Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan sikap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang menolak pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Menurut dia, Gerindra menghormati pandangan Ridwan.

"Orang menyatakan pendapat, boleh-boleh saja," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, Gerindra tetap akan menghendaki pilkada melalui DPRD dan bukan pemilihan langsung dalam pembahasan RUU Pilkada. Jika Ridwan memilih bahwa pilkada langsung lebih baik, pihaknya menganggap bahwa berbeda pendapat adalah hal biasa dalam demokrasi.

"Sebagai bentuk demokrasi, ya tidak apa-apa (beda pendapat)," tuturnya.

Sebelumnya, Ridwan berpendapat, pilkada oleh DPRD memperkecil kesempatan bagi calon kepala daerah berkualitas untuk dapat mencalonkan diri, apalagi jika calon tersebut independen. Pasalnya, parpol tentu akan lebih mendahulukan kadernya. (Baca: Tolak Pilkada oleh DPRD, Ridwan Kamil Ajak Bupati dan Wali Kota Demo)

Ia menambahkan, pilkada langsung memang memiliki konsekuensi lebih melelahkan daripada pilkada oleh DPRD. Namun, konsekuensi itu harus diterima karena bekerja untuk rakyat itu tidak mudah.

Kepala daerah yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu menganggap salah apabila ada penilaian bahwa pilkada langsung berbiaya mahal. Mahal atau tidaknya pilkada tergantung dari hal teknis yang ditentukan oleh penyelenggara pemilu. (Baca: Ridwan Kamil: Pilkada Langsung Sudah yang Paling Benar)