Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lnRealLifeAvatar border
TS
lnRealLife
[BODAT MASUK!!] INI PERJALANAN SI KUTU LONCAT
INI PERJALANAN SI KUTU LONCAT

Ini perjalanan Ahok berpindah-pindah partai
Reporter : Dedi Rahmadi | Rabu, 10 September 2014 13:20


1.
Partai Indonesia Baru (Partai PIB)

Merdeka.com - Pada tahun 2004 Ahok terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada pemilu 2004, Ahok mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Partai PIB adalah partai politik yang didirikan oleh almarhum Sjahrir.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Belitung Timur Tahun 2005, Ahok berpasangan dengan Khairul Effendi dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ikut sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.

Ahok kemudian mengajukan pengunduran diri pada 11 Desember 2006 untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007. Pada 22 Desember 2006, ia resmi menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi.

Di Pilgub Babel tahun 2007, Basuki mengambil bagian menjadi kandidat calon Gubernur. Namun dalam pemilihan tersebut Ahok dikalahkan oleh Eko Maulana Ali.



2.
Golongan Karya (Golkar)

Merdeka.com - Keluar dari PIB, Ahok gabung dengan Golkar pada periode 2009-2104 dan terpilih menjadi anggota DPR. Tak tanggung tanggung, Ahok juga menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR.

Di DPR, Ahok dikenal figur yang vocal, apa adanya dan terbuka bagi masyarakat. Ahok terus menyuarakan antikorupsi, transparansi dan profesionalisme.

Ahok bisa disebut pendobrak sistem di DPR, Ahok membuat website pribadi untuk mem-publish aktivitas kerja DPR. Baik proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Ahok juga menyuruh staf ahlinya untuk aktif menampung aspirasi dan informasi masyarakat.

Kinerja Ahok itu dilirik oleh Gerindra. Mendapat janji untuk membela rakyat dari Gerindra, Ahok pun keluar dari Golkar pada tahun 2012.



3.
Gerindra

Merdeka.com - Ahok bergabung ke Gerindra pada tahun 2012. Ahok langsung diusulkan untuk maju Pilkada DKI 2012 lalu. Ahok disandingkan dengan Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP.

Gerindra menilai Ahok mampu mewakili etnis Tionghoa di Jakarta. Bersama Jokowi, Ahok melejit dan mampu mengalahkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Tanggal 15 Oktober 2012, Ahok dilantik menjadi Wakil Gubernur mendampingi Gubernur Joko Widodo.

Sejalan dengan waktu, Ahok kerap berbeda paham dengan partai besutan Prabowo Subianto. Puncaknya, Ahok mengundurkan diri dari Gerindra karena tak sejalan terkait RUU Pilkada. Ahok mendukung pilkada langsung dipilih oleh rakyat, sementara Gerindra ngotot pilkada tak langsung, artinya dipilih oleh DPRD.

4.
PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan siap mengusung Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon presiden.

"“Kami siap mencapreskan Pak Ahok," ujar Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta, Eddy Setiawan.

Eddy optimistis idenya tersebut akan direspons positif oleh banyak pengurus, karena Ahok dan PKB sudah punya sejarah.

“Gus Dur sendiri sampai turun ke Belitung menjadi jurkam Pak Ahok waktu itu, jadi wajar saja kalau PKB mencapreskan Ahok," tutur Eddy.

Eddy menambahkan akan menyambut dengan terbuka jika Ahok akan bergabung dengan PKB. “Jadi kalau Pak Ahok mau gabung ke PKB, tentu kami akan sangat terbuka dan menyambut baik, tanpa embel-embel syarat ganti agama segala”.

Menurut Eddy, PKB adalah partai terbuka yang kelahirannya dibidani oleh Nahdlatul Ulama (NU). "Keterbukaan itu ditunjukkan dengan beragamnya latar belakang pengurus dan jumlah calon legislatif baik dari segi agama maupun suku,'' paparnya.

Eddy menuturkan, PKB juga secara rutin telah merayakan Hari Raya Imlek yang dapat dirayakan secara terbuka sejak Gus Dur menghapus Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan dan adat istiadat orang Tionghoa.

''Para pendiri PKB telah menunjukkan dan menyatakan bahwa menjaga dan merawat keberagaman itu mutlak dan tidak bisa ditawar,'' cetus dia.

Sikap ini, kata dia, menjadi sikap PKB sebagai partai nasionalis religius, yang setiap tahun dapat merayakan Imlek, Natal dan lain-lain secara rutin dalam suasana persaudaraan.



http://www.merdeka.com/politik/ini-p.../gerindra.html

BENER2 OPPORTUNIS SEJATI NIH SI KUTU LONCAT..emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak
0
5.6K
84
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.