- Beranda
- The Lounge
[Sadar Gak Sadar] Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan
...
TS
9ondes
[Sadar Gak Sadar] Hampir Semua Orang Adalah Pembuang dan Penyia Makanan
Ane ketemu artikel ini di net, udah banyak yang share, mungkin juga di Kaskus ini, tapi td ane cek search belom nemu yang begini, kalo misal repos ane mohon mangap dan kalo berkenan sama trit ini ane minta BATA-nya dan jangan lupa di RATE yah gan
UPDATE--------------------------
setelah baca komen2 kaskuser, ini rata2 alesan tdk ngabisin makanan:
1. Gengsi dibilang rakus kalo ngabisin makanan, dibilang kelaperan atau udah gak makan berapa hari, terutama kalo makan rame2 misal di kondangan
2. Lauknya gak suka atau kebanyakan, biasanya kalo gak ngambil sendiri atau udah dari sananya porsinya segitu
dan alesan buat ngabisin makanan:
1. paling banyak karena udah didikan dari kecil, dari keluarganya diajarkan menghabiskan makanan, menurut TS ini ini bener2 penting untuk dilakukan dari generasi ke generasi, ke anak agan2, ke keponakan, ke anak tetangga, intinya yg ke anak2 yg memerlukan contoh dan didikan yg tepat
2. ada jg yg sadar pas karena momen tertentu, sadar karena lihat komik, ceramah, dll yg mengajarkan menghabiskan makanan
gambar ane catut dari google, tidak untuk kepentingan komersil
-----------------------------------------------
Ceritanya mengenai bagaimana budaya Orang Jerman dalam mengkonsumsi makanan.
Cekidot artikel dalam bahasa inggrisnya gan, dah ane bantu terjemahin.
Germany is a highly industrialized country.
In such a country, many will think its people lead a luxurious life.
When I arrived at Hamburg , my colleagues walked into the restaurant, we noticed that a lot of tables were empty. There was a table where a young
couple was having their meal. There were only two dishes and two cans of beer on the table. I wondered if such simple meal could be romantic, and whether the girl will leave this stingy guy.
There were a few old ladies on another table. When a dish is served, the waiter would distribute the food for them, and they would finish every bit of the food on their plates.
As we were hungry, our local colleague ordered more food for us.When we left, there was still about one third of un-consumed food on the table.
When we were leaving the restaurant, the old ladies spoke to us in English, we understood
that they were unhappy about us wasting so much food.
“We paid for our food, it is none of your business how much food we left
behind,” my colleague told the old ladies.
The old ladies were furious. One of them immediately took her hand phone out
and made a call to someone. After a while, a man in uniform from Social Security organisation arrived. Upon knowing what
the dispute was, he issued us a 50 Euro fine. We all kept quiet.
The officer told us in a stern voice, “ORDER WHAT YOU CAN CONSUME, MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY. THERE ARE MANY OTHERS IN THE WORLD WHO ARE FACING SHORTAGE OF RESOURCES. YOU HAVE NO REASON TO WASTE RESOURCES.”
The mindset of people of this rich country put all of us to shame. WE REALLY NEED TO REFLECT ON THIS. We are from country which is not very rich in resources.
To save face, we order large quantity and also waste food when we give others a treat.
THIS LESSON TAUGHT US A LESSON TO THINK SERIOUSLY ABOUT
CHANGING OUR BAD HABITS.
“MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY.”
So guys this festive season, try to cut down the wastage, As money is yours but resources belong to society .
Jerman adalah sebuah negara yang sangat terindustrialisasi .
Di negara seperti ini, banyak yang akan berpikir bahwa orang di negara tersebut hidup dalam kemewahan.
Ketika saya tiba di Hamburg, rekan saya berjalan ke sebuah restoran, kami melihat banyak meja yang kosong. Ketika itu ada sebuah meja diisi oleh pasangan muda mudi yang sedang menikmati makanannya. Di meja itu hanya ada dua piring makanan dan dua kaleng bir. Aku membayangkan apakah bisa makanan simpel seperti itu dibilang romantis, dan mungkin saja si gadis akan meninggalkan si pemuda yang pelit tersebut.
Di sana juga ada beberapa wanita tua di meja yang lain. Ketika makanan disajikan, si pelayan akan membagi makanan tersebut ke piring mereka masing2, dan mereka akan menghabiskan makanan mereka sampai tidak tersisa di atas piringnya.
Karena kami lapar, rekan saya tadi yang juga orang lokal (mungkin orang Jerman mungkin tidak), memesan makanan yang cukup banyak untuk kami. Ketika kami selesai dan pergi, masih ada makanan yang tersisa kira2 sepertiga dari porsi awalnya.
Kami mau meninggalkan restoran ketika tiba2 seorang wanita tua berbicara dalam bahasa inggris kepada kami, dan kami sadari ternyata mereka tidak senang dengan kami yang menyisakan makanan kami di atas meja tadi, dan dalam jumlah yang cukup banyak.
“Kami kan sudah bayar makanan tadi, bukan urusan kamu berapa banyak kami menyisakan makanan”, kata rekan kami bilang kepada wanita tua tersebut. Wanita tersebut menjadi geram, dan salah satu dari wanita tersebut dengan seketika mengambil handphone nya dan menelpon seseorang. Beberapa saat kemudian, seorang petugas pria dengan seragam Organisasi Keamanan Sosial tiba. Dia sudah mengetahui masalahnya, dan dengan seketika mengeluarkan surat denda sebesar 50Euro (kira2 800rb rupiah). Kami semua terdiam.
Petugas tersebut berbicara dengan tegas dan keras “PESAN APA YANG BISA KAMU HABISKAN, UANG ITU MEMANG MILIK KAMU TAPI SUPPLY MAKANANNYA MILIK MASYARAKAT. MASIH BANYAK ORANG DI DUNIA YANG MENGHADAPI KEKURANGAN MAKANAN. KAMU TIDAK MEMILIKI ALASAN UNTUK MENYIAKAN MAKANAN TERSEBUT.
Pola pikir masyarakat di sebuah negara yang kaya seperti Jerman ini telah membuat kami malu pada diri kami sendiri. KITA PERLU MERENUNGI HAL INI. Kami berasal dari negara yang tidak seberapa kaya sumber dayanya. Untuk menahan rasa malu karena gengsi, kami sering memesan dan mentraktir orang dengan makanan yang banyak dan disaat setelah makan kita membuang sisanya dengan sia-sia.
CERITA INI MEMBERI PELAJARAN KEPADA KITA UNTUK BERPIKIR SERIUS DAN MERUBAH KEBIASAAN BURUK KITA.
“UANG ITU MEMANG MILIK KAMU TAPI SUPPLY MAKANANNYA (SUMBER DAYANYA) MILIK MASYARAKAT”
Jadi teman, di saat berlimpah makanan, cobalah untuk sedikit mungkin dan kalau bisa tidak ada makanan sisa yang terbuang percuma.
Gan, ada yang harus kita rubah mengenai kebiasaan kita, ada beberapa hal yang gak kita sadari kita sudah menjadi orang yang menyia-nyiakan makanan, padahal kita tidak berniat membuang makanan lho, cuma saja kita gak sadar kalo kita telah menjadi bagian orang penyia makanan.
Nih gan kebiasaan kita:
Kebiasaan menyisakan satu makanan terakhir di atas piring, ini kebiasaan kita sebagai orang timur, ada rasa malu dan sungkan kalo kita menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan, harus kita rubah, sehari kita sisain satu gorengan, satu sate, satu martabak, satu roti, bayangin coba setahun kita membuang berapa?
Kebiasaan makan melebihi porsi kemampuan perut, ngambil banyak tapi gak habis, ini disebut juga hawa mata, nafsu makan akibat mata melihat makanan tapi perut gak sanggup ngabisin
Sering lihat pasangan makan berdua kan. Saya sih sering lihat dan sayangnya kenapa banyak laki2nya malu ngabisin makan, pasti ada sisanya! Malu didepan cewek? Lucu nya kalo sudah nikah bisa kebalikan, gak malu2 minta nambah, hehehe
-maaf bagi yang fotonya merasa di catut-
Padahal agama mengajarkan untuk tidak membuang makanan kita.
http://goo.gl/FHwF78
Islam mengajarkan tidak membuang makanan
http://goo.gl/aK0CiD
Agama Kristen pun demikian melarang hal tersebut
Dan ini cara2 yang dapat digunakan untuk menghindari kita membuang makanan sisa, menurut ane:
Bawa bekal dari rumah, membawa makanan yang dibuat oleh orang yang kita sayangi, dengan lauk yang kita sukai, dan porsi yang sesuai, dijamin pulang ke rumah bersih isinya, asal jangan kemakan aja ya box-nya
Menghabiskan makanan sampai tidak tersisa dan menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan bukanlah dosa dan melanggar etika justru membuang makanan itu yang dosa, sejak kapan menghabiskan makanan menjadi disebut melanggar etika?
Ketika makan di luar kita cenderung memesan banyak makanan, selalu lebih dari kemampuan perut kita, ketika anda mulai sadar bahwa makanan tersebut tidak akan habis, maka jalan keluar paling baik adalah sisakan cukup banyak dan mintalah untuk dibungkus kepada pelayan.
Kenapa sisakan agak banyak untuk dibungkus? Karena ketika makanan sisa sedikit orang menjadi malas untuk meminta di bungkus, dan akhirnya akan menjadi makanan terbuang yang sia2.
KOMITMEN, JANJI, DAN BERPIKIR untuk tidak menjadi orang yang menyisakan makanan dan membuangnya dengan sia2 lagi
KOMENG KASKUSER, SAMPE PAGE 10 doang, banyak soalnya yg bagus2, bingung milihnya:
UPDATE--------------------------
Quote:
setelah baca komen2 kaskuser, ini rata2 alesan tdk ngabisin makanan:
1. Gengsi dibilang rakus kalo ngabisin makanan, dibilang kelaperan atau udah gak makan berapa hari, terutama kalo makan rame2 misal di kondangan
2. Lauknya gak suka atau kebanyakan, biasanya kalo gak ngambil sendiri atau udah dari sananya porsinya segitu
dan alesan buat ngabisin makanan:
1. paling banyak karena udah didikan dari kecil, dari keluarganya diajarkan menghabiskan makanan, menurut TS ini ini bener2 penting untuk dilakukan dari generasi ke generasi, ke anak agan2, ke keponakan, ke anak tetangga, intinya yg ke anak2 yg memerlukan contoh dan didikan yg tepat
2. ada jg yg sadar pas karena momen tertentu, sadar karena lihat komik, ceramah, dll yg mengajarkan menghabiskan makanan
gambar ane catut dari google, tidak untuk kepentingan komersil
-----------------------------------------------
Ceritanya mengenai bagaimana budaya Orang Jerman dalam mengkonsumsi makanan.
Cekidot artikel dalam bahasa inggrisnya gan, dah ane bantu terjemahin.
Quote:
Spoiler for bahasa inggrisnya:
Germany is a highly industrialized country.
In such a country, many will think its people lead a luxurious life.
When I arrived at Hamburg , my colleagues walked into the restaurant, we noticed that a lot of tables were empty. There was a table where a young
couple was having their meal. There were only two dishes and two cans of beer on the table. I wondered if such simple meal could be romantic, and whether the girl will leave this stingy guy.
There were a few old ladies on another table. When a dish is served, the waiter would distribute the food for them, and they would finish every bit of the food on their plates.
As we were hungry, our local colleague ordered more food for us.When we left, there was still about one third of un-consumed food on the table.
When we were leaving the restaurant, the old ladies spoke to us in English, we understood
that they were unhappy about us wasting so much food.
“We paid for our food, it is none of your business how much food we left
behind,” my colleague told the old ladies.
The old ladies were furious. One of them immediately took her hand phone out
and made a call to someone. After a while, a man in uniform from Social Security organisation arrived. Upon knowing what
the dispute was, he issued us a 50 Euro fine. We all kept quiet.
The officer told us in a stern voice, “ORDER WHAT YOU CAN CONSUME, MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY. THERE ARE MANY OTHERS IN THE WORLD WHO ARE FACING SHORTAGE OF RESOURCES. YOU HAVE NO REASON TO WASTE RESOURCES.”
The mindset of people of this rich country put all of us to shame. WE REALLY NEED TO REFLECT ON THIS. We are from country which is not very rich in resources.
To save face, we order large quantity and also waste food when we give others a treat.
THIS LESSON TAUGHT US A LESSON TO THINK SERIOUSLY ABOUT
CHANGING OUR BAD HABITS.
“MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY.”
So guys this festive season, try to cut down the wastage, As money is yours but resources belong to society .
Jerman adalah sebuah negara yang sangat terindustrialisasi .
Di negara seperti ini, banyak yang akan berpikir bahwa orang di negara tersebut hidup dalam kemewahan.
Ketika saya tiba di Hamburg, rekan saya berjalan ke sebuah restoran, kami melihat banyak meja yang kosong. Ketika itu ada sebuah meja diisi oleh pasangan muda mudi yang sedang menikmati makanannya. Di meja itu hanya ada dua piring makanan dan dua kaleng bir. Aku membayangkan apakah bisa makanan simpel seperti itu dibilang romantis, dan mungkin saja si gadis akan meninggalkan si pemuda yang pelit tersebut.
Di sana juga ada beberapa wanita tua di meja yang lain. Ketika makanan disajikan, si pelayan akan membagi makanan tersebut ke piring mereka masing2, dan mereka akan menghabiskan makanan mereka sampai tidak tersisa di atas piringnya.
Karena kami lapar, rekan saya tadi yang juga orang lokal (mungkin orang Jerman mungkin tidak), memesan makanan yang cukup banyak untuk kami. Ketika kami selesai dan pergi, masih ada makanan yang tersisa kira2 sepertiga dari porsi awalnya.
Kami mau meninggalkan restoran ketika tiba2 seorang wanita tua berbicara dalam bahasa inggris kepada kami, dan kami sadari ternyata mereka tidak senang dengan kami yang menyisakan makanan kami di atas meja tadi, dan dalam jumlah yang cukup banyak.
“Kami kan sudah bayar makanan tadi, bukan urusan kamu berapa banyak kami menyisakan makanan”, kata rekan kami bilang kepada wanita tua tersebut. Wanita tersebut menjadi geram, dan salah satu dari wanita tersebut dengan seketika mengambil handphone nya dan menelpon seseorang. Beberapa saat kemudian, seorang petugas pria dengan seragam Organisasi Keamanan Sosial tiba. Dia sudah mengetahui masalahnya, dan dengan seketika mengeluarkan surat denda sebesar 50Euro (kira2 800rb rupiah). Kami semua terdiam.
Petugas tersebut berbicara dengan tegas dan keras “PESAN APA YANG BISA KAMU HABISKAN, UANG ITU MEMANG MILIK KAMU TAPI SUPPLY MAKANANNYA MILIK MASYARAKAT. MASIH BANYAK ORANG DI DUNIA YANG MENGHADAPI KEKURANGAN MAKANAN. KAMU TIDAK MEMILIKI ALASAN UNTUK MENYIAKAN MAKANAN TERSEBUT.
Pola pikir masyarakat di sebuah negara yang kaya seperti Jerman ini telah membuat kami malu pada diri kami sendiri. KITA PERLU MERENUNGI HAL INI. Kami berasal dari negara yang tidak seberapa kaya sumber dayanya. Untuk menahan rasa malu karena gengsi, kami sering memesan dan mentraktir orang dengan makanan yang banyak dan disaat setelah makan kita membuang sisanya dengan sia-sia.
CERITA INI MEMBERI PELAJARAN KEPADA KITA UNTUK BERPIKIR SERIUS DAN MERUBAH KEBIASAAN BURUK KITA.
“UANG ITU MEMANG MILIK KAMU TAPI SUPPLY MAKANANNYA (SUMBER DAYANYA) MILIK MASYARAKAT”
Jadi teman, di saat berlimpah makanan, cobalah untuk sedikit mungkin dan kalau bisa tidak ada makanan sisa yang terbuang percuma.
Gan, ada yang harus kita rubah mengenai kebiasaan kita, ada beberapa hal yang gak kita sadari kita sudah menjadi orang yang menyia-nyiakan makanan, padahal kita tidak berniat membuang makanan lho, cuma saja kita gak sadar kalo kita telah menjadi bagian orang penyia makanan.
Nih gan kebiasaan kita:
Quote:
Kebiasaan menyisakan satu makanan terakhir di atas piring, ini kebiasaan kita sebagai orang timur, ada rasa malu dan sungkan kalo kita menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan, harus kita rubah, sehari kita sisain satu gorengan, satu sate, satu martabak, satu roti, bayangin coba setahun kita membuang berapa?
Quote:
Kebiasaan makan melebihi porsi kemampuan perut, ngambil banyak tapi gak habis, ini disebut juga hawa mata, nafsu makan akibat mata melihat makanan tapi perut gak sanggup ngabisin
Quote:
Sering lihat pasangan makan berdua kan. Saya sih sering lihat dan sayangnya kenapa banyak laki2nya malu ngabisin makan, pasti ada sisanya! Malu didepan cewek? Lucu nya kalo sudah nikah bisa kebalikan, gak malu2 minta nambah, hehehe
-maaf bagi yang fotonya merasa di catut-
Padahal agama mengajarkan untuk tidak membuang makanan kita.
Quote:
http://goo.gl/FHwF78
Islam mengajarkan tidak membuang makanan
http://goo.gl/aK0CiD
Agama Kristen pun demikian melarang hal tersebut
Dan ini cara2 yang dapat digunakan untuk menghindari kita membuang makanan sisa, menurut ane:
Quote:
Bawa bekal dari rumah, membawa makanan yang dibuat oleh orang yang kita sayangi, dengan lauk yang kita sukai, dan porsi yang sesuai, dijamin pulang ke rumah bersih isinya, asal jangan kemakan aja ya box-nya
Quote:
Menghabiskan makanan sampai tidak tersisa dan menjadi orang yang terakhir menghabiskan makanan bukanlah dosa dan melanggar etika justru membuang makanan itu yang dosa, sejak kapan menghabiskan makanan menjadi disebut melanggar etika?
Quote:
Ketika makan di luar kita cenderung memesan banyak makanan, selalu lebih dari kemampuan perut kita, ketika anda mulai sadar bahwa makanan tersebut tidak akan habis, maka jalan keluar paling baik adalah sisakan cukup banyak dan mintalah untuk dibungkus kepada pelayan.
Kenapa sisakan agak banyak untuk dibungkus? Karena ketika makanan sisa sedikit orang menjadi malas untuk meminta di bungkus, dan akhirnya akan menjadi makanan terbuang yang sia2.
Quote:
KOMITMEN, JANJI, DAN BERPIKIR untuk tidak menjadi orang yang menyisakan makanan dan membuangnya dengan sia2 lagi
KOMENG KASKUSER, SAMPE PAGE 10 doang, banyak soalnya yg bagus2, bingung milihnya:
Quote:
Original Posted By kratingdieng►Alhamdulillah... syariat agama Islam dan juga didikan orang tua mengajarkan ane untuk tidak menyia-nyiakan makanan. Dan di jaman sekarang, orang banyak yg salah kaprah.. ketika misal menhadiri suatu acara, dan kita makan sampai habis.. sebagian orang melihat dengan ekpresi mengejek dan ngomongin yg kurang lebihnya "gak pernah makan enak, ampe tinggal piringnya doang". Padahal sebenarnya org2 spt itu adalah org yg sombong dan takabur atas rizki Allah berupa makanan.
Quote:
Original Posted By 3770372►orang orang kaya yang manja biasanya yg ga abis makannya, coba mereka tau betapa sulitnya mencari uang hanya sekedar untuk MAKAN
orang kaya banyak yang pinter tapi sedikit yang peduli dengan sesama, yang prihatin banyak
orang kaya banyak yang pinter tapi sedikit yang peduli dengan sesama, yang prihatin banyak
Quote:
Original Posted By H_J►Ane sih ga pernah buang2 makanan gan. Karena ane selalu ingat quote ini : Sebutir nasi, sejuta keringat
Quote:
Original Posted By bleedingfinger►Nice thread gan. Jujur ane suka nyesel kalo makanan ane gak abis, walaupun itu lalap sekalipun. *ada beberapa jenis lalap yang ane gak suka
Untuk makanan besar, ane usahain untuk pilih2 sebelum makan karna ane tau batasan makan ane dan apa yang ane suka atau enggak. *sebenernya gak baik untuk milih2 tapi ane mikir kalau ane pilih2 makanan, makanan yang ane kurang suka siapa tau bisa bermanfaat buat orang lain
Ane berpikir kenapa kita bisa ber mindset untuk tidak menghabiskan makanan.
Indonesia negara yang kaya dimana banyak sumber daya alam yang melimpah. Contohnya pulau jawa yang dikenal sebagai lumbung beras di jaman dahulu. Itu menandakan kalau pulau jawa adalah pulau yang subur.
Selain itu, kita bisa nemuin rempah2 yang melimpah ruah di selain pulau jawa dan beberapa tanaman yang hanya di Indonesia (bisa diliat kayak pembuatan mie aceh atau nasi goreng aceh yang kaya akan rempah2)
Hal ini sampe membuat ekspedisi2 dari eropa yang kurang akan sumber daya jadi iri. *salah satu alasan penjajahan
Darisini, menurut ane kebentuk mindset secara gak langsung kalau "santai aja, walaupun buang2 tetep masi banyak stok. Kan banyak persediaan gak usah repot2 nyari, tinggal nanam terus nunggu."
Beda halnya dengan jerman sebagai contoh agan. Disana tanahnya beda banget sama di Indonesia ini dimana gak semua tanaman bisa tumbuh dan iklim juga nentuin banget untuk bercocok tanam (ane liat di discovery channel gan hehe eace), darisitu menurut ane timbul kesadaran kalo mereka kekurangan sumber daya dan lebih baik untuk berhemat demi masa selanjutnya karna gak tau keadaannya gimana.
Balik lagi ke mindset gan menurut ane, slama kita sadar kalau makanan itu source yang terbatas dan kita ngeliat kebawah dimana masih banyak orang yang gak bisa makan atau mau makan harus nyari kesana kemari (entah itu lagi perang atau wabah atau kemiskinan atau keadaannya tidak memungkinkan). Kita wajib bersyukur punya Indonesia yang kaya terhadap sumber daya
CMIIW gan
page one kalo berkenan gan hehe
Untuk makanan besar, ane usahain untuk pilih2 sebelum makan karna ane tau batasan makan ane dan apa yang ane suka atau enggak. *sebenernya gak baik untuk milih2 tapi ane mikir kalau ane pilih2 makanan, makanan yang ane kurang suka siapa tau bisa bermanfaat buat orang lain
Ane berpikir kenapa kita bisa ber mindset untuk tidak menghabiskan makanan.
Indonesia negara yang kaya dimana banyak sumber daya alam yang melimpah. Contohnya pulau jawa yang dikenal sebagai lumbung beras di jaman dahulu. Itu menandakan kalau pulau jawa adalah pulau yang subur.
Selain itu, kita bisa nemuin rempah2 yang melimpah ruah di selain pulau jawa dan beberapa tanaman yang hanya di Indonesia (bisa diliat kayak pembuatan mie aceh atau nasi goreng aceh yang kaya akan rempah2)
Hal ini sampe membuat ekspedisi2 dari eropa yang kurang akan sumber daya jadi iri. *salah satu alasan penjajahan
Darisini, menurut ane kebentuk mindset secara gak langsung kalau "santai aja, walaupun buang2 tetep masi banyak stok. Kan banyak persediaan gak usah repot2 nyari, tinggal nanam terus nunggu."
Beda halnya dengan jerman sebagai contoh agan. Disana tanahnya beda banget sama di Indonesia ini dimana gak semua tanaman bisa tumbuh dan iklim juga nentuin banget untuk bercocok tanam (ane liat di discovery channel gan hehe eace), darisitu menurut ane timbul kesadaran kalo mereka kekurangan sumber daya dan lebih baik untuk berhemat demi masa selanjutnya karna gak tau keadaannya gimana.
Balik lagi ke mindset gan menurut ane, slama kita sadar kalau makanan itu source yang terbatas dan kita ngeliat kebawah dimana masih banyak orang yang gak bisa makan atau mau makan harus nyari kesana kemari (entah itu lagi perang atau wabah atau kemiskinan atau keadaannya tidak memungkinkan). Kita wajib bersyukur punya Indonesia yang kaya terhadap sumber daya
CMIIW gan
page one kalo berkenan gan hehe
Quote:
Original Posted By thekookers►harusnya negara ini harus di benahi nilai sosialnya, kebanyakan belajar kurikulum nya maksa biar semua org harus bisa semua pelajaaran. Giliran dlm kehidupan, nilai sosial nya buruk. semoga semoga aja lah
Quote:
Original Posted By lockeyman►Ane dr kecil udh dibiasain makan habis.
Kalau gak habis, ane yg habis sama emak ane.
Kalau gak habis, ane yg habis sama emak ane.
Quote:
Original Posted By bobulboy►ane dibesarkan td keluarga tanpa ad bdaya menyisakan makanan.. dulu ane dulu sering bertanya tanya, kenapa sih banyak orang yg kalo makan ayam gag bersih, makan ikan ga bersih, makan sate disisain satu, makan prasmanan ambil sendiri tapi masi nyisa. seakan akan itu kalo org jawa bilang, itu perilaku priayi..tpi ane dan keluarga ane bilang itu MUBAZIR!!! perilaku sok malu pada makanan itulah yg ane gag pernah dapet.. menghabiskan makanan bukan rakus. bukan celamitan.. jadi tolong stop menyisakan Satu butir Nasipun di piring anda.. kalo emmang banyak makanan dan anda ga sanggup buat menghabiskan..berikanlah ke orang lain ..tetangga atau yg lebih butuh.
Quote:
Original Posted By polikredia►nih gan ane ada infografiknya tentang makanan yang kebuang sia-sia
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
105.9K
Kutip
1.4K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya