- Beranda
- The Lounge
Berharganya Senyuman Kita
...
![gloearsss](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/05/01/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
gloearsss
Berharganya Senyuman Kita
Selamat malam agan agan semua, disini ane mau sharing tentang tulisan refleksi mengenai senyuman. Dan ini pure opini dari ane kecuali gambarnya dari mbahgoogle
, setiap orang punya hak untuk menyampaikan opiininya masing-masing, semoga berguna untuk kita semua.
Sekian gan opini dari ane tentang senyuman sampe ke quotenya itu murni punya ane. Kalo ada yang mau sharing juga bisa pengalaman agan ketika ngasih senyuman ke orang lain, silahkan menyimak gan![Matabelo emoticon-Matabelo](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvdpjkq.gif)
![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)
Betapa Berharganya Senyuman dan Sapaan Anda
Spoiler for Langsung aja gan:
Pernahkah Anda saat sedang berjalan secara tidak sengaja bertatap muka dengan siapapun, apa yang akan Anda lakukan? Atau ketika Anda melewati orang-orang yang memiliki status atau jabatan yang lebih rendah dan secara tidak sengaja saling bertatap muka, apa yang akan Anda lakukan? Membuang muka Anda seakan-akan mereka bukan manusia? Atau menunjukan ekspresi yang menunjukan “kekuatan” Anda? Atau Anda berpura-pura melihat hal lain seakan-akan Anda tidak pernah melihat mereka?
Disini saya ingin mencoba mengajak bersama-sama untuk merefleksikan tentang betapa pentingnya senyum dan sapaan Anda buat orang lain. Saya tidak peduli dengan yang namanya penelitian atau apapun karena menurut saya, sebuah tindakan tidak perlu didasarkan pada bukti dan bukti karena semua manusia punya kekuatan untuk memutuskan antara mau atau tidak terlepas dari informasi apa yang mereka dapat.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya jika ada orang lain yang membuang mukanya saat bertatap muka dengan kita? Bukankah itu menyakitkan? Mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal yang biasa, namun saya tidak percaya terhadap hal itu. Ingat manusia adalah mahluk yang belajar dan terus belajar, ketika ada hal yang sama terus masuk kedalam pikirannya akan membentuk sesuatu yang disebut kebiasaan. Bagaimana jika semua orang di dunia ini menganggap membuang muka adalah hal yang biasa? Ini akan menjadi menakutkan kawan. Manusia seharusnya terkoneksi antara satu dengan yang lain itulah yang menjaga mereka tetap disebut mahluk sosial. Akan tetapi, bagaimana jika tidak terjadi koneksi lagi? Maka sistem tidak akan berfungsi atau disebut malfungsi, itulah saat dimana manusia menjadi rakus, tidak peka, dan empati.
Kini banyak manusia yang sudah terpengaruh oleh teknologi, kekayaan, dan lainnya. Sebenarnya mana yang benar? Manusia mengendalikan teknologi atau sebaliknya? Manusia mengendalikan kekayaan atau sebaliknya? Mereka yang terpengaruhi seakan-akan membentuk koneksi baru antara dirinya dengan benda mati yang menjadikan mereka persis seperti benda mati, tanpa rasa belas kasih, simpati, atau empati. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak punya teknologi dan kekayaan? Kemana mereka harus terkoneksi? Apa yang akan terjadi pada mereka? Mereka akan “mati”. Penyebab utama kematian bukanlah karena penyakit, kecelakaan, atau pembunuhan, tetapi ketika dilupakan. Mereka seperti sudah tidak dianggap lagi di dunia ini, dan bayangkan jika itu terjadi terus menerus apa yang akan terjadi dengan dunia ini.
Dunia ini akan mati teman, akan berakhir seperti dunia zombie dimana orang-orang tidak tahu mereka berada dimana karena mereka dilupakan. Memang bertatap muka adalah hal yang kecil dibanding percakapan ataupun wawancara. Akan tetapi, coba bandingkan antara bercakap-cakap dengan bertatapmuka, mana yang paling sering terjadi dalam sehari? Tentu saja bertatapmuka, ketika bercakap-cakap (langsung) sudah pasti disertai tatap muka, tetapi tatap muka belum tentu melakukan percakapan. Ingat ada pepatah lama mengatakan semua hal besar diawali dari hal kecil.
Disini saya mencoba mengajak teman-teman semua untuk melakukan satu keajaiban kecil yang diberikan Tuhan kepada kita yang dinamakan tersenyum. Mengapa ajaib? Senyum itu adalah penguat; senyum itu adalah obat; senyum itu menyenangkan; senyum itu gratis; dan yang terpenting ketika kita tersenyum kita bisa membuat orang lain tersenyum juga, itulah keajaiban. Ketika kita tersenyum, kita membuat orang lain tersenyum juga. Jangan khawatir saat Anda tidak mendapatkan senyum kembali, karena mungkin mereka belum terbiasa. Coba terus berikan senyuman kepada dunia, dan biarkan mereka terpengaruh oleh senyuman kita. Apa yang terjadi? Kita kembali terkoneksi dengan orang lain, lalu apa yang terjadi kemudian? Rasa empati dan kepekaan akan muncul dengan sendirinya. Bayangkan ketika Anda sedang tersenyum kepada orang lain dan ia membalasnya disaat yang bersamaan orang itu terjatuh, secara tak sadar Anda akan membantunya berdiri. Tidak mengenal satu sama lain bukan menjadi alasan kita tidak memberikan senyuman, justru karena tidak kenal mari bentuk koneksi secara tidak langsung, Anda akan rasakan kekuatannya pada saatnya. Saya tidak bisa membuktikan hal ini benar atau tidak, tetapi kita semua yang memutuskan apakah ini benar atau tidak.
Selain itu, pada dasarnya semua orang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri jika tidak berada dibawah tekanan, artinya mereka butuh support. Senyum merupakan bentuk kecil dari support yang sangat berpengaruh buat kita, seakan-akan senyuman itu sedang mengatakan sesuatu seperti “ayo, kamu pasti bisa.” Atau “Kamu tidak sendirian.” Apa yang terjadi? Kita terkoneksi lagi dengan orang lain. Bayangkan jika semua orang melakukan hal ini, apa yang akan terjadi? Keajaiban itu nyata teman, pertanyaannya, apakah kita mau melakukannya?
Ketika kita tersenyum pada orang yang bertatap muka pada kita, tidak peduli kita kenal atau tidak, kita telah membentuk koneksi kepada mereka, dan percaya atau tidak mereka akan melakukan hal yang sama kepada orang lain dan membentuk itu menjadi suatu kebiasaan. Jika semua ini tercapai, dua paragraf diatas pasti terjadi.
Silahkan tuliskan pengalaman luar biasa Anda tentang kekuatan memberikan senyuman kepada orang lain
Hewan-hewan sejenis yang dikumpulkan dari tempat yang berbeda dapat terkoneksi satu dengan yang lain dapat beradaptasi dengan kuat satu dengan yang lain tanpa berkomunikasi, jika mereka bisa, manusia-pun bisa. Bagaimanapun manusia adalah hewan sejenis pula.
Do you want to see a true miracle?
Do you believe miracle is a real?
Yes my friend, miracle is real.
Do you want to see it?
Just smiling to everyone, and you'll see the miracles.
Idealist? yes. Impossible? not at all,
because every human being always has a chance
to make something good even the small one in their life, can you do that?
Disini saya ingin mencoba mengajak bersama-sama untuk merefleksikan tentang betapa pentingnya senyum dan sapaan Anda buat orang lain. Saya tidak peduli dengan yang namanya penelitian atau apapun karena menurut saya, sebuah tindakan tidak perlu didasarkan pada bukti dan bukti karena semua manusia punya kekuatan untuk memutuskan antara mau atau tidak terlepas dari informasi apa yang mereka dapat.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana rasanya jika ada orang lain yang membuang mukanya saat bertatap muka dengan kita? Bukankah itu menyakitkan? Mungkin bagi sebagian orang ini merupakan hal yang biasa, namun saya tidak percaya terhadap hal itu. Ingat manusia adalah mahluk yang belajar dan terus belajar, ketika ada hal yang sama terus masuk kedalam pikirannya akan membentuk sesuatu yang disebut kebiasaan. Bagaimana jika semua orang di dunia ini menganggap membuang muka adalah hal yang biasa? Ini akan menjadi menakutkan kawan. Manusia seharusnya terkoneksi antara satu dengan yang lain itulah yang menjaga mereka tetap disebut mahluk sosial. Akan tetapi, bagaimana jika tidak terjadi koneksi lagi? Maka sistem tidak akan berfungsi atau disebut malfungsi, itulah saat dimana manusia menjadi rakus, tidak peka, dan empati.
Kini banyak manusia yang sudah terpengaruh oleh teknologi, kekayaan, dan lainnya. Sebenarnya mana yang benar? Manusia mengendalikan teknologi atau sebaliknya? Manusia mengendalikan kekayaan atau sebaliknya? Mereka yang terpengaruhi seakan-akan membentuk koneksi baru antara dirinya dengan benda mati yang menjadikan mereka persis seperti benda mati, tanpa rasa belas kasih, simpati, atau empati. Lalu bagaimana dengan orang yang tidak punya teknologi dan kekayaan? Kemana mereka harus terkoneksi? Apa yang akan terjadi pada mereka? Mereka akan “mati”. Penyebab utama kematian bukanlah karena penyakit, kecelakaan, atau pembunuhan, tetapi ketika dilupakan. Mereka seperti sudah tidak dianggap lagi di dunia ini, dan bayangkan jika itu terjadi terus menerus apa yang akan terjadi dengan dunia ini.
Dunia ini akan mati teman, akan berakhir seperti dunia zombie dimana orang-orang tidak tahu mereka berada dimana karena mereka dilupakan. Memang bertatap muka adalah hal yang kecil dibanding percakapan ataupun wawancara. Akan tetapi, coba bandingkan antara bercakap-cakap dengan bertatapmuka, mana yang paling sering terjadi dalam sehari? Tentu saja bertatapmuka, ketika bercakap-cakap (langsung) sudah pasti disertai tatap muka, tetapi tatap muka belum tentu melakukan percakapan. Ingat ada pepatah lama mengatakan semua hal besar diawali dari hal kecil.
Disini saya mencoba mengajak teman-teman semua untuk melakukan satu keajaiban kecil yang diberikan Tuhan kepada kita yang dinamakan tersenyum. Mengapa ajaib? Senyum itu adalah penguat; senyum itu adalah obat; senyum itu menyenangkan; senyum itu gratis; dan yang terpenting ketika kita tersenyum kita bisa membuat orang lain tersenyum juga, itulah keajaiban. Ketika kita tersenyum, kita membuat orang lain tersenyum juga. Jangan khawatir saat Anda tidak mendapatkan senyum kembali, karena mungkin mereka belum terbiasa. Coba terus berikan senyuman kepada dunia, dan biarkan mereka terpengaruh oleh senyuman kita. Apa yang terjadi? Kita kembali terkoneksi dengan orang lain, lalu apa yang terjadi kemudian? Rasa empati dan kepekaan akan muncul dengan sendirinya. Bayangkan ketika Anda sedang tersenyum kepada orang lain dan ia membalasnya disaat yang bersamaan orang itu terjatuh, secara tak sadar Anda akan membantunya berdiri. Tidak mengenal satu sama lain bukan menjadi alasan kita tidak memberikan senyuman, justru karena tidak kenal mari bentuk koneksi secara tidak langsung, Anda akan rasakan kekuatannya pada saatnya. Saya tidak bisa membuktikan hal ini benar atau tidak, tetapi kita semua yang memutuskan apakah ini benar atau tidak.
Selain itu, pada dasarnya semua orang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri jika tidak berada dibawah tekanan, artinya mereka butuh support. Senyum merupakan bentuk kecil dari support yang sangat berpengaruh buat kita, seakan-akan senyuman itu sedang mengatakan sesuatu seperti “ayo, kamu pasti bisa.” Atau “Kamu tidak sendirian.” Apa yang terjadi? Kita terkoneksi lagi dengan orang lain. Bayangkan jika semua orang melakukan hal ini, apa yang akan terjadi? Keajaiban itu nyata teman, pertanyaannya, apakah kita mau melakukannya?
Ketika kita tersenyum pada orang yang bertatap muka pada kita, tidak peduli kita kenal atau tidak, kita telah membentuk koneksi kepada mereka, dan percaya atau tidak mereka akan melakukan hal yang sama kepada orang lain dan membentuk itu menjadi suatu kebiasaan. Jika semua ini tercapai, dua paragraf diatas pasti terjadi.
Silahkan tuliskan pengalaman luar biasa Anda tentang kekuatan memberikan senyuman kepada orang lain
Hewan-hewan sejenis yang dikumpulkan dari tempat yang berbeda dapat terkoneksi satu dengan yang lain dapat beradaptasi dengan kuat satu dengan yang lain tanpa berkomunikasi, jika mereka bisa, manusia-pun bisa. Bagaimanapun manusia adalah hewan sejenis pula.
Do you want to see a true miracle?
Do you believe miracle is a real?
Yes my friend, miracle is real.
Do you want to see it?
Just smiling to everyone, and you'll see the miracles.
Idealist? yes. Impossible? not at all,
because every human being always has a chance
to make something good even the small one in their life, can you do that?
Spoiler for Pic for today:
![Berharganya Senyuman Kita](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/2897854_20140421082536.jpg)
Spoiler for satu lagi nih:
![Berharganya Senyuman Kita](https://s.kaskus.id/images/2014/04/21/2897854_20140421082716.jpg)
Sekian gan opini dari ane tentang senyuman sampe ke quotenya itu murni punya ane. Kalo ada yang mau sharing juga bisa pengalaman agan ketika ngasih senyuman ke orang lain, silahkan menyimak gan
![Matabelo emoticon-Matabelo](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtvdpjkq.gif)
![Toast emoticon-Toast](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1iothbu.gif)
0
3.1K
Kutip
40
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.7KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya