rumput.Jangan-jangan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban para elite pendukung Prabowo yang gagal meloloskan sang Bintang mereka melenggang ke Istana.
Dugaan ini bukan tanpa sebab,sejak awal semua partai yang tergabung dalam koalisi Garuda Merah menolak usulan Pemerintah untuk melaksanakan Pilkada tak langsung, namun pasca keoknya Prabowo mereka beramai-ramai mendukung usulan yang pernah mereka tolak..

Jika ini menjadi motivasi para elite partai politik yang tergabung dalam koalisi Merah Putih, alangkah malangnya nasib bangsa ini mempunyai politisi seperti ini,yang belum bisa move on dari kekalahan dan melampiaskan dendam dengan merampas kedaulatan rakyat..

Masih ada waktu untuk move on bagi politisi pendendam ini,tapi jika mereka masih bersikukuh dengan sikap tak terpuji ini,jangan salahkan rakyat yang akan menghukum mereka dengan cara mengajukan uji materi terhadap UU yang baru mereka tetaskan....