JAKARTA, KOMPAS.com — Bersiaplah membayar ongkos lebih besar jika bertransaksi lintas bank menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pasalnya, per 1 Oktober nanti, provider jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan bank anggota sepakat mengerek tarif transaksi lintas bank di ATM.
Tiga jenis transaksi antar-bank rata-rata mengalami kenaikan tarif sebesar 50 persen. Hermawan Tjandra, SVP Marketing Rintis Sejahtera (ATM Prima), mengatakan, perubahan tarif sudah dibahas dengan bank anggota.
Alasan kenaikan tarif adalah peningkatan biaya operasional karena jaringan perbankan yang semakin luas. "Apalagi, terakhir kami menaikkan tarif itu pada tahun 2007. Padahal, kami terus meningkatkan sistem dan peranti lunak," terang Hermawan seperti dikutip Kontan, awal pekan ini.
Kompak, Lia Herlianawaty, Corporate Communications dan Legal Manager Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), mengatakan, kenaikan tarif merupakan imbas dari kenaikan beban investasi dan beban operasional. "Kenaikan ini hasil masukan dari beberapa bank anggota," ujar Lia.
Berikut besaran tarif transaksi lintas bank di ATM:
1. Transfer: Rp 7.500, sebelumnya Rp 5.000
2. Cek saldo: Rp 4.000-Rp 4.500, sebelumnya Rp 2.000-Rp 3.000
3. Penarikan tunai: Rp 7.500-Rp 8.000, sebelumnya Rp 5.000
Sebagai informasi, jaringan ATM Bersama beranggotakan 82 bank, di antaranya, BNI, BRI, Bank Mandiri, CIMB Niaga, Bank Panin, Bank Permata, dan Bank Danamon.
Adapun jaringan ATM Prima beranggotakan 57 bank, di antaranya BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga.
Klo ane males antri di ATM biasanya ane tarik tunai di ATM Bersama.