Pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla bersalaman saat acara debat di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo berharap, partai politik di parlemen yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih bisa benar-benar bersikap sebagai penyeimbang dalam pemerintahan mendatang. Jokowi tidak ingin ada semangat jegal-menjegal antara parlemen dan pemerintah.
"Harusnya semua partai bisa bersama untuk rakyat. Bisa gabung masuk pemerintahan, dan bisa di luar pemerintahan, tidak masalah. Yang penting kita berpikir ke rakyat. Kalau kita berpikir tidak ke rakyat, ya sulit. Sulit kalau semangatnya jegal-menjegal," kata Jokowi sebelum melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014) malam.
Hal tersebut disampaikan Jokowi menanggapi manuver Koalisi Merah Putih yang terus-menerus di parlemen, terkait dengan pembahasan Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di DPR. Koalisi Merah Putih yang jumlahnya lebih besar mendukung bahwa pilkada dilakukan DPRD, sementara koalisi Jokowi-JK mendukung pilkada langsung.
Kendati demikian, Jokowi merasa tidak khawatir dengan manuver yang dilakukan partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 2014 lalu itu.
"Kalau saya, tidak merasa dihambat. Saya juga bekerja tidak pakai khawatir. Namun, mestinya, di Dewan, parlemen punya semangat yang sama," ujar Jokowi.
Sementara itu, Wiranto yang mendampingi Jokowi meyakini bahwa partai dalam Koalisi Merah Putih berlaku adil. Dia berkaca pada pengalaman Partai Hanura sebagai oposisi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. "Hanura bukan koalisi pemerintah, tetapi kami tidak jegal-menjegal. Kami dukung kalau program itu bagus. Kami duluan yang dukung. Namun, kalau tidak bagus, kami kritisi," ujarnya.
ember :
http://nasional.kompas.com/read/2014...atnya.Menjegal
ciri ciri panasbung gemblung maen jegal