Zaman dulu siaran radio berita sangat dibutuhkan masyarakat. Siaran radio berita menjadi sarana informasi untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Namun di era serba digital ini, siaran radio seolah tenggelam. Banyak media online bermunculan mengalahkan eksistensi radio berita.

Salah satu reporter dari Radio Republik Indonesia (RRI), Syarief Hasan Salampessy (30) menyadari bahwa di era digital sekarang ini radio berita sedikit kehilangan tren. Masyarakat kini lebih memilih mencari informasi melalui media online dan televisi.

Namun, pria yang telah bekerja selama 5 tahun ini, masih optimis radio berita tetap diminati oleh sebagian masyarakat. Seperti masyarakat di perkampungan dan generasi tua, menurut Syarief, masih memilih media radio sebagai sumber informasi.

Oleh alasan tersebut maka radio masih menjadi salah satu media kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk menaikkan elektabilitasnya. Dari data yang dilansir www.iklancapres.org Pasangan Capres dan Cawapres terpilih Jokowi – Jusuf Kalla juga memilih media radio untuk berkampanye dan telah menghabiskan dana sebesar Rp 347,46 juta untuk berkampanye di radio di lima kota di Indonesia.

Hal tersebut membuktikan bahwa radio masih bisa tumbuh dan tidak kehilangan segmen pendengar. namun radio juga harus bisa mengambangkan diri dengan memanfaatkan era digital ini. Misal salah satunya dengan membuat radio streaming.