Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

batulimaAvatar border
TS
batulima
Perampok Kebingungan dengan Uang Rp 1 Miliar
Perampok Kebingungan dengan Uang Rp 1 Miliar



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Wijaya, pensiunan marinir tahun 1984 yang bekerja sebagai petugas pengawalan uang pengisi ATM di PT SGI ternyata kebingungan dengan uang Rp 1 miliar hasil rampokannya.

Budi merampok uang Rp 1,6 miliar yang seharusnya dikawalnya untuk diisi ke sejumlah ATM di Bekasi, Rabu (29/1/2014) lalu.
Ia menodong sopir dan operator ATM dari PT Kejar dengan laras panjang, yang bertugas mengisi uang ke ATM dengan kawalan Budi.

Bersama rekannya Hendrik alias Batak yang datang kemudian, Budi mengikat dan menyekap sopir dan operator ATM di Jalan Perumahan Baru Villa Galaxy, Cluster Lotus, Rabu 29 Januari 2014 lalu.

Kasubdit Resmob AKBP Adex Yudiswan di Mapolda Metro Jaya, dari uang Rp 1,6 miliar itu, sebanyak Rp 450 Juta diserahkan kepada Hendrik. Lalu sekitar 50 juta dipakai Budi untuk membeli mobil Honda Civic tahun 1996 di Bandung.

"Sebanyak Rp 100 Juta digunakan untuk biaya dalam pelarian mereka. Sementara Rp 1 Miliar dalam bentuk pecahan Rp 50.000 sebanyak 20.000 lembar dipegang Budi dan selalu dibawanya di dalam mobil," kata Adex, Kamis (13/2/2014).

Menurutnya Budi dibekuk di sebuah hotel Melati di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2014) lalu. Uang Rp 1 miliar, kata Adex, masih ada di mobil pelaku.

"Pelaku mengaku kebingungan dengan uang Rp 1 Miliar itu. Ia bingung mau diapakan uangnya karena sudah dibuat belanja tidak habis-habis. Sementara sekitar Rp 600 juta sudah habis yakni diberikan ke rekannya yang membantu perampokan, beli mobil dan biaya mereka dalam pelarian dan belanja-belanja serta makan," kata Adex.

Selama pelariannya, kata AKBP Adex, Budi menyimpan uang miliaran itu didalam mobil bagasi mobil yang ia beli dari uang hasil curiannya.

"Dia juga tidurnya berpindah-pindah dari hotel satu ke hotel lainya. Tapi di hotel kelas melati dan uang diletakkan terus di mobil. Kalau perlu baru ia ambil sedikit-sedikit," kata Adex.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menuturkan, motif Budi melakukan aksinya karena sakit hati dengan PT SGI tempatnya bekerja, selama delapan bulan terakhir.

"Setiap bulan gajinya dipotong Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu tanpa alasan. Dia mengaku jika menanyakan ke bagian keuangan, justru gak dikasih job mengawal," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/2/2014).

Ia menjelaskan saat kejadian, Budi ditugasi mengawal Niki, Candra dan Wibowo untuk mengisi uang ke belasan ATM di Bekasi.
Mereka berangkat dari Bekasi. Dalam perjalanan disekitar kawasan Kampung Pulo Gede, Bekasi, Budi menodongkan pistol ke operator ATM Candra dan Wibowo serta sang sopir Neky Marta Dinata.

Setelah berhasil melumpuhkan korbannya, Budi kemudian menelepon rekannya Hendrik alias Batak yang kini menjadi buron.
Ia mengarahkan sopir kendaraan ke Jalan Perumahan Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi. Tak lama Batak yang ditelepon Budi datang bersama mobil Gran Maznya.

Usai meminta kunci brankas dan mengikat korbanya, Budi dan Batak bergegas membawa kabur uang senilai Rp1,6 miliar bersama mobil Batak
.

http://www.tribunnews.com/metropolit...ng-rp-1-miliar


Perampok Uang ATM Berencana Bagikan Uang untuk Anak Yatim.


Perampok Kebingungan dengan Uang Rp 1 Miliar


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Wijaya, karyawan perusahaan penyedia jasa keamanan dari PT SGI yang mencuri uang Rp 1,6 miliar, sempat kebingungan dengan sisa uang Rp 1 miliar hasil rampokannya.

Pensiunan anggota TNI tahun 1984 dengan pensiun dini itu, akhirnya memutuskan untuk memberikan sebagian uang sisa rampokan sebanyak Rp 1 miliar, ke yatim piatu dan keluarganya.

Namus belum sempat dilakukan, Budi dibekuk aparat Subdit Resmob Diteeskrimum Polda Metro Jaya di salah satu hotel melati di Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2014) lalu.

"Saya bingung mau diapakan sisa uangnya karena gak habis-habis. Akhirnya saya rencanakan sebagian mau kasih ke yatim piatu dan keluarga," kata Budi saat dihadirkan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/2/2014).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menuturkan motif Budi melakukan aksinya karena sakit hati dengan PT SGI tempatnya bekerja, selama delapan bulan terakhir.

"Setiap bulan gajinya dipotong Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu tanpa alasan. Dia mengaku jika menanyakan ke bagian keuangan, justru gak dikasih pekerjaan mengawal," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (13/2/2014).

Kasubdit Resmob, AKBP Adex Yudiswan, menjelaskan setelah menerima laporan perampokan pihaknya langsung melakukan penyelidikan dimana diketahui Budi dan Hendrik kabur ke Bandung dengan uang Rp 1,6 milar.

Setelah ditelusuri, kata Adex, pihaknya berhasil membekuk Budi di salah satu hotel melati di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2014).

"Uang sisa hasil perampokan ada Rp 1 Miliar di mobil Honda Civicnya, kami amankan. Mobil Honda Civic itu dibeli tersangka juga dari hasil rampokan," katanya.

Menurut Adex, selain uang Rp 1 miliar berupa pecahan Rp 50.000 sebanyak 20.000 lembar, pihaknya juga menyita senjata air softgun yang dimodifikasi menjadi senjata api dengan 5 butir peluru tajam.

Adex menjelaskan kini pihaknya masih mengejar Hendrik alias Batak rekan Budi yang ikut membantu melakukan perampokan itu. Hendrik, katanya, diketahui bekerja sebagai sopir truk freelance.

Adex menjelaskan dari uang rampokan sebesar Rp 1,6 miliar, sebanyak Rp 450 juta diserahkan kepada Hendrik. Lalu sekitar Rp 50 juta dipakai Budi untuk membeli mobil Honda Civic tahun 1996 di Bandung.

"Sebanyak Rp 100 juta digunakan untuk biaya dalam pelarian mereka. Sementara Rp 1 miliar dalam bentuk pecahan Rp 50.000 sebanyak 20.000 lembar dipegang Budi dan selalu dibawanya di dalam mobil," kata Adex, Kamis (13/2/2014).

Menurutnya Budi dibekuk di sebuah hotel Melati di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2014) lalu.
Uang Rp 1 miliar, kata Adex, masih ada di mobil pelaku.
"Pelaku mengaku kebingungan dengan uang Rp 1 Miliar itu. Ia bingung mau diapakan uangnya karena sudah dibuat belanja tidak habis-habis. Sementara sekitar Rp 600 juta sudah habis yakni diberikan ke rekannya yang membantu perampokan, beli mobil dan biaya mereka dalam pelarian dan belanja-belanja serta makan," kata Adex.

Selama pelariannya, kata AKBP Adex, Budi menyimpan uang miliaran itu didalam mobil bagasi mobil yang ia beli dari uang hasil curiannya.

"Dia juga tidurnya berpindah-pindah dari hotel satu ke hotel lainnya. Tapi di hotel kelas melati dan uang diletakkan terus di mobil. Kalau perlu baru ia ambil sedikit-sedikit," kata Adex.

http://www.tribunnews.com/metropolit...tuk-anak-yatim

bodoh banget tuh rampokemoticon-Cape d... (S)
ok bray ayo kita berandai-andai,seandainya ente punya duit 1,6milyar hasil ngrampok ente bakal kemanain duit itu???
kalo gw bakal buat bertapa di alexis
tiap hari teriak "mamiiii...,aku mau import"

ini menurutku,bagaimana menurutmu..

Diubah oleh batulima 15-05-2014 01:49
0
6.2K
46
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.