Quote:
Amerika Mengkonversi Rudal Mavericks Tua Menjadi Rudal Berpemandu Laser Ketika Serangan Terhadap IS Terus Berlanjut
A Boeing F/A-18C Hornet attached to the Golden Warriors of Strike Fighter Squadron (VFA) 87 lands on the flight deck of the aircraft carrier USS George H.W. Bush (CVN 77) following a sortie over Iraq in August. The aircraft is seen carrying a Maverick missile on its outboard underwing pylon. Source: US Navy
Angkatan Laut Amerika Serikat (USN) sedang mengkonversi persediaan rudal AGM-65A elektro-optik (TV-guided)/B Maverick rudal udara-ke-permukaan menjadi rudal AGM-65E2 berpemandu laser di bawah kontrak 49,5 juta dolar yang diberikan kepada Raytheon pada tanggal 3 September.
AGM-65 di F/A-18
Konversi ke-500 rudal ini akan berjalan sampai dengan akhir Januari 2017. Meskipun tidak disebutkan dalam catatan Departemen Pertahanan (DoD), kontrak ini kemungkinan besar muncul dikarenakan serangan udara yang saat ini dilakukan oleh Angkatan Laut (USN) terhadap militan Negara Islam (IS) di Irak, dimana rudal Maverick ini digunakan secara luas.
F-15E menembakkan Maverick
Mampu menjangkau target dengan lebih akurat dan dari jarak yang lebih jauh, rudal Maverick berpemandu laser yang sudah tidak diproduksi ini, baru-baru ini kembali disusun oleh Angkatan Udara AS (USAF) sebagai hasil dari pengalaman operasional selama Operasi 'Iraqi Freedom', di mana rudal ini digunakan pada F-16 Fighting Falcon. Dalam penggunaan USAF, rudal Maverick berpemandu laser ini diberi kode AGM -65L.
Mengikuti contoh Angkatan Udara, USN memutuskan untuk menggunakan kembali rudal Maverick berpemandu laser kelas 300lb untuk memberikan kemampuan serangan presisi terhadap sasaran bergerak cepat di lingkungan perkotaan. Kemampuan khusus ini yang membuat AGM-65E2 senjata pilihan untuk konflik saat ini di Irak.
Para pejabat Raytheon sebelumnya telah mengatakan kepada IHS Jane’s bahwa walaupun rudal AGM-65E2 sepintas terlihat secara fisik identik dengan versi rudal yang lebih tua AGM-65A/B, sebenarnya mereka adalah dua rudal yang sama sekali berbeda.
"Meskipun rudal ini berbagi penamaan yang sama seperti rudal Mavericks yang diproduksi pada 1980-an, pada kenyataannya ini benar-benar merupakan sebuah rudal yang sama sekali baru," kata mereka. "Jangkauan ketajamannya telah meningkat dua kali lipat dibandingkan versi rudal yang lebih tua, yang berarti bahwa pilot sekarang dapat berada lebih jauh dari target."
Konversi stok lama rudal Maverick berpemandu elektro-optikal (TV’s) menjadi berpemandu laser akan menyediakan Angkatan Laut AS pasokan rudal yang stabil akan kebutuhan amunisi berpemandu presisi sampai digantikan oleh Joint Air-to-Ground-Missile (JAGM) yang akan memasuki layanan setelah tahun 2016.
Jane's
defenceindustrydaily
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TNI AU mempunyai Maverick seri AGM-65G. Sudah tiga penerbang yang pernah menembakkan rudal ini, yaitu Letkol Pnb Muhammad Syaugi,
Letkol Pnb Agung Sasongkojatidan Letkol Pnb Fahcri Adami.
Gimana komentar om hiudilangit mengenai performa Maverick ini ya?