Assalamualaikum agan agan sekalian,

Ane mau ngeposting mengenai isu yang sedang hangat diperbincangkan mulai dari kalangan elit sampai pepesan kosong di warung kopi. mudah-mudahan no repost.

Teori dan analisa yang ane gunakan dalam trit ini hanyalah logika-logika sederhana dan anak eSDe, tapi menurut ane content dari pembahasan ini logis dan real, tidak sesederhana logika berpikir yang digunakan.

Langsung aja gans..

Setiap tahun rakyat selalu dibuat resah dengan isu kenaikan Harga BBM Subsidi. Dan alasan klise yang selalu disampaikan Pemerintah ialah tingginya beban subsidi yang memberatkan APBN hingga 300an Triliun Rupiah lebih. Dampak paling besar dari kenaikan Harga BBM Subsidi tentunya dialami rakyat kecil seperti kita-kita ini, bahkan sebelum Harga BBM Subsidi benar-benar naik, harga-harga kebutuhan pokok sudah naik duluan, dan setelah harga BBM Subsidi benar-benar naik, harga-harga kebutuhan pokok naik lagi. Biaya transportasi, listrik, dll juga mengalami penyesuaian (baca;ikut-ikutan naik), kecuali gaji/pendapatan kita yang tidak.mewek

Namun pernahkah kita orang awam mengkaji dengan sedikit logika saja (tidak perlu ilmu tinggi, cukup matematika eSDe sederhana saja, kabataku), apa iya Subsidi BBM selama ini memang benar adanya membebani APBN dan sebaiknya dialihkan untuk kepentingan lain yang lebih produktif dan tepat sasaran?? Berapa sebenarnya harga yang wajar tanpa subsidi untuk 1 (satu) liter BBM??

Dari pada penasaran dan bingung, coba kita hitung pakai logika sederhana, berapa kewajaran harga jual untuk 1 (satu) liter BBM tanpa untung, BEP-nya saja. Dikarenakan ini hanya sekedar gambaran saja, artinya tidak tepat 100% (seratus persen), maka beberapa data saya asumsikan, dan beberapa lainnya menggunakan data publish dari media











Mohon jika ada yang dapat memberi penjelasan atau bantahan dengan perhitungan yang lebih tinggi ilmunya, silakan saya dikoreksi. Saya bisanya hanya hitung-hitungan anak eSDe saja.